BAB 15

2.4K 68 0
                                    

BAB 15 : MENGANDUNG UNSUR 21+
UNTUK PEMBACA DIBAWAH UMUR, DISARANKAN UNTUK SKIP BAB INI YA.

KARENA AUTHOR GAK NANGGUNG SAMA DAMPAK DARI KALIAN MEMBACANYA, SEMOGA DIMENGERTI!!!

"Keposesifan seseorang, membuatku tidak bisa selalu bersamamu!"

.
.
.
.

Happy Reading!

"Mama Lucy, kok bisa sampai disini?" tanya Vanessa tidak menyangka.

Wanita itu terkejut saat melihat Lucy berdiri tepat didepan pintu Apartement, sambil mengeratkan jaket yang ia kenakan.

"Vanessa, Mama kira kamu ada didalam tapi ternyata kamu malah sedang ada diluar! Kamu habis dari mana Nak?"

"Membeli sayur-sayuran Ma, ayo silahkan masuk Ma." ajak wanita itu penuh dengan antusias.

Lucy pun mengikuti Vanessa masuk kedalam unit Apartement yang ditempati Vanessa dan juga putranya, ia melihat Apartement ini lebih hidup dengan banyaknya barang-barang milik Markus yang terpajang, sedangkan di Apartement satunya sungguh berbeda tidak ada sama sekali pajangan yang dipasang oleh Markus dan unit pun terkesan tidak hidup.

"Silahkan duduk Ma, Mama mau apa kopi, teh, atau susu coklat?" tawarnya pada Lucy.

"Tidak usah repot Vanessa, Mama kesini bukan meminta minum padamu," ucap Lucy tersenyum.

"Bukan seperti itu Ma," sahut wanita itu sambil tersenyum.

"Sini duduk, masa kamu berdiri terus sih." Ajak Lucy agar Vanessa duduk disampingnya.

Wanita itu menurut, ia pun duduk disamping Lucy yang sangat merindukan dirinya.

Saat Vanessa duduk, tanpa ragu Lucy memeluk tubuh gempal Vanesa seperti sangat merindukan wanita yang ada didepannya.

"Mama kangen banget sama kamu Iness, kamu gimana kabarnya disini baik-baik sajakan?" tanya wanita itu sambil menyelipkan anak rambut yang sedikit menghalangi wajah Vanessa.

"Baik Ma, seperti yang Mama lihat Iness selalu baik." jawabnya dengan senyum mengembang.

Vanessa begitu terharu mendapat perlakuan seperti itu, walau ia tak diinginkan oleh kedua orangtua kandungnya tapi Lucy dan Luis selalu menganggapnya seperti putri mereka sendiri.

Apalagi saat-saat kelulusan dua tahun yang lalu, Vanessa ingat sekali moment itu saat ia mati-matian meminta kedua orangtuanya untuk datang tapi mereka sama sekali tidak datang, ia sangat kecewa pada saat itu, tapi setelahnya kekecewaan berubah menjadi kebahagian disaat kedua orangtua Markus dengan kerendahan hati mereka, datang dan menjadi walinya diacara penyerahan hasil kelulusan.

"Syukurlah sayang, Mama senang banget saat Mark memperbolehkan Mama bertemu denganmu." ucap Lucy betapa bahagianya.

Vanessa mengulas senyum dibibirnya, ia sebenarnya tidak mengerti maksud dari Markus yang terkadang tidak memperbolehkan orangtuanya sendiri bertemu dengan Vanessa.

"Papa Luis dan Nenek kabarnya bagaimana Ma?"  tanya Vanessa.

"Mereka baik Iness, hanya saja Nenek terkadang  masih suka cerewet! Biasalah penyakit orang tua." sahut wanita itu diiringi dengan kekehan.

Vanessa tau sekali betapa cerewetnya Naura, apalagi saat wanita paruh baya itu memarahi Markus ditelepon sungguh luar biasa cerewetnya.

Mereka lalu melanjutkan perbincangan hangat, sampai-sampai Lucy menyantap makanan buatan Vanessa yang menurutnya mempunyai cita rasa bagaikan resto bintang lima.

ROMANCE VANESSATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang