BAB 10

2.7K 92 0
                                    

Waktu terus berlalu Ibu Jasmine, Pak Yusuf dan Anya pun sudah tidak ada lagi disekolah, mereka bertiga terkena karma hasil dari perbuatan mereka sendiri.

Tepat hari ini adalah hari terakhir ujian nasional, Markus dan Vanessa sudah menjalani ujian nasional dengan sangat maksimal dan mereka hanya tinggal menunggu hasilnya saja akan seperti apa.

"Mark lo bener putus sama Tamara?" tanya Nando yang baru saja tiba dikantin.

Markus mengangguk membenarkan pertanyaan Nando barusan, ia baru saja memutuskan tali asmara yang sudah terjalin beberapa bulan belakangan ini karena menurutnya Tamara terlalu sibuk dengan kehidupannya sendiri.

"Wih berarti lo bisa dekatin mak lampir lagi Raf!" celetuk Tama sambil menepuk pundak Rafael.

"Ish, awasin tangan lo?!" kesal Rafael menghempas lengan Tama yang masih bertengger dibahunya.

"Galak bener!" sahut Tama kesal.

Rafael memilih tidak perduli, lelaki itu malah menatap Markus dengan wajah serius.

"Lo kenapa mutusin Tamara Mark, bukannya dia cinta banget sama lo?" tanya Rafael.

"Gue bosen aja, lagian tuh cewek ngehubungin gue kalo lagi perlu aja selebihnya sibuk sendiri!!" ungkap Markus mengenai alasan putusnya.

"Udah Raf, lo pepet aja lagi tuh cewek!" sahut Nando sambil terkekeh.

Rafael menggeleng tidak mau,"Dah gak minat," jawab lelaki dengan postur badan tinggi itu.

Tama dan Nando tertawa bersama,"Ha ha ha, gak mau dia Nan! Padahal kemarin pengen banget nikung si Markus!!" celetuk Tama.

"STOP!! Lo berdua berisik banget di kantin?!" geram Rafael merasa dipermalukan kedua sahabatnya.

"Diam Tam, itu si Rafael lagi sensi mau lo ditendang sama dia." ejek Nando tertawa melihat ekspresi kesal Rafael.

"Awh takut,"

Tama mengejek Rafael sekali lagi, hingga membuat lelaki itu mengendus kesal.

Markus yang melihat tingkah sahabatnya hanya menggelengkan kepala saja, ia tak mau ikut bergabung membully Rafael yang terkenal jarang sekali marah karena ia tau bagaimana Rafael jika kesabarannya sudah habis.

Markus melihat kearah koridor dan disana ia melihat Vanessa baru saja turun dari kelasnya, ia melihat Vanessa berjalan menuju gerbang sekolah dengan menenteng beberapa buku ditangannya.

"Gue balik!" ucap Markus pergi meninggalkan ketiga sahabatnya.

"Weh Mark, gak seru banget lo padahal gue mau ajak lo duel PS hari ini," panggil Tama kesal.

"Sibuk sendiri tuh si Mark, jarang banget dia ngumpul sama kita!" keluh Nando melihat perubahan Markus belakangan ini.

***

Vanessa terbangun dari tidurnya setelah merasakan seseorang melingkarkan tangan diatas perutnya, ia memutar tubuh dan mendapati Markus sedang tertidur disampingnya tak memakai baju hingga menampilkan otot-ototnya yang kekar.

Ia berusaha menyingkirkan lengan Markus dengan hati-hati, takut jika lelaki itu terbangun dan mengamuk jika tidurnya terusik.

Bukannya terlepas lelaki itu malah semakin erat memeluk tubuh oversize gadisnya, hingga membuat Vanessa mendesah pasrah dan jalan satu-satunya adalah menunggu lelaki itu terbangun dari tidurnya.

Vanessa menjangkau handphonenya diatas nakas dan membukanya, ia sungguh sangat bosan sekarang tapi Markus tak kunjung juga bangun dari tidurnya.

Ia mulai berselancar di sosial media miliknya yang hanya Markus lah yang tau bahwa ia adalah pemilik akun tersebut, karena Markus harus selalu tau apa yang dilakukan oleh Vanessa bahkan jika gadis oversize itu menekan like photo lelaki, maka Vanessa akan habis ditangannya.

ROMANCE VANESSATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang