"Setiap bertemu denganmu, hanya ada pertengkaran diantara kita berdua."
.
.
.
.Happy Reading!
Sudah lama Marsel tidak melihat Vanessa, terakhir mereka bertemu saat Marsel mengisi kelas di mata kuliah wanita itu. Dia merasa bingung harus mencari Vanessa dimana, ia tak mempunyai nomor handphone Vanessa yang baru dan alamat rumah Vanessa pun dia tidak punya, Marsel sudah bertanya pada pihak kampus tentang alamat Vanessa tapi pihak kampus tidak mau memberi dengan alasan privasi.
"Lo dimana sih Ness, sudah dua puluh hari lo gak masuk kampus. Gue jadi khawatir banget sama lo." gumam Marsel merasa cemas.
Marsel berusaha memikirkan cara untuk bisa bertemu dengan Vanessa, hingga akhirnya terlintas dipikirannya nama Markus. Ya, Markus adalah orang terakhir yang juga bersama dirinya dan Vanessa. Dan Markus juga yang meminta Vanessa segera pulang karena Mamanya mencarinya.
Marsel pun berdiri dan pergi mencari Markus dikampus mereka yang besar ini, ia akan menanyakan alamat kediaman Vanessa pada Markus. Musuhnya saat SMA dulu.
Dia akan menyingkirkan egonya demi bisa bertemu dengan Vanessa.
Menemukan keberadaan Markus terasa cukup sulit, terutama karena dia tidak mengetahui jurusan apa yang diambil oleh Markus.
Dia sempat berpikir untuk bertanya pada pihak kampus, tetapi ide itu langsung ia abaikan, mengingat kampus mereka sangat menjaga privasi mahasiswanya.
"Dimana harus gue cari si Mark, pusing gue muter-muter gak nemu anak sialan itu!" gerutu kesal.
Marsel beristirahat di bawah pohon, dan saat ia melihat sekeliling tanpa sengaja dia melihat Markus keluar dari sebuah kelas yang tidak jauh dari tempat ia duduk.
Marsel pun beranjak berdiri dan bergegas mengejar Markus yang tampak terburu-buru menuju parkiran.
"Mark!! Mark, tunggu!" panggil Marsel saat Markus sudah hendak membuka pintu mobilnya.
Merasa dipanggil, Markus menoleh dan mendapati Marsel sedang mengejarnya. Dengan wajah yang tampak tidak bersahabat, pria itu menatap Marsel.
"Mau apa lo?" tanya Markus ketus, saat Marsel tiba dihadapannya.
Menerima respon yang tidak menyenangkan, Marsel pun akhirnya merasa kesal. Kalau bukan karena bertemu Vanessa ia tidak akan mau berdekatan dengan Markus si manusia licik.
"Gue mau tanya apa lo liat Vanessa, gue khawatir sama dia Mark sudah dua puluh hari Vanessa gak masuk kuliah. Apa lo bisa kasih tau gue dimana alamat rumah dia?" tanya Marsel pada pria didepannya.
"Gue gak tau!" jawab Markus singkat.
"Gak mungkin lo tidak tau Mark, Vanessa sendiri bilang kalo lo adalah tetangganya." kata Marsel dengan nada tidak percaya.
"Oh, dulu gue memang tetanggan sama dia tapi sekarang sudah enggak, si gendut udah balik ke Indonesia sama nyokapnya!" ujar Markus, mencoba mengecoh marsel.
Marsel terdiam saat mengetahui Vanessa telah pindah, ia tidak menyangka harus kehilangan kabar wanita itu lagi.
"Apa lo punya nomor handphone Vanessa?"
Markus terkekeh ketika Marsel menanyakan nomor handphone Vanessa padanya.
"Gak usah ngada-ngada deh pertanyaan lo, gue gak sudi punya nomor handphone si gendut dihandphone gue!" ucap Markus.
Tanpa menunggu Marsel berbicara lagi, Markus langsung masuk ke dalam mobil dan menghidupkan mesinnya. Ia kemudian pergi, meninggalkan Marsel yang masih berdiri diam ditempatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ROMANCE VANESSA
RomanceWARNING!! DI DALAM CERITA INI ADA BEBERAPA UNSUR ADEGAN 21 TAHUN KEATAS, JADI YANG MERASA UMURNYA MASIH BOCIL DIMOHON UNTUK TIDAK MEMBACANYA. Vanessa, seorang gadis bertubuh oversize yang menjadi kekasih rahasia dari seorang Badboy bernama Markus Ga...