"Cinta yang terluka meninggalkan bekas yang tak terhapus, namun juga menguatkan jiwa untuk melangkah ke depan."
.
.
.
.
Happy Reading!
Annabella kini tengah duduk bersama dengan Markus diruang tengah Apartemen mereka, kedua pasangan lawan jenis itu sibuk sendiri dengan pikiran masing-masing. Anabella tampak tak minat untuk duduk disamping pria itu, tapi wanita tersebut tidak dapat menghindar dari sosok Markus yang selalu mengurungnya untuk tetap bersama di sampingnya.
"Kau mengantuk?" tanya Markus dengan nada yang lembut.
Wanita yang disapa Anna itu menggelengkan kepalanya, Markus pun tampak kembali memusatkan pandangannya pada acara televisi didepan mereka.
"Memikirkan pecundang itu?" tanya Markus dengan nada mengejek.
"Dia bukan pecundang, dia suami sah ku Mark!" jawab Annabella tegas.
Markus terlihat terkekeh, pria itu meletakan telapak tangannya tepat di rambut panjang wanitanya. Pria itu mengelus lembut rambut milik wanitanya dengan begitu sayang. Markus ingin sekali wanita yang duduk disampingnya ini melupakan pria sialan tersebut, tapi sampai detik ini nampaknya wanita ini tidak juga melupakan suaminya yang tidak berguna itu.
"Mark, aku mohon biarkan aku pergi. Aku sudah memiliki keluarga Mark, aku sudah memiliki Antonio." ucap Anabella memelas.
Anabella tidak pernah berhenti berusaha membujuk Markus, dia selalu berusaha membujuk pria itu agar melepaskannya.
Markus yang awalnya lembut mengelus rambut Annabella, seketika berubah menjadi menarik rambut wanita itu hingga membuat Annabella mendongakan kepalanya.
"Sudah lima bulan Vanessa, lupakan Marsel sialan itu. Apa kau tidak bosan membujukku selama lima bulan ini?!" bentak Markus dengan wajah yang teramat marah.
"Aku hanya ingin bersama suamiku Mark, aku mencintainya." tangis Annabella.
"Persetan Vanessa?! Dia bukan suamimu lagi!!" bentak Markus.
"Dia masih sah suamiku Mark, jadi aku mohon biarkan aku pergi." ucapnya memohon.
"Tidak akan!" keputusan Markus sudah bulat, dia tidak akan pernah membiarkan wanitanya pergi lagi.
Dibelahan negara lain, tampak sekali seorang pria terlihat sedang melamun menatap langit malam didepannya. Pria itu adalah Antonio.
"Nak, ayo masuk." panggil sang Mama.
Antonio menoleh dan mengangguk, kemudian pria itu berjalan menggunakan kursi rodanya masuk kedalam rumah.
"Ini sudah malam nak, kamu harus istirahat agar kesehatanmu cepat pulih dan bisa segera menjemput istrimu." ucap wanita paruh baya itu mencoba menyemangati putranya.
Antonio hanya tersenyum kecil, kemudian dia kembali ke kamarnya dan menutup pintu kamar. Sang mama pun hanya bisa menghela nafas melihat perubahan sikap putranya itu, wanita itu tau bahwa kondisi Antonio saat ini tidak bisa di bilang dalam kondisi baik, pria itu benar-benar terpukul atas ketiadaan istrinya.
"Mama berharap kamu bisa segera pulih nak, mama merindukan anak mama yang selalu ceria dan tertawa." gumam wanita itu penuh dengan harap.
Antonio saat ini sedang mengalami cedera saraf tulang belakang akibat kekerasan yang dialaminya lima bulan yang lalu, ketika dia menerima pukulan keras dari Markus. Keadaan ini membuatnya sangat tertekan, dan dia sering menangis menyesali situasinya karena tidak dapat membantu istrinya keluar dari perangkap Markus, sang pria jahat itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
ROMANCE VANESSA
RomanceWARNING!! DI DALAM CERITA INI ADA BEBERAPA UNSUR ADEGAN 21 TAHUN KEATAS, JADI YANG MERASA UMURNYA MASIH BOCIL DIMOHON UNTUK TIDAK MEMBACANYA. Vanessa, seorang gadis bertubuh oversize yang menjadi kekasih rahasia dari seorang Badboy bernama Markus Ga...