"Berusaha keras untuk bertingkah seolah-olah semuanya normal."
.
.
.
.
.Happy Reading!
Vanessa absen dari kuliah selama tiga hari, semua ini karena Markus yang sedang menghukumnya. Dia dibiarkan terkunci di rumah tanpa celah untuk keluar sedikit pun. Dia merasa frustrasi dan marah pada Markus, tetapi Vanessa tidak bisa berbuat banyak. Jika dia memberontak, maka Markus akan mengurungnya di tempat yang lebih gelap tanpa penerangan sama sekali.
Dia merasa bosan karena yang bisa dia lakukan hanyalah menonton televisi, makan, dan tidur saja. Handphone miliknya sudah hancur berkeping-keping karena Markus membantingnya hingga menjadi dua bagian.
"Markus sialan, aku bosan di rumah terus, Markus!! Buka pintunya," teriak Vanessa di depan CCTV kamar.
Dia ingin kembali ke kampus dan menikmati jajanan di luar, dia merasa kesal pada Markus yang selama tiga hari ini tidak muncul di rumah dan sepertinya pria itu sedang asyik bersama Camelia.
Markus, yang sejak tadi tengah memperhatikan CCTV di kamarnya, tertawa kecil melihat tingkah Vanessa. Dia dengan sengaja mengunci dan meninggalkan wanita itu sebagai hukuman karena telah bertemu dengan Marsel, musuhnya sejak SMA.
Pria itu berencana untuk segera menjauhkan Marsel dari kehidupan Vanessa. Dia sangat yakin bahwa Marsel memiliki perasaan terhadap Vanessa, hal itu terlihat jelas dari tatapan Marsel pada Vanessa beberapa hari yang lalu penuh dengan kekaguman.
"Mark, apa kamu ada di dalam?" tanya seseorang yang paling Markus hindari.
Markus mematikan monitor CCTV di depannya, lalu berdiri dan membuka pintu kamar.
"Hai sayang, aku sangat merindukanmu!" ucap Camelia yang baru saja tiba di kediaman Markus.
Wanita itu tanpa rasa sungkan langsung memeluk tubuh Markus, dan Markus pun membalas pelukan itu dengan rasa enggan.
Dia lebih memilih memeluk Vanessa daripada memeluk Camelia, wanita pilihan neneknya.
Camelia melepaskan pelukan mereka lebih dulu, kemudian dia menunjukkan sebuah paperbag di tangannya dan menyerahkannya kepada Markus.
"Ini untukmu, aku membelinya saat dalam perjalanan ke sini," kata Camelia, menyerahkan paperbag itu.
"Ini apa?" tanya Markus.
"Makanan favoritmu, aku membelikan Shepherd's Pie," jawab Camelia sambil bergelayutan di sisi tangan kiri Markus.
"Terima kasih, Came. Lain kali, tidak perlu repot-repot membeli sesuatu saat berkunjung ke sini," kata Markus.
Shepherd's Pie adalah salah satu makanan terenak yang dimiliki oleh Inggris, yang terbuat dari potongan daging cincang dan lapisan kentang tumbuk yang tebal.
Markus sangat suka menikmati makanan ini bersama Vanessa, bahkan seringkali mereka berebut jika sisa pie tersebut tinggal sedikit.
"Ayo kita mencicipinya di ruang makan," ajak Markus.
Pria itu mengajak Camelia ke ruang makan di rumahnya. Dia berencana menyantap sedikit pemberian Camelia sebagai bentuk menghormati atas pemberiannya.
Saat tiba di ruang makan, mereka berdua bertemu dengan Naura, yang baru saja selesai mempersiapkan sesuatu.
"Nenek sedang apa?" tanya Camelia, melihat Naura tampak berpeluh.
"Nenek baru selesai membantu Mama Mark mempersiapkan hidangan untuk makan malam. Kamu jangan pulang dulu ya, nanti kita makan malam bersama," jawab Naura sambil tersenyum pada Camelia.
KAMU SEDANG MEMBACA
ROMANCE VANESSA
RomanceWARNING!! DI DALAM CERITA INI ADA BEBERAPA UNSUR ADEGAN 21 TAHUN KEATAS, JADI YANG MERASA UMURNYA MASIH BOCIL DIMOHON UNTUK TIDAK MEMBACANYA. Vanessa, seorang gadis bertubuh oversize yang menjadi kekasih rahasia dari seorang Badboy bernama Markus Ga...