BAB 32

577 35 0
                                    

"Lebih baik aku mati, daripada harus menderita bersamamu,"
.
.
.
.

Happy Reading!

Sesuai dengan perintah yang diberikan oleh Naura, Gusman pun mengikuti kemana Markus pergi dan sekarang ini pria berjas hitam itu tengah bersembunyi dan mengamati Markus yang tengah berjalan ke sebuah swalayan di pusat kota London.

Markus terihat sedang sibuk mengambil beberapa bahan makanan, dan menatanya di troli yang dia bawa. Gusman pun dengan hati-hati mengikuti Markus, hingga pria berpakaian kerja itu akhirnya selesai berbelanja dan pergi meninggalkan swalayan.

Bukannya langsung pulang, Markus nampak menghentikan mobilnya didepan sebuah toko baju wanita. Dia pun nampak bergegas keluar dari mobil dan masuk kedalam sana dan tidak jauh dari toko itu, nampak Gusman melihat bahwa Markus sedang terlihat berbincang dan memilih beberapa lembar pakaian wanita dan menyuruh seorang karyawan membungkuskannya.

Setelah beres, Markus pun segera pergi dan melanjutkan perjalanannya menuju apartemen. Melihat Markus sudah kembali ke Apartemennya Gusman pun segera melaporkan hasil dari pengintaiannya tersebut kepada sang bos.

Di kediaman Naura nampak ada Camelia yang juga sedang menunggu Gusman datang, wanita itu nampak terduduk sendu menunggu kabar yang akan Gusman berikan.

"Permisi Nyonya," ucap Gusman.

"Bagaimana Gusman, apa yang kau dapat hari ini?" Tanya Naura tanpa basa-basi.

"Sedari pagi saya mengikuti tuan muda Markus, beliau keluar dari Apartemennya lalu pergi ke kantor, swalayan dan terakhir dia mengunjungi sebuah toko baju khusus wanita dan membeli beberapa lembar pakaian, setelah itu beliau pulang dan keluar dari mobilnya dengan membawa setangkai bunga mawar," jawab Gusman memberi semua informasi yang dia ketahui.

"Pakaian wanita untuk siapa, dan bunga mawar itu untuk siapa?" Tanya Camelia dengan nada sedih.

Naura menatap iba Camelia, wanita paruh baya itu pun mencoba menenangkannya,"Came, tenanglah nak. Nenek akan berusaha sebaik mungkin untuk segera mengusir hama itu dari kehidupan rumah tangga kalian berdua, kau sabar ya." Ucap Naura mencoba menguatkan Camelia.

"Aku tidak yakin, jika Mark akan kembali padaku." Sahutnya dengan ragu.

Naura, memeluk erat tubuh Camelia. Wanita tua itu bersumpah akan segera menghancurkan wanita yang telah mengganggu pernikahan Markus dan juga Camelia.

"Gusman, tolong kau ikuti lagi kemana Markus pergi. Dan akan lebih bagus lagi jika kau dapat melihat siapa sosok wanita yang sedang bersama Markus." Ucap Naura kembali meminta Gusman untuk mengikuti Markus lebih intens lagi.

"Baik nyonya, kalau begitu saya permisi." Pamit Gusman sembari merundukan kepalanya.

Di tempat berbeda, Annabella terlihat sedang memandang langit malam dari balik jendela kamarnya yang tertutup rapat.

Dia sangat merindukan kebebasan, bukan hanya sebuah kebebasan tapi juga merindukan kehidupannya yang dulu bahagia bersama suaminya yang entah sekarang berada dimana.

Wanita itu sudah begitu putus asa, sudah berbagai cara dia lakukan untuk kabur tetapi tetap tidak berhasil. Markus seperti bisa membaca pikiran Annabella jika wanita itu sedang menyusun rencana ingin kabur.

Terakhir kali beberapa hari yang lalu, ketika Annabella berusaha ingin menghabisi nyawa Markus dengan menggunakan pecahan gelas yang sengaja dia jatuhkan, berakhir dengan sebuah kegagalan ketika pria itu dapat menepisnya.

"Selamat malam sayang," sapa Markus mengecup bibir pucat Annabella.

Annabella terlihat menghindari Markus, tetapi bukan Markus namanya jika pria itu tidak memaksa.

ROMANCE VANESSATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang