Kadang, banyak pertanyaan yang tidak ada jawabannya, contohnya sekarang, saat gadis itu melihat dengan mata kepalanya bagaimana seseorang yang sedang Ia incar malah berpelukan mesra dengan orang lain, katanya sih teman tapi sepertinya tidak, karena dari perlakuannya, Becky tidak yakin jika hanya bagian dari itu.
Membuang teropongnya asal, melompat ke kasurnya, menenggelamkan dirinya di sana, demi apapun moodnya hancur lebur hari ini.
Padahal tadinya, Ia ingin mengajak Freen makan sea food bersama, tapi sekarang yang terjadi adalah Ia mendadak kenyang dan tidak nafsu makan lagi.
"Bec, udah sore, minimal mandi. "
"Mama berisik. "
"Heh, Mama kutuk jadi getuk lindri nanti Kamu ya, mandi sana, Kita diajak keluarga dokter Freen buat makan malam di rumahnya, tadi Papa nya ke sini, ayo buruan, mayan Bec, Mama kan gak masak jadinya, kali aja di traktir all you can eat, atau Kita request aja kali ya, sushi gitu, Mama mau makan sashimi. "
"Dih, udah gratis malah minta lagi, gak tau diri. "
"Loh kalau berbagi kan gak boleh setengah-setengah. "
"Ya gak request juga Mama, tau ah, sana Mamanya Aku mau mandi. "
Sarah tidak terlalu peduli, karena yang hanya ada di otaknya saat ini adalah jamuan makan malam, hemat tenaga kan kalau tidak masak lagi.
15 menit, 30 menit, 45 menit, satu jam, satu lewat 30 menit, akhirnya gadis itu keluar dengan wangi semerbak, mungkin Ia memandikan semua isi kamar mandi hingga butuh waktu lama sekali untuk hal itu.
Becky mematut dirinya di kaca, Dia cantik, tak kalah dengan Kath, apa seharusnya Ia menjadi perebut saja?, ah tidak itu terlalu murahan, tapi kalau diharuskan ya apa boleh buat.
"Bec, Kamu udah selesai belum? lama banget, mandi apa nyelem. "
Gadis itu memutar bola matanya malas, bahkan rambutnya saja belum kering, Becky keluar masih lengkap dengan bath robe dan handuk microfiber di kepalanya.
"Mama bisa sabar gak sih? Aku masih harus ngeringin rambut, make up, milih baju. "
"Kalau gitu keburu 2024 Becky. "
Dengan gemas Becky mendorong sang Mama keluar dari kamarnya, kali ini lengkap dengan menguncinya, karena Mamanya akan selalu menjadi menyebalkan kalau masalah bersiap-siap.
Sementara di tempat lain, Freen keluar dari kamarnya dengan perasaan malas, Ia tidak suka dengan Mama tirinya, yang seketika menghancurkan hubungannya dengan Kath, walaupun sebenarnya tidak masalah dan Mereka masih bisa memiliki hubungan, namun ini lebih ke etika saja.
"Kami ajak keluarga Ibu Sarah untuk bergabung, "
"Terserah. "
Siapapun sadar akan perubahan sikap Freen, tapi tidak ada yang mampu untuk protes, karena percuma saja berbicara, Mereka akan tetap salah bukan?.
Nyatanya, yang menjadi mimpi buruk Mereka adalah, Freen sama seperti almarhumah sang Mama, pendendam dan tidak kenal kata maaf, jadi bagaimanapun Ia akan tetap berdiri dengan keteguhan hati dan isi kepalanya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
After met you 2, Last chapter (Freenbecky)
Short Story(GXG⚠️) Kamu kayak lagu andra and the back bone ya?