Lima belas

3.8K 384 26
                                    

"Haus banget Bec? sekalian minum air damkar aja gimana?"

"Diem gak? atau Gue cocolin sambel geprek. "

"Ayamnya dong, "

"Nasi juga?"

"Iya. "

Becky berakhir dengan menyuapi Irin ayam geprek yang ada di piringnya, entahlah selalu saja aneh.

Iya masih tidak habis pikir dengan apa yang terjadi, Freen yang dirinya kenal tiba-tiba saja menjadi agresif, padahal diawal pertemuan Mereka Freen tidak terlihat tertarik sedikitpun dengannya, kenapa tiba-tiba berubah pikiran.

"Menurut Lo, dokter Freen ini rada aneh gak sih?"

"Dalam hal?"

"Semuanya. "

"Iya, "

"Segi apa?"

"Ya mau-mau aja disukai ama cegil kayak Lo. "

Menginjak kaki kanan sahabatnya itu, walaupun ada benarnya, tapi Ia tidak bisa terima dengan kata-kata itu.

"Bayangin ya Bec, Dia gak bisa banget pisah sama Lo lebih dari satu jam, kecuali kalau lagi jalanin operasi, itupun nge-cas nya lama. "

"Kan, tiba-tiba maksa nikah, Lo tau seminggu yang lalu dokter Freen lamar Gue di pernikahan dokter Char, Gue tolak. "

"Serius? kok Lo gak cerita?"

"Boro-boro Gue cerita, Gue pusing banget ama Dia yang ngambek gak sekalipun mau ketemu Gue, biasanya tu kaca kamarnya kebuka terus, mau Dia ngapainpun Gue bisa liat, sekarang sok-sokan di tutup. "

"Sekarang gimana?"

"Ya Lo bisa liat. "

"Yah elah, ini baru juga 30 menit Bec. "

Irin menggeleng malas, karena bertahun-tahun Ia bersahabat dengan Becky, baru akhir-akhir ini Ia merasa Becky dirampas penuh oleh seseorang, mendadak Irin menjadi musuh nomor satu untuk dokter muda itu perihal waktu dari seorang Becky.

"Dokter. "

"Bec, mau makan ikan bakar. "

"Gak ada dong di sini. "

"Di depan sana, ada kok. "

"Dokter gak liat kalau Aku lagi makan Ama Becky?" Irin menatap Freen dengan sengit, awalnya Ia setuju tapi karena merasa Becky dirampas paksa oleh Freen darinya membuat Irin menebug genderang perangnya dengan dokter muda itu.

"Ya kan bisa makan sendiri?" Freen berucap angkuh.

Seharusnya itu Freen katakan pada diri sendiri, yang menjadi masalah hanya Dia, bahkan yang tidak bisa dengan dirinya saja juga Dia.

"Aku makan dulu. " ucap Becky santai.

"Babe. " rengeknya.

Satu hal yang sampai saat ini tidak bisa Irin terima dengan akal sehatnya, tampilan memang selalu menipu, siapa yang menyangka kulkas berjalan itu malah semanja bayi seperti ini.

Meletakkan sendoknya dengan diikuti tarikan nafas pasrah, karena memang itu satu-satunya hal yang bisa Becky lakukan untuk saat ini, mengikuti semua keinginan Freen, Ia tidak ingin dokter cantik itu merajuk lagi, terlalu menyeramkan.

Irin paham, karena mengenal Freen artinya harus mengenal semua sifat anehnya juga.

"Kita mau makan di mana?"

Freen tersenyum, menjalin tangan Mereka, Becky suka senyumnya, walaupun Ia takut Freen sudah membeli sesuatu yang mewah lainnya tanpa sepengetahuannya.

Jakarta nyaman sekali siang ini, ramai namun masih bisa dinikmati perjalanannya, tangan keduanya masih saling menggenggam, seperti yang selalu Freen lakukan, kadang Becky masih merasa aneh dengan segala perlakuan Freen, namun Ia mulai terbiasa dengan semua hal ini.

"Kalau Kita nikah, Kamu mau kayak gimana?"

Lagi, obsesi Freen hanya menikah dan menikah, cuma tidak terlalu masalah, karena Ia juga tidak ingin kehilangan dokter cantik itu.

"Apa aja, yang penting sama Kamu. "

"Apa yang membuatmu mencintaiku Bec?"

"Apa Aku pernah mengatakan Aku mencintaimu?"

Freen memanyunkan bibirnya, akan selalu seperti itu, seharusnya Freen tau.

"Ya sudah. "

Becky menciumnya, sekali lagi di pipi kirinya, Freen melotot sempurna, karena ini tanpa Ia minta.

"Itu tadi apa?"

"Apanya?"

"Tadi?"

"Apa?"

"Bec. "

Gadis kecil itu menarik kepala Freen dan menciumnya lagi, di bibirnya, lampu merah ini, dan CCTV itu akan merekam jelas aktifitas mesum itu, Ia tidak peduli jika surat tilang Mereka dilengkapi dengan bukti tindakan mesum seperti yang Ia lakukan dengan Freen saat ini.

"Bec. "

"I love you Freen. "

"Jadi Kamu mau nikah sama Aku kan Bec?"

"Iya, "

"Kita makan di rumah aja. "

Freen terlalu bersemangat, entah apa arti menikah untuk Freen atau untuknya sekalipun, namun dirinya cukup penasaran, dan ingin mematahkan mimpi buruk yang kala itu, yang menceritakan bagaimana menakutkannya pernikahan dengan cinta sendirian.

"Mimpi itu. "

Perhatian itu masih miliknya, Freen mendengar dengan baik bagaimana gelisah itu ada, Freen tertarik dengan Becky juga berawal dengan mimpi itu, walaupun kenyataannya Mereka sudah saling mengenal dan tau jauh dari sebelumnya.

"Apakah pernikahan akan semenakutkan itu?"

"Entahlah Bec, tapi akan Aku pastikan Aku bukan Freen yang ada di dalam mimpimu itu. "

"Tapi kenapa bisa Aku bermimpi denganmu tapi semenakutkan itu?, Aku tau mimpi itu bunga tidur, tapi apa memangnya hal menakutkan itu masih bisa dibilang bunga tidur?"

Freen menghentikan mobilnya, Ia tidak ingin pikiran buruk Becky akan menganggu gadis itu seharian.

"Aku tidak tau kenapa Kau bisa bermimpi seperti itu, tapi yang harus kita jalani adalah kenyataan di dunia kan?, dan Aku berjanji untuk tidak akan seperti itu. "

"Kau mencintaiku dok? kenapa?"

"Kau aneh, nekat, penguntit, dan Kau Ju...

"Stop, kenapa tidak ada kata, cantik, pintar dan baik hati di sana?"

"Aku bahkan belum selesai mengatakannya. "

"Ya sudah lanjutkan. "

"Dan Kau juga plin-plan, caper, gak bisa masak , gak bi...

"Stop, udah paling benar tidak berharap pada manusia. " Becky memalingkan wajahnya ke arah jendela, Freen tersenyum, tidak membujuknya, menggenggam tangan Becky dan menciumnya, Ia menyukai wajah kesal itu.

"Tapi Aku mencintai segala hal yang buruk tentangmu lebih besar dari Aku mencintai kebaikanmu Bec. " ujarnya lembut.

 " ujarnya lembut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




After met you 2, Last chapter  (Freenbecky) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang