"Vivid dream, Saat level stres kita meningkat, kita juga akan lebih sering mengalami vivid dream. Otak kita dibanjiri oleh neurotransmitter dan zat kimia, seperti adrenalin dan epinefrin. Ketika hal itu aktif, bahkan di siang hari, efeknya bisa tetap terasa sampai waktu kita tertidur dan bisa mengganggu siklus tidur normal dan menyebabkan vivid dream, : kata Bancroft. "
Becky menggulir halaman demi halaman jurnal yang Ia baca, menemukan jawabannya, ternyata ada mimpi yang benar-benar nyata, seseorang bisa mencium bau dari sesuatu, merasakan enak atau tidaknya suatu makanan, merasakan sakit dari sebuah luka, gejolak dari bentuk emosi nyata yang harusnya menjadi feed back dari setiap aktifitas yang dilakukan.
"JIka kita sedang stres, kemampuan kita untuk lengah dan tertidur normal akan terganggu. Otak akan berusaha membuat kita selalu waspada dan kita akan mengalami sulit tidur dan mimpi yang lebih intens, oh gitu toh, pantesan kayaknya Gue emang stress banget. "
Saat stres, tubuh juga terasa seperti tertekan sehingga muncul mimpi tentang harapan terpendam. Walau terasa sangat nyata, namun vivid dream tidak berbahaya.
Ada pula vivid dream yang membuat seseorang merasa seperti kekurangan oksigen. Keadan ini dipicu posisi tidur yang salah. Saat terjadi, otak berusaha membangunkan orang itu agar bisa bernapas dengan lancar kembali.
Psikolog Joshua Tal mengatakan, selain stres ada beberapa penyebab lain mengapa seseorang mengalami mimpi yang "nyata" dibanding biasanya.
"Fix, Gue tu gak halu, cuma lagi vivid dream aja. "
Meninggalkan komputernya, kembali memikirkan semua hal yang terjadi, mungkin jika kenapa Ia merasakan mimpi itu terasa sangat nyata sudah terjawab, namun kenapa harus Freen?, dan kenapa cerita yang ada di dalamnya semenyedihkan itu?.
"Temui Saya di coffe shop depan kampus Kamu sekarang, Saya Freen. " Becky menganga tidak percaya, dan dari mana dokter muda itu mendapatkan nomor telponnya?.
"Heh, siapa Dia suruh-suruh, enak aja. " namun sebaliknya, semua indera yang Becky miliki mendukung pertemuan Mereka, motoriknya menuntun agar gadis itu menuju mobilnya.
"Tsk, sialan, hati ama otak jarang banget sejalan. "
Sepanjang perjalanan ini Becky kembali memutar otaknya yang bahkan sudah sangat kosong melompong ini, karena jujur sebelum melakukan co-ast esok hari, Becky tidak ingin memusingkan apapun, tapi lihatlah bagaimana Freen datang dan membuyarkan semuanya.
15 menit bertengkar dengan isi kepalanya, tempat yang Freen maksud juga sudah di depan matanya.
"Jangan ampe serangan jantung beneran Lo ya Becky. " Ucapnya kepada diri sendiri.
Lonceng berbunyi nyaring, setiap tatap mengarah kepadanya, begitu juga dengan wanita 35 tahun itu, lihatlah bagaimana senyumnya mengalahkan pabrik gula.
"Silah duduk. "
Dan ya, sekali lagi Becky tidak berkutik dengan semua ini, di dekat Freen seakan membuatnya merinding.
"Ini kontraknya, Kamu bisa baca. "
Tunggu kontrak apa?. Seakan dejavu, kembali ke cerita 100 hari yang ada di dalam mimpinya.
"Kamu tanda tangan, no sex, tenang aja, kalau Kamu bisa buat Aku jatuh cinta kurang dari 100 hari, Aku akan mengabulkan apapun keinginan Kamu. "
Hidup emang sedang senang-senangnya bercanda, walaupun endingnya berbeda, tapi Becky tetap merasa ini aneh untuk Ia jalani.
"Gini dokter, Aku itu cuma mimpi, dan di mimpi juga tinggal 33 hari, masa Kita ulang lagi. "
"Oke mau di mulai dari hari ke 67?"
KAMU SEDANG MEMBACA
After met you 2, Last chapter (Freenbecky)
Short Story(GXG⚠️) Kamu kayak lagu andra and the back bone ya?