Apa salahnya dengan tidak berhenti tersenyum, itu pertanda Kau sedang bahagia bukan?, malam ini jauh lebih intim dari sebelumnya, Freen dengan gaun hitam yang menawan, begitupun dengan Becky, acara yang glamor dengan musik yang menghentak di telinga, pernikahan dokter Char, sahabat dari Freen yang Becky kenal sangat cantik dan baik, pantas saja pesta ini terlihat sangat menawan, pengantinnya juga sangat cantik terlihat.
"Bau bayi, "
Becky mengendus sebal, pasalnya sudah hampir 30 kali Freen mengatakan itu sedari tadi, padahal tidak ada satu sisi pun yang tercium seperti bau dari bayi kebanyakan pada tubuhnya, namun yang Ia tau dengan kata-kata itu Freen meledeknya, kata "anak kecil" yang diperhalus oleh dokter aneh itu untuknya
"Jangan cemberut, bentar lagi giliran Kita. "
Mereka sedang mengantri untuk bersalaman dengan mempelai, senyumnya tidak berhenti mengembang, membayangkan dirinya dan Becky yang berada di sana.
Hari ke-80, ternyata cintanya kepada Becky jauh lebih besar dari perkiraannya, dan Freen tidak bisa handle semua perasaannya setiap hari.
Genggaman tangannya, Freen menyukai wajah serius Becky, ya tidak setiap saat, jika disuruh memilih, Ia masih mencintai dengan sangat Becky yang brutal dan kadang banyak gilanya itu.
"Selamat Char. "
"Tsk, di RS kayak enemy, di luar kayak suami istri. "
Tersenyum, karena yang Mereka tau Freen adalah pribadi yang dingin dan tak tersentuh, melihat Freen yang sekarang seakan tidak percaya, jika perubahan yang Ia lakukan bisa secepat itu terjadi.
"Semenjak ada Becky, kulkasnya jadi leleh ya. "
Sekarang malah giliran Becky yang tersenyum, masih ingat bagaimana susahnya Ia mencari perhatian Freen waktu itu, dari harus menguntitnya dengan teropong, bangun pagi untuk pura-pura joging, belajar masak walaupun kenyataannya masakannya di bawah rata-rata.
Jadi, genggaman mana yang paling nyaman?, pasti Becky akan memilih tangan halus ini, bagaimana Ia merangkum dengan penuh, dan tak melepaskannya pada keramaian.
"Pegangan, nanti anak kecil bisa ilang. "
Mencubit punggungnya semangat, Becky mulai menyukai kegiatan itu, dulu Ia kira dirinya akan menjadi perawan tua seumur hidup, sampai umur 21 tahun tidak pernah memiliki pacar sekalipun, menyukai, mendekati dan ditinggal pergi, tapi sekarang lihatlah seseorang sempurna ini, malah mendekapnya erat, menyadarkannya jika ternyata jatuh cinta memang seindah itu.
Tidak terlalu suka keramaian, karena menurut Freen berdua saja jauh lebih dari cukup, karena Becky sendiri saja sudah sangat ramai.
"Kenapa? dokter kan belum selesai ngobrolnya. "
"Ke sana aja, "
Becky menurut, toh dirinya ke sini juga dengan Freen, kalau bisa juga selalu bersama Freen.
"Gak sampe keluar juga dong. "
"Aku mau nanya. "
"Tanya apa? dokter kok aneh?"
"Kamu suka gak sama Aku?"
Keningnya mengkerut bingung, kenapa harua bertanya kalau sebenarnya Freen tau jawabannya.
"Dengam effort penguntit Aku, apa itu gak bisa jadi jawaban?"
"Cinta atau obsesi?"
"Dok. "
"Jawab. "
"Cinta. "
Freen menjentikan jarinya entah untuk apa, sampai akhirnya Becky menyadari ada banyak orang di sekelilingnya, memegang satu papan yang bertulisan...
KAMU SEDANG MEMBACA
After met you 2, Last chapter (Freenbecky)
القصة القصيرة(GXG⚠️) Kamu kayak lagu andra and the back bone ya?