"Freenky. " Suara toa masjid itu menggelora di telinga Mereka yang bahkan sedang duduk tenang dengan teh, kopi, bolu keju dan tontonan insert di ruang TV, Sarah menutup telinga Freen dengan kedua tangannya, takut siput telinga menantunya ini keluar dan mencari rumah baru.
"Handuknya ya Tuhan, Kamu besok gak usah mandi pakai handuk Aku, abis mandi jemur tu badan Kamu di matahari, ada aja yang bikin emosi pagi-pagi week end ini, Kamu tu selalu aja sepelein apapun. "
"Apa?"
Becky melipat tangannya di dada, menyuruh sang Mama melepaskan tangannya dari kedua telinga istrinya itu, lalu setelahnya Becky berteriak lagi tepat di telinga kanan Freen yang membuat gadis itu terperanjat kaget.
"Astaga Sayang, gendang telinga Aku pecah nanti, kan gak bisa diganti dengan gendang haji Roma. "
Tidak peduli, gadis itu menarik Freen ke kamar Mereka, dan menyuruhnya untuk membereskan kekacauan yang ada.
"Tsk, perkara handuk doang, diungkit mulu, sekalian Kamu tulis ni di buku sejarah biar dipelajari seumur hidup ama orang-orang. " Batin nya, ingat loh yah, Freen hanya berani untuk mengatakan itu di dalam hatinya saja.
"Ngedumel apa?"
"Gak ada, Aku lagi ngapalin jantung koroner buat operasi besok. "
Untung sayang, pakai banget malahan, jadi sebesar apapun suara Becky akan Ia nikmati sambil ya Allah ya Allah ya Allah.
"Masakin Aku. "
"Mau makan apa?"
"Kamu. "
"Freen. "
"Loh jujur, kalau gak jujur kan dosa. "
"Makanan, makanan yang mengenyangkan, "
"Kamu juga mengenyangkan, nafsu Aku. "
Freen Menaik turunkan alisnya, membuat Becky bersemangat untuk menariknya dan menyeret Freen keluar dari kamarnya.
"Yaang, udah, alis Aku botak nanti, "
"Duduk. "
Menurutinya, sebelum itu Ia menyempatkan dirinya untuk memukul pantat istrinya dan tersenyum bodoh setelahnya.
"Empuk as always. " Ucapnya bangga.
Becky memutar bola matanya malas, hari ini Ia mungkin akan memasak hal simpel saja, Ia lagi ingin udang tepung telur asin, dan udang saus Padang, kemarin sang Mama membeli hampir 10kg udang saat mendengar rengek an dari sang menantu yang ingin makan udang, alhasil lemari pendingin itu dipenuhi dengan makhluk laut yang amis itu.
"Ujian OSCE nya kapan Sayang, "
"Bulan depan. "
"Asik. "
"Apanya yang asik?"
"Kan mau langsung IVF, Aku gak sabar liat Kamu hamil, perut gundal gandul, sambil telenji jalan depan Aku, woah sexy sekali. "
"Ma, liat mantumu itu mesum. "
Freen memanyunkan bibirnya, dan sekarang Dia berinisiatif untuk memeluk gadis dengan hotpan hitam, baju kutang putih, belum lagi rambut yang berantakan, bareface, dan wangi minyak telon yang menyerbak kuat.
"Apa sih. "
"Nananinu boleh?"
"Gak, tadi malem kan udah. "
"Mau lag...
Sekarang giliran Sarah yang mengambil alih dengan menjewer telinga Freen tanpa ampun, ini masih sangat lagi untuk berlaku mesum di area terbuka.
"Kamu nyiram bunga sana, atau gak cuci mobil bantuin Papa, Freen. "
"Gak mau ah, Mama sana, orang lagi mau mesra-mesraan sama istri. "
"Baru juga jam 8, Kamu sana jemput lontong sayur ke Ibu Afifa, "
"Ada aja ini perempuan, mana uangnya. "
Pemandangan yang setiap hari tidak pernah berganti, namun menciptakan suasana hangat dalam rumahnya, Sarah beruntung menemukan Freen, tapi Dia sangat terkejut dengan sikap Freen yang ternyata 11/12 dengan anaknya yang aneh.
"Freen udah mau IVF, Kamu mau program kapan rencana?"
"Secepatnya, sebelum ujian juga gak masalah. "
"Hamil mah susah Bec, gak bisa langsung-langsung, Kamu kira hamil cilok. "
"Emang repot? Emang boleh serepot itu. "
Sarah memasukan kentang mentah itu ke dalam mulut Becky karena kesal, selalu menggampangkan sesuatu, Becky terlalu santai untuk dunia yang repot ini.
"Ih Mama, kalau mau nyuapin yang mateng, "
"Dibecandain mulu, serius Bec. "
"Apa boleh seserius it.... Oke oke, itu udangnya belum dicuci. "
Wanita itu sepertinya akan mengalami hipertensi jika serumah dengan anaknya yang tidak lagi gadis ini.
"IVF itu mahal, serius loh ya. "
"Apa gunanya Freen kaya raya, "
"Ya gak gitu Bec, kalau menyangkut nyawa kayak gini gak bisa bercanda. "
"Apa Aku bisa jadi Ibu ya Ma, gak kayak Mama soalnya Mama itu tipikal Ibu-ibu yang agak kena pikirannya. "
Dengan semangat Sarah mencubit pantat anak satu-satunya itu, karena walaupun apa yang dikatakan Becky tidak sepenuhnya salah.
"Apa sih seru banget. "
Billy dengan style kaus kutang dan sarung dengan satu cangkir bapak-bapak kebanyakan yang cukup membuat Mereka tidak berselera, walaupun minus perut buncit tetap saja kedua wanitanya itu tidak tertarik melihat tampilan ilernya pagi-pagi ini.
"Freen kemana? Jenggo Papa ilang. "
"Di bawa Freen kali. "
"Istri Kamu tu ya, udah punya motor mahal tetep aja bawa motor butut gitu, "
"Dia mah aneh. "
Becky sudah menyadari itu dari lama, tapi sayangnya cinta itu buta bukan? Ia tidak melihat kekurangan Freen, malahan Freen itu terlalu berlebih dalam segala hal, apa lagi soal seks.
"Maaa. " Rengek Freen dari luar, pagi ini 30⁰C, dan Freen tidak suka itu.
"Mana lontongnya?"
"Panas, Aku puter balik. "
"Astaga Freen, "
Dan sifat manjanya juga sudah mulai Mereka maklumi, tidak lagi menjadi masalah besar.
"Bec kasih salep, Freen dijilat matahari ni. "
"Matahari mana yang berani jilat menantu Papa, gak tau aja istrinya kayak singa ap... itu anggur Arab Papa kayaknya harus dipanen deh, misi dulu ya Bu ibu. "
Wajah galak Sarah belum apa-apa, itu yang harus diketahui Kalayak ramai.
"Bukan Aku, itu Papa. " Freen mengangkat tangannya ke udara, menyerah tanpa berperang adalah yang terbaik untuk saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
After met you 2, Last chapter (Freenbecky)
Short Story(GXG⚠️) Kamu kayak lagu andra and the back bone ya?