"dokter Freen?"
"Monyong, eh maap, kaget dok. "
Freen mengumpulkan kembali kertas yang tadi berjatuhan, kehadiran dokter Pin di hadapannya, demi apapun membuat jantungnya pindah ke dengkul.
Wanita cantik dengan pakaian serba putih, siapa yang tidak overthinking kalau mikir Dia bestienya mbak Kun?.
"Pagi amat dok Pin?"
"Lebih pagi lebih baik kan dokter. "
Freen mengangguk, tapi kalau Dia yang diberikan pilihan, Freen akan leyeh-leyeh di perut Becky, menyedot lemak yang ada di sana sampai puas.
"Bawa ubi lagi dokter?"
Jujur, sudah dua bulan Mereka kenal, dan Pin selalu membawa ubi rebus, Freen takut sekali wanita itu kentut sampai ke mars.
"Mau gak?"
"Aku sudah sarapan, terimakasih, "
Ini masih terlalu pagi, namun Ia sudah harus berada di sini, seharusnya Freen masih mengendus bau jigong Becky dan muka bengkak wanita itu, bau ilernya bagaikan candu untuknya untuk menghadapi dunia pagi ini.
Dokter muda itu terlihat serius ketika sendiri, dingin, tidak terlalu ramah dan bersahabat dengan sekitar, Freen itu asik, ya asik sendiri.
"FREEN. "
"Monyet, astaga ada aja yang bikin kaget, "
"Dih, apaan, ini jadwal seminar. "
"Gak usah becanda deh Kath, liat itu nama Kamu semua. "
"Hehe, iya, yang ini ternyata, gimana si singa? udah selesai ujian?"
"Namanya Becky, Kathi. "
"Sama aja, kelakuan kayak singa, "
Tidak salah, Freen juga tidak protes dengan jtu semua, yang Kath katakan adalah benar, Becky diam pun tetap menakutkan, dulu tidak seperti itu, ada apa ya?.
"Jangan ketempelan Ama dokter baru, kalau Becky tau nanti di sambel bawang Kamu sama Dia. "
"Kunti kali ah ketempelan segala, lagian apaan sih, gak ngapa-ngapain juga, Dianya juga gak aneh-aneh. "
"Gak pekanya Ampe bertahun-tahun, heran banget, udah caper gitu kalau gak suka apa dong namanya? tiap hari ngasih ubi, Kamu manusia apa monyet?"
"Sembarangan. "
Menyeruput kopi gula aren milik sahabatnya itu, Kath memang tidak bisa bersikap baik terhadap Becky, bukan karena Kath yang ingin bertengkar, tapi Becky kadang yang menyebalkan, Freen akui itu, karena kadang Ia ingin juga mengomeli istrinya karena kesal, tapi Ia tidak berani.
Dan seperti biasa panggilan dari Becky selalu Ia nantikan sekaligus seperti bom bunuh diri untuknya, menyesal?, tidak, hanya terkejut, sifat Becky kalau disandingkan dengan singa, singanya minder duluan.
"Ih gimana? Sayang dengerin Aku du... Sayang. "
Panggilan tidak cukup satu menit itu mati begitu saja, Freen mengaruk tengkuknya, dan sekali lagi Kath tau pasti semua tuduhan Becky sedang bekerja di kepala gadis itu dengan semangat.
"Apa lagi kali ini?"
"Katanya Dia tadi tidur trus mimpi Aku ketempelan kuntilanak, trus Aku seneng sambil nyengir, gila apa Aku ketempelan jurik malah seneng, logika aja. "
Kath memutar bola matanya jengah, Becky terlalu absurd untuk orang dengan pola pikir normal, walaupun lucu juga kalau dilihat-lihat, tapi tidak tiap hari juga harus aneh begini kan?.
"Terus? Kamu mau jelasin apa lagi? alasan yang kayak gimana lagi?"
"Ya gak tau, masa harus Aku bilang kalau Aku hanya memainkan peran biar dikira Kunti juga. "
"Astaga bodoh. " Kath mentertawakan isi kepala Freen yang ternyata sudah terkontaminasi dengan keanehan keluarga itu, Ia kira hanya Tante Sarah yang aneh ternyata semuanya sama saja.
"Ada gitu orang aneh banget, udah ah Aku ma...
"Hallo dokter, "
Perhatian keduanya tertuju kepada asal suara, seperti biasa senyum manis Pin benar-benar lebih manis dari biang gula, sedikit bisa membuat rasa kesal Freen berkurang, namun itu sebelum cubitan Kath mendarat di pusarnya.
"Ah ini ada beberapa roti coklat, Aku gak tau ada dokter Kath di sini, makan ala kadarnya aja ya dok. "
Freen dan Kath saling tatap, alakadar apa maksudnya, ini bahkan kalau dibagikan semua dokter masih bisa kebagian. "
"Dokter Pin lagi jualan ya?"
"Kenapa dok?"
"Gak sekalian ama minimarketnya dok? ini banyak amat?"
Senyum malu-malu Pin membuat Kath jengah, Ia melihat dengan jeli bagaimana buaya betina ini ingin mencuri perhatian saudaranya ini, hmm sekaligus mantannya juga sih.
"Dokter mau lebih banyak? nanti Saya beli lagi, "
"Ah gak dokter, maksud Saya tu, ini kebanyakan. "
"Oh iya, "
Kath menggeleng dan mengangkat tangannya ke udara, Ia malas harus menjadi saksi kunci jika nanti Freen terciduk selingkuh dengan perempuan lainnya, Ia malas dengan semua pertanyaan cegil itu tentang semua hal yang terjadi pada istrinya.
"Dokter Kath itu siapanya dokter? Sahabat ya?"
"Saudara tiri Saya. "
"Oh, syukurlah. "
"Gimana?"
"Ah gak, soalnya Aku mau dek...
Gawai Freen berdering lagi, panggilan dari kontak yang Ia beri nama cegil itu benar-benar membuat jantungnya berdetak sekeras dentuman bas-bas kondangan.
"Astaga Bec, Bec, tadi kuntilanak sekarang apa lagi? Aku jadi kodok? dicium ama cewe berubah jadi pangeran, baru tadi loh belum juga lima menit Kamu nuduh Aku genitin kunti, sekarang Kamu nuduh Aku jadi kodok ganjen, Aku pulang lagi sekarang. "
Memang tidak seharusnya Freen berangkat ke rumah sakit sepagi buta ini, tadi Ia berpikir harusnya memang begitu karena akan ada operasi yang akan Ia laksanakan, tapi sepertinya Ia harus pulang lagi, waktu yang masih ada sekitar 2 jam lagi ini bisa Ia gunakan untuk kembali membersihkan pikiran aneh dari istrinya itu.
Sepanjang jalan dokter cantik itu membiarkan Becky berceloteh apapun, Ia tau mungkin hari ini adalah menstruasi sang istri, karena selalu saja keanehan itu muncul di tanggal-tanggal mengerikan itu.
Ia berhenti sebentar di tukang bubur ayam, membeli bahkan semua tusuk sate-satean yang ada, dan dua bungkus bubur ayam untuk gadis itu sendiri, ingat, gadis itu sendiri.
"Abis Aku jadi kodok, jadi apa lagi?"
Kali ini menangis, walaupun sudah bertahun-tahun, Freen masih jauh lebih bingung dengan sikap Becky dibandingkan semua ujian kedokteran yang pernah Ia kerjakan.
"Iya, Kamu yang paling Aku sayang. "
Tidak ingin jauh lebih pusing Freen langsung menekan pedal gas mobilnya dengan kuat, Ia harus sampai rumah secepat mungkin sebelum negara api menyerang.
KAMU SEDANG MEMBACA
After met you 2, Last chapter (Freenbecky)
Short Story(GXG⚠️) Kamu kayak lagu andra and the back bone ya?