Tiga puluh empat

3.7K 348 38
                                    

time flies.⚠️

Hari yang ditunggu, tapi pagi katanya Becky berhasil memecahkan gendang telinga dokter cantik itu yang bahkan belum tidur dari kemarin, kontraksi palsu cukup membuatnya hampir gila, tapi malam ini, Becky menggigit pipi Freen dengan semangat karena rasa sakitnya tak lagi mampu Ia tahan.

Ruangan persalinan mahal yang sudah Ia pesan dua bulan sebelum melahirkan sudah gadis itu tempati, baru pembukaan 7 masih ada 3 lagi, dan itu cukup membuat tangan Freen ingin patah rasanya karena memijat pinggang Becky dengan keras.

"Yang keras Babe. "

"Astaga, Aku pijet pakek palu aja apa gimana?"

"Ini sakit banget kalau kamu tau, jangan becanda. "

"Dih, Wendy cagur kali aku suka becanda. "

"Freen pijet yang bener. "

Freen memutar bola matanya malas, entah kalau itu roda motor, Ia sudah sampai pulau sumatera ini karena saking seringnya.

Namun demi buah hatinya, dua utan dan utunnya, Ia akan melakukan apapun itu, tapi tidak untuk pijatan lagi setelah ini.

Namun kadang Ia juga kasihan dengan Becky yang sudah merasakan sakit yang lebih dari jambakan pada rambutnya, tangannya yang mau patah karena memijit, telinganya yang mau meledak karena teriakan Becky.

"Bu Becky, di cek dulu ya pembukannya. "

Walaupun tau prosedurnya, namun Freen masih cemburu dengan tangan bidan yang masuk ke dalam kemaluan istrinya, yang bahkan dia sudah berpuasa lama sekali untuk itu.

"Ke ruang bersalin ya Bu Becky, udah lengkap pembukannya. "

Rasanya, entahlah, tapi Freen yakin ini pengorbanan terbesar seorang manusia untuk kehadiran rahmat yang Tuhan berikan, menjadi bagian dari kepercayaan-Nya, adalah sesuatu hal yang menabjubkan untuknya.

"Kamu bisa, lihat aku. "

"Muka kamu nyebelin Freen. "

"Tsk, gak ada waktu buat protes, kali ini kamu berujuang lebih lagi, nanti ku beliin dior atau YSL, terserah mau apa. "

"Tas?"

"Boleh. "

"Dua. "

"Hmm. "

"Sepatu. "

"Oke. "

"Baju. "

"Iya, "

"Parfum. "

"Oke. "

"Aku mau Hyunjin straykids juga. "

"Bol... Aku gak denger. "

"Freeeeeeeen. "

Seiring dengan teriakannya, tangis itu menggelegar terdengar, Freen diam sejenak, mencerna apa yang baru saja terjadi.

After met you 2, Last chapter  (Freenbecky) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang