Lalu?, apa yang akan terjadi hari ini?, setelah cegil itu menghabiskan dua bubur ayam dan para sate-satean, Freen bahkan masih memegang sendoknya yang belum sedikitpun bersilahturahmi kepada kedua box bubur itu.
Tidak apa, karena Ia sudah sangat kenyang diomeli oleh Becky di sepanjang cegil itu mengunyah makanannya.
"Aku punya waktu satu jam lagi Yang, Kamu mau fitnah Aku apa lagi?" Ujar Freen sewot.
"Aku gak fitnah, tadi cerita aja. "
"Aku bilang Mama loh kalau Aku tadi Kamu marahin. "
"Tsk, ngaduan. "
Becky beralih duduk di pangkuan Freen, menggodanya, menciumi bibirnya berulang kali, walaupun bau bubur ayam, tidak masalah, Freen suka.
"Kamu mau melecehkan Aku?"
gak?""Aww, Aku masih di bawah umur Kak. " Ujar Freen dengan suara anehnya.
Freen suka ucapan seduktif itu, Ia suka digerayangi, namun setelah tangannya tau tujuannya di mana, Becky langsung menghentikannya.
"Aku mens, hehe. "
"Tsk, aku mau nen. "
"Boleh. "
Memang keduanya tidak ada yang beres dan mudah tergoda.
Bu dokter cantik itu mulai menyesap nutrisinya, dan Becky juga mulai mencari cara agar Freen mengeluarkan uangnya.
"Kemarin ada tau Sayang tas Dior yang limited edition. "
Freen berhenti menyesap payudara itu, Ia tahu jika dirinya tengah dijebak.
"Susu kiri 50 juta satu menit sih, tapi kalau mau beliin, gak masalah mau nen nya satu jam. "
"Tas nya berapa"
"350 juta aja sih Yang. "
Dokter cantik itu meringis mendengar harganya, dulu Ia memiliki uang yang banyak untuk mendapatkan simpati gadisnya saja, kalau sekarang, saat uang semua Becky yang pegang, Ia batu tau jika tidak memiliki uang itu sepusing ini.
"Kan uang Ayang yang pegang semua. "
"Iya, kan harus persetujuan Kamu dulu. "
"Kalau Aku gak bole...
Becky langsung mendorong kepala Freen dari payudaranya, Ia kembali memasukan gundukan itu ke dalam cupnya, dan hendak beranjak dari kasur Mereka, namun pergerakan itu tertahan saat FREEN mengabulkan permintaan istrinya itu, Ia tidak ingin ada perang dunia di rumah ini jika dirinya menolak.
"Iya, iya, boleh, tapi Aku mau nen sampai berangkat, trus pas pulang kerja, dua hari. "
"Kayak gak pernah di kasih aja. "
"Kan kalau mens, jangankan ngasih, disentuh Aku aja langsung bersuci lagi. "
Becky terkekeh, Ia langsung menyambar bibir tebal itu agresif, tidak terlalu terkejut, karena cegilnya ini pro dalam hal mengolah lidah di dalam mulut, Freen pasrah dengan apa yang terjadi, selagi Ia mendapatkan jatahnya pagi ini.
"Sayang, tapi kalau yang tuduhan Aku, Kamu yang diganjenin ama kunti itu, Aku ngerasa nyata banget tau, Kamu malah seneng gitu. "
Ia tersedak, kenapa tidak, siapa sangka kalau cegilnya ini cenayang?, yang bisa melihat yang tak terlihat, bahkan merasakan keganjenan yang terjadi di luar sana, dan sepertinya Freen harus bermain aman, Ia tidak akan menceritakan apapun, karena tidak ingin ditelan oleh singa betina itu.
"Ah itu kan mimpi Kamu Sayang, gak usah dipikirin. "
"Tapi kadang-kadang mimpi Aku tu suka bener. "
"Ngaco, Kamu pernah mimpi kalau Aku mati, "
"Oh itu sih kebalikan, ada kan mimpi yang cuma bunga tidur. "
Termakan dengan ucapannya sendiri, Becky memilih untuk tidak lagi membahasnya, karena jika dalam kondisi menstruasi ini imajinasinya benar-benar di level yang paling tinggi.
"Bulan depan Kita periksa ya, "
Ucapan tiba-tiba Freen membuat Becky bersemangat, karena memang untuk memiliki bayi, Ia begitu menginginkannya, apalagi bayi laki-laki, yang sudah Ia idam-idamkan sedari lama.
"Ujian Aku?"
"Gak masalah, Aku juga gak sabar liat Kamu gendud terus geal-geol gak pakai baju depan Aku. "
Becky memutar bola matanya malas, yang ada di otak Freen hanya kemesuman semata, tapi sepertinya seru jika menjadi Ibu gaul, melihat sang Mama yang selama umurnya selalu menjadi panutannya dalam hal kebaikan atau mungkin lebih banyak keburukannya, tapi jika menjadi orang tua itu menyenangkan kenapa tidak?.
"Udah jam 7, ayok ih ke rumah sakit. "
"Nanggung. "
"Mama...
Freen langsung berdiri dari posisi awalnya, membereskan pakaiannya, dan mengambil kembali jas dokternya, lalu mencium bibir istrinya sebelum Ia benar-benar menghilang setelahnya.
"Perempuan aneh. "
🔻🔺🔻
Rumah sakit masih akan selalu membosankan, lihatlah bagaimana alat pengukur tensi itu tidak berhenti bergerak, Pin berulang kali melihat ke berbagai arah, Ia tidak menemukan gadis yang sejak tadi dirinya cari, padahal Ia sudah bertemu tadi subuh, entah kenapa malah ingin lagi bertatap muka.
"Kenapa sih Kath?"
"Liat si dokter baru, nyari siapa dah?"
"Oh dokter Pin?"
"Iya, Kamu kenal Dia?"
"Kenal, kan dokter umum, "
"Dia kayak Deket banget ama Freen?"
Nam mengangkat bahunya pertanda tidak tau, di rumah sakit ini yang dekat dengan Freen, hanya yang bermental baja, karena siapa yang mau terlibat pertemanan dengan kulkas berjalan itu kalau bukan dirinya, Kath, Charlotte dan Heng.
"Gak tau istri tu orang galak?"
"Kan di rumah sakit yang tau si kulkas nikah ya Kita aja, ya wajar lah Dia mau gatal dikit, gak ngaruh. "
"Aku aja gak berani, Becky kayak singa. "
"Kamu kan harimaunya, ya cocok. "
"Dih, "
Toyoran pada kepala sahabatnya itu tidak merubah apapun, semua juga tahu betapa galaknya kalau Kath dalam keadaan marah.
Di sudut tempat itu, dokter yang baru saja memakai jas putihnya menjadi sorotan semua orang, Ia tidak jenis umbi-umbian yang ramah untuk dilihat, tapi tetap mampu membuat orang kagum karena parasnya, yang paling penting wangi parfum mahal itu, membuat kelasnya terlihat bak ibu-ibu pejabat kaya raya.
"Dokter Freen. "
"Monyong, "
Keseleo dikit gak ngaruh.
"Kaget dok, bisa normal aja gak datengnya? Saya jantungan loh. "
"Ini ada ubi keju. "
"Huh? Ubi lagi banget ni dok?"
"Iya, kan dokter suka ubi keju, tadi Saya pulang dulu buat bikin ini. "
"Astaga, bener-bener bisa kentut sampai mars ini mah kalau disuguhin ubi tiap hari. " Batinnya.
Yang penggemar Boss baby, siapa yang kangen Ubi Cilembu?, ini Gue bawain versi Bapak Pinki 🥲
KAMU SEDANG MEMBACA
After met you 2, Last chapter (Freenbecky)
Short Story(GXG⚠️) Kamu kayak lagu andra and the back bone ya?