"Ayang, Aku diliatin terus. "
"Biarin aja, kamu bisa makan yang bener gak sih Babe?"
"Dih mukanya ngeselin banget, liat dia, Ayang liat. "
Becky tidak peduli, Ia tetap menyuapi Freen sop daging pedas kesukaannya itu, nasi dan juga perkedel kentang, ini bahkan taman rumah sakit, semua orang ramai berlalu lalang di sini, semua orang sudah tak lagi menatap aneh Freen dengan segala sikap manjanya, semenjak Becky hamil, dokter cantik itu selalu membawanya bekerja dengan dirinya, entah itu akan menunggu di ruang kerjanya, atau Becky berkeliling, atau berbelanja, itu terserah nya saja, yang penting jam istirahat Becky sudah harus siap dengan makan siang dan snack yang harus Freen makan langsung dari suapan istrinya itu.
"Ayang, Aku gak suka diliatin terus. "
"Babe, astaga itu cuma kucing, dia cuma binatang yang mau makanan kamu, mereka pasti cium bau ayam bakar ini, "
"Aku gak suka diliatin begitu, aku punya istri. "
"Dia liat ayam kamu, please deh gak usah kepedean. "
Dia sudah mulai terbiasa dengan semua hal yang terjadi pada diri istrinya ini, semua keanehan yang muncul semenjak mereka menikah, semua tuntutan yang tak masuk akal, dan semua sifat kekanak-kanakan dari wanita itu tidak lagi membuatnya terkejut.
"Buka mulutnya Freenky. "
"Dia bawa temennya. "
"Biarin aja. "
"Gak mau, dih dih dia dusel-dusel kamu. "
Setahunya, hewan itu menyukai aura ibu hamil, insting menjaga dari hewan jinak itu adalah yang terbaik, jadi apa lagi yang harus dipermasalahkan.
"Makan atau gak sama sekali?"
"Iya. "
Freen melempar tulang ke arah kucing putih itu, melihat betapa nikmatnya hewan berbulu itu makan membuatnya seketika menangis, yang sekali lagi membuat Becky kebingungan.
"Ada apa lagi Babe?"
"Kasih semua ayamnya ke mereka ayang, liat mereka laper. "
"Terus kamu makan pakek apa?"
"Nasi sama sambelnya aja, kalau kucingnya suka pakek sambel ya kasih juga, tapi nasinya jangan, ada kerupuk kan? aku pakek kerupuk aja. "
Beruntung, belajar dari pengalaman, Becky mengeluarkan botol khusus dengan dry food khusus untuk kucing, Ia layaknya memiliki banyak anak sebelum melahirkan, namun Freen adalah toddler ternakal yang pernah Ia miliki.
"Minum Freen. "
"Hmm. "
"Kamu ada operasi hari ini?"
"Iya, kita pulangnya telat ya. "
"Mau isi tenaga dulu gak?"
"Mau. "
Becky merentangkan tangannya, membiarkan Freen memeluknya hingga puas, karena jika energinya tidak terisi penuh, akan Becky pastikan nanti istrinya itu pasti uring-uringan.
"Ya udah sana kerja, aku beresin ini dulu. "
"Gak di anterin?"
"Freen... " Ujar Becky jengah.
"Oh gitu? udah gak sayang aku? seharusnya aku sadar dir...
"Ya udah, sebentar. "
Tidak peduli sekotor apapun segala alat makan itu, Becky memasukkannya secara acak saja, Ia tidak ingin menerima drama lainnya dari Freen setelah ini.
"Sini mulutnya. "
Freen memajukannya tepat di depan wajah Becky yang sontak ibu hamil itu mendorong wajah itu kembali, maksudnya Ia ingin mengelap bekas makanan yang ada di wajah istrinya, bukan ingin menciumnya.
"Mulut kamu belepotan, "
Seperti dugaan Freen akan mendengus tidak suka, dan berjalan lebih dulu dengan semua tentengan di tangannya, tidak peduli betapa lengkingnya suara Becky memanggilnya, Ia merajuk.
"Seharusnya yang sensitif pas hamil itu aku, ini malah dia. "
Cukup sabar dengan kelakuan aneh Freen akhir-akhir ini, di kehamilan Becky yang sudah memasuki minggu ke 28 ini, Freen selalu saja menguji kesabarannya dengan semua sikap manja yang tidak selayaknya, belum lagi untuk pikiran-pikiran buruknya, Ia punya dunianya sendiri untuk isi kepalanya.
"Siang dok. "
"Ya siang. "
Becky terkekeh bagaimana dinginnya Freen menjawab semua sapaan dokter-dokter co-ast baru itu, Mereka cantik-cantik, tapi boro-boro mengenal mereka, menatap lebih dari dua detik saja dokter cantik itu tidak pernah.
"Udah sampe di ruangannya, aku mau kerja, mana ciumnya?"
"Masih ngambek?"
"Iya. "
"Dicium sekali ngambeknya udahan gak?"
"Minimal 3 kali. "
"Freen. "
"Iss ya udah gak mau kerja. "
Menghentakkan kakinya berulang kali dengan wajah ngambek ciri khasnya, persis seperti bocah kecil yang tidak dibelikan mainan kesukaannya.
"Oke, sini, "
Wajahnya sumbringah, Ia mengambil 3 ciuman di bibir, 3 di pipi dan 3 di dahi, 6 di perut, sama seperti biasa 2 gadis itu menginginkan bagiannya.
"Kamu tidur dulu ya, aku operasi selama 3 jam aja, nanti aku dateng lagi dengan buah strawberry kesukaan kamu. "
"Oke, selamat bekerja. "
Becky masih melihat bagaimana Freen melompat dengan tangan membentuk love di kepalanya sembari berlari menjauh dari ruangan itu, mungkin tidak akan ada yang menyangka, jika perempuan sedingin itu, bisa menjadi kekanak-kanakan karena jatuh cinta.
"Tuhan, Dia aneh tapi aku cinta. "
Wopyu 🫰🏻
KAMU SEDANG MEMBACA
After met you 2, Last chapter (Freenbecky)
Short Story(GXG⚠️) Kamu kayak lagu andra and the back bone ya?