Empat belas

3.7K 390 37
                                    

Dari jendelanya, teropong itu menjelajah ke kamar kekasihnya, banyak kegiatan tidak senonoh yang Ia lihat, terakhir yang normal hanya Freen masih waras dengan series upin ipinnya.

Tidak keluar rumah selama 2 hari semenjak kejadian itu, Freen menolak bertemu siapapun di masa cutinya, bahkan menuliskannya langsung di pintu rumahnya.

"Sedang tidak ingin bertemu Becky. "

Padahal tadi pagi Ia sudah memasakan nasi goreng dan leci tea kesukaan dokter cantik itu, tapi tertolak menyedihkan.

Menyadari kegiatan Becky, Freen memasang muka datarnya, menutup gorden kamarnya, dan ya satu-satunya akses tertutup begitu saja, Becky tidak tau lagi harus berbuat apa.

"Cara ampuh untuk membuat pasangan tidak lagi ngambek, pertama transfrer dulu satu juta... dih apaan, yang bener aja, yang kaya juga Dia kenapa harus Gue yang transfer. "

Becky suka memiliki perasaan tidak enak dengan buku yang Mamanya berikan ini, karena semua jalan keluarnya tidak satupun yang masuk akal.

"Buatin makanan manis, " ejanya perlahan, jujur buku dengan tulisan cakar ayam milik Mamanya ini membuat Becky sangat kesulitan dalam membaca.

"Mama buat donat tiramisu yuk. "

Teriakan yang menggelora itu cukup membuat dua sejoli yang kepalang tanggung di kamar Mereka harus buru-buru memakai bajunya kembali, ingatkan Billy untuk mengunyah kepala Becky setelah ini.

"Ayoloh, ngapain berdua di kamar? bau pandan gini, acak-acakan, ini kenapa leher Mama merah, abis di sedot vacum cleaner?, ayo ngaku, tindakan asusila apa yang sudah Kalian lakukan. "

Sarah memutar bola matanya malas, Mereka menikah, legal untuk open BO sekalian, kenapa harus repot ketahuan, namun tatapan Becky seakan menuduhnya sebagai penjahat kelamin ini lah yang membuatnya kesal setengah mati.

"Biarin aja Ma, kecebong kalau di kasih nasi emang begitu, masuk kamar lagi yuk Sa...

"Ayok. "

"Apaan ayok, eh Mama...

Billy sepertinya harus memasrahkan istrinya digondol sang anak untuk saat ini, karena Ia tidak ingin menghadapi tantrum Becky yang awet seharian nantinya.

"Bikin donat. "

"Lagi gak mau gimana dong?"

"Mau diizinin zumba gak? satpam kemarin itu ikut. "

"Kamu lagi nyogok Mama?" Mata Sarah menyipit tidak percaya, bisa-bisanya Ia termakan hal ini.

"Ya kalau mau sih tawarannya, soalmya seger-seger sih yang ikut zumba bes...

"Oke, adonanannya Mama yang bikin, yang goreng Kamu. "

"Oke. "

Setidaknya apapun yang Ia inginkan harus tercapai, Becky tidak peduli jika nanti Freen akan menolaknya atau bagaimana, katanya sih jika pasangan sudah memiliki effort yang kuat, pasangan lainnya akan luluh, dan Becky percaya akan itu.

"Dokter Freen belum mau baikan?"

"Belum, chat Aku di baca aja, tapi bikin story, sebel tau Ma. "

"Story apa? di Mama gak ada. "

Kepalanya berpikir keras, kenapa harus menyembunyikannya dari sang Mama, ini pasti ada sesuatu, foto sok cantik itu tanpa Ia sadari hanya Freen tujukan padanya dengan berkedok status whatsapp.

"Kenapa senyam-senyum, kemarin terakhir ada yang begitu di kirim ke panti rehabilitasi mental loh Bec. "

"Amir-amit Mama, ngatain anaknya gila ih, orang tua durhaka ih. "

After met you 2, Last chapter  (Freenbecky) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang