Dua tahun berlalu.
Kadang ada banyak hal yang bisa ditolerir di muka bumi ini, kecuali handuk basah yang di taruh di atas kasur.
Becky dengan emosinya menatap sangat wanita yang bahkan sudah memohon kepadanya 5 kali ini, karena dua tahun pernikahan Mereka yang berubah dari Freen hanyalah berat badannya.
"Maafin Aku ya, Aku janji deh gak ulang lagi. "
"Udah keseringan janji, selalu aja Kamu lupa. "
"Ya kan bisa janji lagi. "
"Freen. " Rengeknya.
Memutuskan menjual semua asetnya yang Freen belikan untuk Becky waktu itu, dan memutuskan untuk tinggal bersama dengan keluarga Becky saja, karena kenyataannya Freen jauh lebih nyaman berada di keluarga sederhana ini, Mereka yang saling menyayangi satu sama lain, walaupun Ia harus di hadapkan dengan dua cegil setiap harinya.
"Aku telat kerja sayang, "
"Aku gak peduli ya, besok Kamu mandi gak ada lagi handuk-handuk di atas kasur, atau Kamu gak Aku kasih sarapan sama makan siang. "
Gaji Freen sepenuhnya di tangan Becky, salahnya mempercayai singa betina itu untuk mengatur hidupnya, jadi selalu saja, Becky menggunakan itu menjadi alat untuk mengancamnya.
"Iya iya, "
"Ya udah sini, baju Kamu kancingnya miring. "
Dengan wajah merajuknya, Freen mendekat, membiarkan Becky dengan cekatannya merapikan seluruh pakaian yang Freen gunakan, semenjak menikah Freen mendadak tidak bisa melakukan apapun kecuali cebok.
"Kamu UKMPPD nya yang semangat ya, harus lulus, biar bisa lanjut OSCE trus Kita bisa program punya bayi. "
"Sekarang aja, udah dua tahun. "
Freen menggeleng keras, Ia tidak ingin pendidikan Becky terhenti hanya karena hamil, jika sudah selesai semua hal yang berkaitan dengan sekolah kedokteran istrinya itu, Freen akan dengan senang hati melakukan apapun yang gadis itu inginkan.
"Gak Sa...
"Apa Kamu gak capek? Kita berantemnya gara-gara ini terus. "
Freen memutar matanya malas, Becky selalu menuduhnya yang tidak-tidak tentang anak, Freen hanya memiliki niat baik, tapi selalu saja isi kepala cegil itu berbeda.
"Pasti karena ada cewe baru di rumah sakit kan?"
"Kok Kamu tau Babe?"
"Freen. " Teriaknya.
Dengan sekuat tenaga guling bersarung hello kitty itu mendarat di kepala istrinya, Freen masih sama, si paling tidak peka, selalu punya cara untuk membuat semua menjadi masalah.
"Salah lagi?"
Ia ditinggal begitu saja, sama seperti sebelumnya, Freen hanya bertengkar dengan isi kepalanya tentang apa yang istrinya itu inginkan.
Becky sudah lulus dari kedokteran, hanya akan menghadapi ujian-ujian lain yang akan membawanya kepada dunia kerja, tapi semakin lama gila dengan pendidikannya, Becky juga semakin bringas, tidak hanya diranjang, di luar pun Dia tidak jauh beda dengan singa.
Sarah terperanjat kaget saat Becky menaruh bokongnya dengan keras tepat di sebelahnya, bahkan masker hijau lumur nya juga masih belum terpasang dengan rapi di wajahnya.
"Ayam ayam ayam. "
"Tak, berisik ih Mama. "
"Dih, yang duduk di sini duluan eyke ya, yang ganggu banget itu sebenernya Kamu loh. "
Wanita yang masih mengaku muda itu menyipitkan matanya, mencari tau apa yang terjadi, dan satu-satunya hal yang akan membuat anaknya dalam mood yang buruk adalah, kalau bukan majikan bulunya yang buang hajat di kasurnya, ya Freen.
"Kali ini apa lagi?"
"Anak, masih anak, Aku mau IVF sekarang. "
"Ya udah, istri Kamu kan kaya. "
"Tsk, Mama tu gak ngerti. "
"Ya lalu? Mama harus ngerti yang kayak gimana lagi? memahami Kamu itu gak ada materinya di Wikipedia, dan Mama bukan cenayang yang bisa tau isi kepala Kamu. "
Semua orang tidak satupun yang mampu memahami Becky setelah menikah, mendadak gadis itu menjadi orang yang tidak mudah dimengerti, entah karena apa, tapi yang jelas ada banyak isi kepala yang terlewatkan, karena Becky cepat sekali berubah.
"Freen?"
"Jadi tu Ma, Aku mau Becky selesai dulu sama ujiannya, OSCE dulu gitu, biar pas nanti urus ujian gak keteteran karena hamil kan?"
Sarah setuju, karena Ia pernah hamil dan kapok hamil, itu adalah jawaban yang sangat amat benar di otaknya, Ia tau Becky terlalu kesepian, menikah dengan orang yang tidak mau punya anak itu adalah satu-satunya cobaan yang bosan untuk dirinya cobain.
"Lagian biayanya gak sedikit Bec, " Sarah meyakinkan.
"Freen kan kaya. " Opini Sarah terpatahkan.
"Gak tau deh Mama, Freen urus istri Kamu, Mama mau drakoran, Dia ganggu banget, kalau bisa itu gudang Kamu gunain deh, dorong Dia ke sana, kunci dari luar. "
Mata Becky melotot sempurna, sepertinya sudah saatnya Ia ganti orang tua.
"Bener-bener memang perempuan, " ucap Becky kesal.
Ia bahkan meninggalkan sang Mama dan istri tidak pekanya itu, berharap untuk dikejar, tapi memang apa yang bisa diharapkan dari Freen? kecuali aktifitas ranjang dan uangnya?.
"Kamu nikah lagi aja Freen. "
"Maaf permintaan Mama, Freen tolak. "
"Widih, ini baru menantu idaman Mama, setia. "
"Gak mau nambah hewan buas lagi. "
"Heh anak Mama itu. "
"Abis kayak singa, sekalinya marah serumah-rumah han....
"FREEN AKU DENGER. " Teriakan itu membuat Mereka merinding.
I2TI
(Ikatan istri takut istri)
KAMU SEDANG MEMBACA
After met you 2, Last chapter (Freenbecky)
Short Story(GXG⚠️) Kamu kayak lagu andra and the back bone ya?