Tujuh

3.5K 374 17
                                    

Oke siapa yang rindu dengan nasi goreng teri asin cabe ijo?, kali ini lengkap dengan telur barendo yang baru kemarin Becky pelajari dari Mamanya, not bad, dan rasanya bisa ditolerir oleh mulut, iya mulutnya.

Buah kiwi, apel, strawbery, dan jeruk hangat sudah ada di dalam kotak bekal abu-abu kesukaannya.

Bukan untuknya, Dia bangun sepagi buta itu hanya untuk memasakan sarapan untuk dokter Freen, semoga semangat menghadapi hari ini tanpanya, katanya begitu.

"Bec, Bec, itu dokter Freen, itu ayo buruan. "

Dengan semangat yang tersisa, Becky berlari ke rumah milik Freen, karena Dia tau, dokter cantik itu hanya tinggal sendiri, tidak memasak apapun, selalu memesannya, dari pada boros Becky berpikir untuk memasak untuknya saja, sekalian untuk melancarkan niat capernya.

"Dok. "

"Selamat pagi Becky. "

"Pagi dokter, ah ini sarapan. "

Kening wanita berambut coklat tua itu berkerut, walaupun akhirnya Ia tersenyum karena Becky yang dengan semangatnya memberikan kotak bekal itu kepadanya.

"Buahnya dimakan pertama baru nasi gorengnya. "

"Oke, Kamu manis banget pagi-pagi sudah kasih Saya makanan. "

Tidak, dokter Freen harus dilaporkan kepada kepolisian setempat, karena senyumnya kriminal.

"Bec. "

"Ah iya, selamat bekerja dokter. "

Freen mengacak rambut Becky sebelum masuk ke dalam mobilnya, sialnya, yang diacak rambutnya yang berantakan hatinya.

"Gue masih idupkan?"

Mobil itu melesat meninggalkannya yang masih membeku, bahkan saat mobil Freen seutuhnya sudah meninggalkan pekarangan rumahnya Becky masih di sana terdiam.

Sarah melipat tangannya di dada, menatap jengah anaknya yang tidak bisa mengontrol perasaan sendiri.

"Becky udah ilang orangnya, pulang dan beresin kekacauan yang Kamu bikin di dapur Mama. "

Tidak masalah, setidaknya Becky sudah memberikan makanan itu kepada sang pujaan hati, berharap lidah Freen sama dengannya dan menyukai masakannya.

"Mama tadi makan masakan kamu, asin banget, Kamu tuang garemnya sebotol ya?"

"Boong banget. "

"Cobain. "

Satu sendok yang masuk ke dalam mulutnya membuat lidah gadis itu kebas karena terlalu asin, matanya melotot sempurna, jika Ia saja merasakan asin, itu artinya yang Freen bawa juga begitu.

"Mama....

"Tenang, yang Kamu kasih ke dokter Freen itu masakan Mama, tadi Mama tuker, Kamu mending belajar dulu yang oke, masakan itu harus dibumbui dengan perasaan gak asal cemplung aja. "

Bernafas lega, setidaknya walaupun kesal, Becky tidak malu sama sekali tentang ini semua.

"Ujian blok Kamu lulus gak?"

"Lulus. "

"Semester depan co-ast, Papa juga wisuda, jadi Kita bisa ngumpul lagi, Mama bahagia, Kamu pusing, jadi impas. "

"Impas apaan. "

"Selama ini Mama yang pusing hadapin Kamu, gak ada Papa, sekarang Papa ada dan Aku hadapin Kamu dengan kepala tenang. "

"Ngaca Mama, yang drama itu Mama. "

"Acting Mama sebagus itu? Mama bisa jadi artis Drakor gak?"

"Indosiar noh, judulnya azab istri yang ganjen sama satpam komplek, meninggalnya gak bisa mingkem. "

After met you 2, Last chapter  (Freenbecky) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang