18. Saling bercerita

63 45 4
                                    

Assalamualaikum, Kalian enjoy ya buat baca cerita gua. Jangan lupa buat vote + komen karena itu termasuk tindakan yng bikin gue semangatnya 🤍.

Warning ⚠️ : Jangan plagiat, ini murni karya gua!.

Doni Merasakan bahwa putrinya rindu dengan sosok perempuan yang melahirkannya.

“ Lengkara Rindu Ibu? Nak, Mau sejauh apapun Ayah melarang mu untuk bertemu dengan ibumu, Tetapi dia tetap Ibumu, Ibu yang melahirkanmu. ” Ucap Doni pelan, sambil mengusap pucuk kepala Lengkara.

Iya, Lengkara Tau. Namun Lengkara rindu pelukan Ibunya, rindu masakan ibunya walaupun dulu ibunya hanya membuatkan telur ceplok saja.

Apa kalian menyimpan kerinduan?

“ Ayah, Lengkara sangat rindu Ibu. Selama 17 tahun lamanya Lengkara tidak pernah merasakan pelukannya. Bahkan senyuman yang ibu punya bukan milik Lengkara Yah.. ” Tangis Lengkara.

Sakit Tuhan, mau sampai kapan engkau menjauhkan Ibu dan anak itu? Sampai Salah satu dari mereka menghilang?

“ Nak, Ayah minta maaf. Andai saja dulu Ayah memiliki pekerjaan yang tetap bukan sebagai juru parkir mungkin Ibu mu masih bersama kita. ” Ucap Doni.

“ Yah .... ”

Tangis Lengkara pecah mendengar ucapan Ayahnya, kemudian Doni langsung memeluknya.


“ Kita akan Hidup bahagia Lengkara walaupun tidak bersama Ibumu. Ada ayah yang selalu menjadi tameng bahkan pelindung buat kamu. Ayah bisa menjadi sosok ibu buat kamu Nak. ”

••

Setelah menangis, Doni mengajak putri nya untuk bercerita, mengeluarkan keluh kesahnya.

“ Gimana tadi sekolahnya? Lancar kan? ” Tanya Doni.

Lengkara mengangguk, “ Lancar Yah.”

Doni yang mendengar itu mengucapkan Alhamdulillah dalam hatinya.

“ Ayah gimana? Tadi pekerjaan nya lancar kan? Terus bekal yang Lengkara buatkan ayah habiskan? Ayah minum dengan teratur kan? ” Begitu banyak pertanyaan yang Lengkara lontarkan untuk Ayah nya.

Itu tanda, kalau Lengkara sangat menyayangi Ayahnya.

Doni menggeleng - gelengkan, “ Pertanyaannya satu - satu dong Nak, Alhamdulillah tadi pekerjaan Ayah lancar dan hari mendapatkan 50 ribu, cukup buat kita makan 3 hari. Bekal yang kamu buat sudah ayah makan dengan habis dan bersih. Ayah juga minum nya teratur karena putri ayah ini sangat bawel. ” Ucap Doni sambil menjawil hidung Lengkara.

Lengkara cemberut, “ Ih ayah, nanti hidung Lengkara tambah pesek!. Syukurlah kalo ayah habiskan. Ayah, rezeki itu datang dari mana saja, dan penghasilan yang ayah dapatkan ini sudah lumayan cukup bagi kita. ”

Lengkara selalu bersyukur dengan apa yang telah di berikan kepada Tuhan, mau itu besar dan kecil.

Doni sangat bersyukur, dia sangat berterimakasih kepada Tuhan karena telah memberikan Anak yang sangat baik seperti Lengkara.

Terimakasih Tuhan, karena Malam ini mereka bahagia dan mengutarakan isi hatinya.

— TBC

Next?

Ayo dong vote + komen, biar gua semakin semangat.

Apa yang kalian akan ucapin sama Ayah Doni?

Lengkara?
Author nih?

Ig : @/fr.amorr
@/ author.farashfra
[ Follow Instagram author ya, karena di situ ada spoiler untuk part selanjutnya. Dan banyak lagi fake chat yang author buat biar makin seruu. Kalian kalau mau nanya apa2 tentang cerita ini bisa DM ig ku ya. ]

Bintang untuk Ayah [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang