Bintang untuk Ayah [ END ]

12. Masakan Ayah

Selamat malam gayss, di sini gue up yang ke 3× dalam sehari, edann bener kan?? Tapi gpp gue suka klo up terus.

Kalian suka ga sama cerita ini?
Kalau suka komen ya ➡️

Note : Jangan PLAGIAT, jangan lupa buat votmen. Lufff dari bulbul 🤍. Kalo ada typo komen !

Hari sudah semakin sore dan akan menjelang malam, Di rumah Lengkara sepi sekali cuman ada dirinya. Ayahnya belum pulang kerja.

Lengkara terus menunggu Ayah sampai magrib. “ Assalamualaikum, Nak ” Salam Doni sebelum masuk ke dalam rumah sederhananya, walaupun sederhana tapi hangat.

“ Waalaikum salam Yah, Tumben Ayah terlambat pulang? ” Tanya Lengkara sambil membawa Ayahnya masuk ke dalam.

“ Tadi ayah beli bahan - bahan makanan, Alhamdulillah tadi Ayah dapat rezeki. ” Jawab Doni sambil mengelus rambut putrinya.

“ Makan malam ini, spesial ayah yang buatkan untuk putri tercinta Ayah. ” Lanjut Doni.

Putri kecil ku, sudah tumbuh menjadi wanita hebat sekarang. Batin Doni tersenyum.

...

Doni sedang berkutat dengan alat masaknya, dirinya sedang membuat Ayam balado, tumis kangkung kesukaan Lengkara, dan ikan goreng tepung, sungguh nikmat bukan?

Makanan tersebut spesial untuk putri semata wayangnya.

Doni menata makanan di meja makan yang cukup sederhana itu dan sudah terdapat Lengkara yang sudah duduk rapi seperti anak kecil. “ Wah, makanannya harum sekali Yah ... ” Ucap nya senang.

“ Jelas dong, siapa dulu yang masak? ” Tanya Doni sambil menggoda Lengkara.

“ Ayahnya Lengkara dong ” Lengkara tertawa bahagia bersama ayahnya.

Doni mengambilkan makanan untuk Lengkara dan dirinya. “ Selamat makan tuan putri ”

“ Selamat makan juga Baginda raja. ” Senyum Lengkara tertera indah, bagaikan rembulan di malam hari.

Ayah dan anak itu makan dengan tenang sambil bercanda gurau, keharmonisan keluarga itu sangat utama, jika ada kekurangan lengkapilah bersama.

“ Ayah tau nggak?  Ayah itu adalah Ayah yang paling hebat yang Lengkara punya. Lengkara bangga mempunyai Ayah seperti mu, bangga sekali. Pengorbanan Ayah begitu berarti bagi Lengkara. Terimakasih sudah membesarkan Lengkara sampai sekarang bahkan detik ini. ” Kata Lengkara tulus kepada ayahnya, air mata yang sudah tidak bisa di bendung, menetes begitu saja.

Doni langsung mengusap air mata putrinya. “ Ayah juga bangga mempunyai anak seperti mu Nak, Jangan nangis Putri ayah tidak boleh menangis. ” pesan Doni.

Mereka berpelukan, saling bertukar rasa sayang bahkan rasa sakit yang di deritanya.

Keluarga hebat.

•••
Part yang sederhana namun menguras air mata bulbul, bulbul cengeng banget..

Gue nulis part ini nyesek banget cok..

Hal terindah apa yang kalian lakuin sama ayah kalian?

Jangan lupa ⭐💭

Ig : fr.amorr ( follow ya kesayangan bulbul )