26. Permintaan Maaf

33 19 0
                                    


Ketemu lagi nih

Warning ⚠️: jangan Plagiat! Jangan lupa vote sama komen!


Guru yang ada di kelas Lengkara langsung menghampiri Zahra

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Guru yang ada di kelas Lengkara langsung menghampiri Zahra.

“ Zahra! Tidak sepatutnya kamu mengatakan seperti itu, cepat minta maaf! ” Tegur guru. Zahra terkekeh sinis.

“ Apa? Minta maaf? Yang bener aja pak, yang saya katakan itu FAKTA, bapak nanyain mama saya kenapa ga ambil rapot? mama saya gila, mama saya masuk RSJ gara - gara Lengkara! Saya benci dia. Masih perlu minta maaf? Ga Sudi! ” Setelah mengucapkan kata-kata pedas lagi, Zahra berlari keluar kelas, air matanya sudah tidak bisa terbendung.

Kenapa harus dirinya yang terkena ini semua? Kenapa harus Zahra dan Lengkara?

Maaf Lengkara, gue juga sakit Batin Zahra.

Bapak guru tersebut menggeleng tidak percaya, “ Lengkara, bapak tau kamu tidak salah. Kamu jangan nyerah. ”

Dasar! Dia ga capek apa bikin Zahra kata gitu?

Tau tuh

Anak gatau diri, mending mati aja

Bener, biar ga nyusahin

Bisik bisik terdengar di telinga Lengkara, dia menunduk apa tidak boleh dirinya membela?

Sebegitu jahat kah dirinya? Sampai - sampai semua orang menginginkan dirinya mati, lagi dan lagi.

“ SUDAH! JANGAN BISIK - BISIK. KERJAKAN HALAMAN 29 ” Teriak guru itu.

Lengkara izin keluar, kemudian dia mencari keberadaan Zahra sahabatnya.

Lengkara mengelilingi sekolah, tepat pada rooftop dia berhenti untuk membuka pintu rooftop, setelah di buka dia melihat Zahra sedang menangis keras di ujung pembatas.

“ ZAHRA BERHENTI, KAMU JANGAN SEPERTI INI! ” Teriak Lengkara, dia menangis sambil memeluk Zahra.

“ Jangan Ra... ” Zahra berusaha melepaskan pelukan itu, dia jijik di peluk oleh perusak keluarganya.

“ ANJING, LEPASIN GUE! BANGSAT ” Teriak Zahra.

Pelukan itu terlepas, Lengkara menatap wajah Zahra yang sembab karena air mata.

“ Gue benci, GUE BENCI SAMA LO! ” Teriak Zahra lagi. Lengkara menggeleng.

“ Aku mohon, jangan benci aku Ra... ” Pinta Lengkara.

Zahra terkekeh sinis, “ Kenapa ga mati? Gue berharap lo mati Lengkara Putri Abida. ”

“ Kenapa kamu mau aku mati? ” Tanya Lengkara.

“ Karena gue benci lo, gue benci setiap ngeliat lo. Gue benci harus ada di posisi ini! GUE BENCI. LO PENYEBAB MAMA GUE GILA. ” Zahra berteriak layaknya seorang yang sudah kehilangan kewarasan.

Kalian tau sakit nya seperti apa, kalian tau posisi Lengkara dan Zahra itu sangat sulit.

Apa, kalian merasakannya?

Zahra berlari ke tepi pembatas, Sekolah nya terdapat 4 lantai. Dia merentangkan tangannya untuk ketenangan.

Kemudian pintu rooftop di dobrak oleh seseorang, Kemudian orang itu
Berjalan menuju Lengkara dan mendorong Lengkara agar terjatuh ke bawah. Naasnya Lengkara tidak jatuh melainkan...

Brugh

“ ZAHRAAAA! ” Teriak Lengkara yang melihat ke bawah, Zahra sudah berlumuran darah.

Orang itu kemudian berlari dengan cepat, meninggalkan tempat kejadian.

“ ZAHRA JANGH TINGGALIN AKU HIKS ....  ” Tangis Lengkara kencang.

Di bawah sana banyak murid yang mengerumuni Zahra yang sudah Sekarat.

“ Anjir, Zahra cok. ”

“ Kasian banget, tadi dia abis berantem sama Si anak ingusan. ”

“ E—H ITU ANAK INGUSAN ADA DI ATAS, PEMBUNUH. ”

“ TURUN LO! PEMBUNUH LENGKARA ”

Teriak siwa/i dengan tatapan kebencian, amarah, kesal.

Guru dan kepala sekolah pun datang, kemudian shcok. “ Astaghfirullah, Zahra. kenapa bisa seperti ini? panggil ambulans! ”

Salah satu murid mengangguk, “ Siapa pelakunya? ” Tanya guru itu dengan wajah panik.

“ Lengkara Pak, tadi saya liat dia yang dorong Zahra di rooftop... Hiks  ” Ucap gadis itu dengan menangis.

TBC
Sakit ya Lengkara? Tunggu, sebentar lagi kamu akan aku bahagia kan.

Sabar, mau next?

Ig: Fr.amorr

Bintang untuk Ayah [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang