5. Dia?

112 101 20
                                    

Hai gayss gue upp lagi nichh, kira² cerita ini bakal sampai bab berapa yahh?? .


Note : Jangan PLAGIAT ya!. Utamakan Follow akun author dong sama vote++komen. Kerena itu membantu untuk segera up.

SHARE CERITA INI KE SOSMED YA GAYS / KE TEMEN KALIAN BIAR RAME 🫂🫂🫂.

sedih cerita ini ga ramai....

...

Sekarang Lengkara sedang bergulat dengan penah nya, banyak sekali soal ujian yang harus ia kerjakan sekarang juga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sekarang Lengkara sedang bergulat dengan penah nya, banyak sekali soal ujian yang harus ia kerjakan sekarang juga.

" Kar, ini jawaban nya apa?" Bisik Bombom pelan.

Lengkara menoleh ke arah Bombom. " Bom, gaboleh nyontek! Dosa." Peringat Lengkara.

Pengawas ujian yang melihat interaksi antara Lengkara dan Bombom pun sedikit curiga.

" Ngapain kamu Lengkara? " Tanya pengawas itu.

" Enggak ngapa ngapain Bu. "

" Yasudah, kerjakan lagi ga boleh sampai keliatan nyontek! " Ucap pengawas tersebut sambil berkeliling lagi.

...

Akhirnya ujian hari ke 2 pun selesai, sekarang waktunya untuk Lengkara mengisi perut nya. Dirinya sudah lapar.

Zahra pun keluar dari kelas Ujian paling terakhir, karena soal kimia sangat susah.

" Ayo Kar kita jajan. " Ajak Zahra.

" Ayo "

Mereka berdua pergi bersama menuju ke kantin, Jarak antara ruang ujian dan kantin terbilang lumayan dekat.

Tiba - tiba tubuh Lengkara terjatuh, akibat di dorong oleh seseorang.

" Hai anak miskin, ketemu lagi nih. Oh jadi Lo sekolah di sini juga? Emang bisa bayar? " Tanya Orang itu.

Zahra segera membantu Lengkara untuk berdiri. Lalu ia dorong orang itu. " Heh Lo kalau ngomong di jaga ya, liat noh lipstik lo nyangkut di gigi! " Ucap Zahra sambil terkekeh sinis.

Wajah orang itu langsung memerah karena malu, sial.

" Zar Zar, kok Lo mau sih temenan sama anak miskin gini? Bapaknya aja jadi tukang parkir dan ngerusakin motor gue!. Mending lo temenan sama gue Zar dari pada sama Anak miskin ini. " Lanjut orang itu. Mampus lo Lengkara.

" Idih najis, yakali gue temenan sama orang yang suka ngerendahin orang lain. Ga level banget. Mau gue temenan sama siapa pun itu Hak gue bukan Hak lo Laura. " Sahut Zahra sambil menarik tangan Lengkara yang sudah gemetar untuk menuju ke kantin.

Laura gajelas banget dah.

Noh lipstik Lo nyangkut.

Ahahahha.

Cukup Laura sangat malu, ia lantas pergi dari tempat itu. Awas aja lo Lengakara batinnya.

" Udah Kar, jangan di dengerin omongan si Laura bangsat itu. " Ucap Zahra sambil menenangkan Lengkara.

" Zar, Kamu ga malu temenan sama aku? "Lirih Lengkara.

" Ngapain malu? Mulai sekarang Lo jadi sahabat gue! Ga ada tapi tapian intinya. Kalau ada apa² lo boleh cerita ke gue Kar. " Kata Zahra.

Karena gua juga butuh teman Kar, Dari kecil gue udah di kengkang sama orang tua gue.

...
Wahh gue upp lagi nihh, suka ngga sama ceritanya? Komen dong 🌞🌞.

Mau nextt ngga? Komen yaps.

GUE BOLEH MINTOL NGGA? SHARE CERITA INI KE TEMEN-TEMEN KALIAN YA, SIAPA TAU MEREKA MAU BACA 🤍🤍🤍.

Ig: fr.amorr [ follow ig gue yaps, jangan lupa acc Wattpad gue juga beb ]

Bintang untuk Ayah [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang