Sumire langsung memutuskan untuk kembali ke ryutan setelah mengajar anak-anak di akademi selama setengah hari. Dia tidak bisa lama di desa sebab Nona Akita dan dokter Katasuke hari ini ada kepentingan di desa lain, jadi tidak ada yang mengawasi ryutan.
Sumire sendiri tidak masalah, dia memang lebih suka jika disibukkan dengan pekerjaan dari pada menghabiskan waktu untuk melamun sehingga menguras segala pikiran.
Selama kejadian itu berlangsung, Sumire masih di hantui rasa perasaan bersalah serta dendam setengah mati yang tidak mampu ia hindari.
Perang dunia ninja ke lima menyisakan berbagai rasa sakit, bukan fisik, tetapi batinnya. Mengingatnya saja Sumire enggan, dia lebih memilih untuk mati dalam kejadian yang merenggut nyawa dari ribuan ninja dalam peperangan tersebut. Sialnya, saat hendak terbunuh oleh Daemon.... Himawari menyelamatkan nyawanya, Kawaki juga berbagi chakra dengannya sehingga membuat Sumire masih bertahan hidup sampai sekarang.
"Nue....."
Si gadis Kakei menoleh ke belakang, dia cukup terkejut dengan kehadiran hewan besar itu. Tetapi sedetik kemudian dia tersenyum, baru ingat kalau beberapa saat lalu memang memanggil Nue untuk keluar.
"Nue....."
"H-hey! Nue! Kau mau kemana?!" Sumire terpaksa berbelok mengikuti arah perginya Nue. Dia was-was, tapi ternyata Nue berhenti di tepian sungai dan minum disana.
"Hah.... kau membuatku khawatir...." ujarnya seraya mengusap lembut kepala hewan kuchiyose miliknya itu.
"Apa kau sebegitu haus?"
"Nue....." jawabnya dengan wajah memelas membuat Sumire terkikik gemas. "Maaf ya...."
"Nue...."
Meski hanya dapat berbicara satu kata, hewan ini sebenarnya mengerti maksud Sumire. Dia menjawab sesuai nada dari setiap perkataan gadis itu. Cerdik? Tentu saja!
Belum ada beberapa saat, Nue tiba-tiba berubah menakutkan. Dia terus menggeram kearah tepian sungai yang lain, dimana daerah itu merupakan batas desa Konoha.
Sumire merasa khawatir sekaligus was-was, biasanya jika Nue berkelakuan begini pasti ada yang tidak beres.
"Nue!!!" teriak Sumire begitu panik mana kala hewan tersebut tiba-tiba keluar dari batas desa.
Gadis Kakei mengikutinya, dia berlari diatas air dan mengejar kemana perginya Nue hingga akhirnya-----
Jantung gadis itu berpacu dua kali lebih cepat, disertai netra yang membulat terkejut. Kakinya gemetaran, melihat sosok yang berada di hadapannya sekarang.
"Apa kabar?"
"Kau------"
Nue mendekati orang itu untuk menyerangnya, namun baru saja bergerak. Dia justru sudah tak sadarkan diri.
KAMU SEDANG MEMBACA
I LOSE YOUR SORRY [END]
RomanceSumire pikir ketahanan hatinya tidak akan runtuh melihat kepulangan seseorang yang telah menghancurkan hatinya sejak lama. Namun ternyata, semakin dia mencoba untuk membuat pelindung agar dirinya tak terjun semakin dalam kedalam rasa sakit itu...