Sumire pikir ketahanan hatinya tidak akan runtuh melihat kepulangan seseorang yang telah menghancurkan hatinya sejak lama.
Namun ternyata, semakin dia mencoba untuk membuat pelindung agar dirinya tak terjun semakin dalam kedalam rasa sakit itu...
70 komentar tembus? Malam ini aku bakal langsung lanjut!!!
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sasuke merasa kupingnya kepanasan mendengar Naruto terus mengoceh di sepanjang perjalanan. Laki-laki itu masih belum kunjung berubah dari dulu sampai sekarang.
Uzumaki Naruto selalu mengandalkan mulut dari pada otak. Seakan-akan setiap permasalahan dapat selesai hanya dengan seutas kalimat. Tapi..... kata-kata Naruto memang kadang berguna juga, seperti mengubah pribadi seseorang menjadi lebih baik lagi.
Jengkel tak menemukan apa-apa padahal sudah berkeliling di banyak lokasi dalam berbagai dimensi. Naruto membentuk segel tangan hingga muncul ribuan bunshin.
Dia menyuruh seluruh bunshinnya itu berpencar ke berbagai tempat, sambil marah-marah agar kerja mereka tidak lelet.
"Kau bilang Code ada disini?!"
"Pikirmu dia tidak dapat berpindah-pindah tempat?!"
Sai melihat keduanya dengan tampang datar, dari dulu tim ini tetap sama saja. Mau di usia berapapun. Kelakukan mereka tidak akan bisa berubah. Macam anjing dan kucing. Satunya menggonggong, satunya mengerong.
"Bagaimana kau bisa begitu bodoh sekaligus ceroboh, Sasuke?" Naruto kembali memancing emosi. Mendatangkan perdebatan kecil diantara mereka yang saling merendahkan satu sama lain.
"Kalian sama-sama bodoh," ujar Sai disertai senyum manis tanpa beban. Dia cuma berharap agar kedua laki-laki itu sadar diri, tidak ada satupun diantara mereka yang cerdas. Tolong.
Sasuke melemparkan 11 kunai pada Sai. Yang untungnya dapat di hindari begitu mudah oleh pria pucat ini.
Ya karena dia sudah tahu kemana saja arahnya, coba kalau dalam kondisi tidak sadar? Seluruh kunai itu pasti tertancap di tubuhnya.
Uchiha Sasuke kecewa, andai kena sasaran... dia akan senang membawa pulang mayat Sai di hadapan Yamanaka Ino.
"Sebaiknya kita pergi karena disini tidak ada apa-apa." ujar Naruto, usai menghilangkan seluruh bunshinnya. Dia juga merasa sedikit keberatan karena menyia-nyiakan chakra untuk sesuatu yang tidak memiliki guna.
"Aku harus memulihkan diri."
Ah, Naruto lupa kalau dia Uchiha. Klan paling minim chakra. Ayolah... sedikit sombong tidak masalah kan?
Apalagi mereka juga memiliki perbedaan usia cukup jauh. Naruto masih terbilang lumayan muda karena dirinya pernah tersegel dalam dimensi Kawaki yang mana waktu tidak berjalan disana.
Itulah mengapa Naruto selalu berkata akan memberikan Boruto hadiah bayi jika kata-katanya tidak di dengar. Karena pada dasarnya... Hinata masih bisa hamil.