100 komentar tembus, aku lanjutttt
Yuk ramaikan paragraf dengan berbagai komentar kece kalian!!
"Boruto-kun, sudah. Kau membuat semua orang ketakutan." Sumire menghampiri Aratha yang dagunya terluka cukup parah bahkan darah mengalir dari sudut bibirnya.
Boruto tentu saja makin kepanasan, apalagi melihat sang gadis memegang tangan pria berambut putih disana sambil menanyakan keadaannya.
"Sumire." si pemilik nama menoleh ke belakang, "Hentikan. Aku tidak suka caramu menyakiti dia, Aratha-kun temanku."
"Jika kau tidak segera menjauh maka aku siap mendatangkan kekacauan yang lebih besar."
"Kau ini sebenarnya kenapa, Boruto-kun?!"
"Menjauh, ku bilang."
Kakei Sumire mencoba untuk sabar, ia perlahan-lahan melepaskan pegangannya pada lengan Aratha dan menatapnya penuh dengan rasa bersalah.
"Maaf......"
"Tidak apa-apa,"
Boruto masih berdiri di tempatnya, dia menunggu sang gadis menjaga jarak dari pria tersebut. Jika Sumire membantah ancaman kecilnya tadi maka Uzumaki Boruto tidak keberatan untuk membuat sedikit kerusakan di pasar ini. Dia juga tidak akan ambil pusing terhadap jumlah korban yang diakibatkan olehnya nanti.
Sampai pada akhirnya, Aratha menjauh lebih dulu. Kasihan sekali pria itu, padahal Sumire berencana mengobati lukanya tapi Aratha menolak. Dengan mengatakan kalau dia bisa pergi ke rumah sakit Konoha seorang diri.
"Tindakanmu berbahaya!"
"Siapa yang mulai?" Boruto berbalik, dia berjalan lebih dulu meninggalkan Sumire dibarengi ekspresi wajah amat santai seakan tidak menampung sejumlah dosa atas kelakuannya barusan.
"Boruto-kun, dengar.... aku harap kejadian seperti tadi tidak kau ulangi! Aratha-kun itu temanku dari desa yang sangat jauh. Kau harusnya mengerti...."
"Aku bisa membuatnya hanya tinggal nama dalam hitungan detik jika kau cari gara-gara denganku. Sumire. Ini peringatan terakhir."
"Memang aku cari gara-gara apa?! Dan sepertinya.... Aratha-kun tidak memiliki sedikitpun kesalahan padamu sebelumnya!"
"Kenapa kau membelanya?"
"Aku bela dia karena kau sudah membuatnya luka!"
"Tidak akan ada asap jika tidak ada api, Sumire." Boruto mendengus jengkel, "Aku tunggu kau di rumahmu. Lima menit masih tidak datang, ku buat pria mengembuskan nafas terakhirnya."
KAMU SEDANG MEMBACA
I LOSE YOUR SORRY [END]
RomansaSumire pikir ketahanan hatinya tidak akan runtuh melihat kepulangan seseorang yang telah menghancurkan hatinya sejak lama. Namun ternyata, semakin dia mencoba untuk membuat pelindung agar dirinya tak terjun semakin dalam kedalam rasa sakit itu...