10

1K 108 55
                                    




Aku hanya berharap kalian mampu meramaikan paragraf dengan komentar asik kalian. Terimakasih....

*Note. Kunci dari semua pertanyaan ada dalam gambar di bawah.











Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.











Boruto menggeleng-gelengkan kepala, dia tentu saja keberatan dengan perkataan Sumire yang menyuruhnya untuk tidak memunculkan diri di hadapannya lagi. Bahkan Sumire meminta agar mereka bersikap tidak saling kenal mulai sekarang.

Padahal Boruto hanya ingin meminta penjelasan, barang kali dia memang lupa pernah berbuat salah pada Sumire hingga gadis tersebut memiliki dendam padanya.

Pria itu cuma mau meminta maaf, dia pun siap berlutut di bawah kaki Sumire agar gadis ini tidak membencinya lagi.

Boruto tidak punya pilihan lain, dia mendekap gadis itu. Cukup kuat agar pelukannya tidak mudah terlepas.

Ia bahkan tidak peduli pada rasa sakit dari lengannya pada saat gadis tersebut menusukkan pena pada lengannya hingga darah menetes membasahi lantai.

"Ku mohon.... Inchou, aku menyesal. Kesalahan apapun itu yang bahkan tidak aku tahu.... aku sungguh menyesalinya. Maafkan aku,"

Sumire masih menangis dalam diam, dia terisak. Dadanya pun kian terasa sakit dibarengi nafas yang seakan tercekat.

Dia tidak benci pada takdir, dia justru membenci dirinya sendiri karena tidak dapat mengendalikan sikap seperti kemarin-kemarin. Namun semakin lama di pendam, Sumire justru merasa kalau dirinya kian hancur. Bahkan pikirannya pun ikut kacau, akibat terkena imbas dari segala tekanan yang sudah dia tahan-tahan belasan tahun..

Kebahagian rasanya sangat sulit di gapai, Sumire hanya berpikir kalau hidupnya tidak akan di penuhi oleh hal-hal baik setelah kejadian itu.

Bruk!

"Inchou!" Uzumaki Boruto berteriak panik pada saat gadis ini tiba-tiba tak sadarkan diri.

"Aku merasakan kehadirannya."

"Kehadirannya? Siapa maksudmu, Momoshiki?!"

"Kawaki."

Jougan Boruto langsung aktif, dia menelaah setiap sudut ruangan ini namun tak menemukan adanya tanda-tanda kehadiran Kawaki.

"Terlalu jauh. Dia sengaja menyerap energi mata ungu,"

"Sengaja? Tapi kenapa?! Kenapa harus Inchou?!"

Tak ada sahutan apapun dari Momoshiki, Boruto yakin kalau makhluk itu ingin fokus demi bisa mencari titik kehadiran Kawaki.

Uzumaki Boruto langsung pergi menuju ruang kesehatan ryutan sambil membopong Sumire. Wajahnya tampak pucat pias, dia sangat mengkhawatirkan perempuan ini apalagi pada saat Momoshiki mengatakan kalau Kawaki sengaja menyerap energinya.

I LOSE YOUR SORRY [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang