23

1K 100 101
                                    



Karena aku lagi sangat sibuk, aku hanya ingin mengatakan....

Tembus 100 komentar baru aku lanjut ya🤩 makasihhhhhhh









Tembus 100 komentar baru aku lanjut ya🤩 makasihhhhhhh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.









Sudah dua hari Sumire disibukkan dengan kegiatannya dalam membantu warga desa yang terkena dampak akibat ulah bangsa Otsutsuki. Ia bahkan menyerahkan seluruh uang tabungan hasil kerjanya selama ini menjadi ninja sains untuk dibagikan ke seluruh warga. Jumlahnya memang tidak seberapa, tapi Sumire berharap dengan uang itu mereka masih bisa bertahan hidup.

Sumire juga sudah meminta maaf kepada seluruh penduduk desa, warga memaklumi. Setidaknya mereka tidak menghakimi Sumire atas seluruh kejadian ini. Mereka malah menganggap Sumire sebagai salah satu pahlawan sebab dapat mengalahkan Otsutsuki yang disebut sebagai Dewa.

Naruto pun mengatakan kalau seluruh pembangunan dari perumahan warga serta bangunan-bangunan lain yang hancur akan mendapat kompensasi penuh dari Desa. Uzumaki Naruto benar-benar mencerminkan sosok pemimpin yang peduli terhadap rakyat. Istrinya, Hyuga Hinata juga ikut menyumbangkan beberapa aset kekayaannya dari Hyuga untuk di kelola Konoha, agar mempercepat proses pembangunan serta pemulihan desa mereka.

Mengenai Shinobi yang tiada akibat serangan Code, dia adalah Yuhi Kurenai. Tewas akibat serangan Jubi pada saat menyelamatkan seorang bocah berusia 5 tahun yang kehilangan orangtuanya.

Sarutobi Mirai saat ini di ketahui masih berduka, namun dirinya tidak terlalu berlarut-larut. Berbeda halnya dengan Hinata yang sampai saat ini masih menangis. Biar bagaimanapun, Kurenai sudah dia anggap sebagai Ibu kandungnya sendiri. Karena dulu, saat masa kecilnya yang hidup di bawah tekanan sang Ayah, Kurenai selalu menawarkan diri untuk membantunya.

"Mau ke makam?" Naruto yang baru saja pulang bekerja menggantungkan jubah Hokage di belakang pintu kamar.

"Iya, aku sudah menyiapkan makan malam... nanti hanya tinggal di panaskan."

"Aku akan menemanimu."

"Naruto-kun, kau harus istirahat..."

"Tidak perlu, cha~ayo kita kunjungi makam Kurenai Sensei dan juga Neji. Sudah lama sekali kita tidak kesana kan?" Naruto merengkuh pinggang sang istri lalu melanjutkan obrolan sambil keduanya menuruni anak tangga.

Uzumaki Naruto ingin menghibur istrinya, sebagai seorang suami dia tentu saja tidak akan tega melihat sang istri terus-terusan sedih berlarut-larut.

"Tadaima~"

"Okaeri, Hima...." sambut Naruto dibarengi senyum lembutnya. "Kau di rumah saja ya? Kami mau pergi ke makam."

"Bolehkah aku ikut?"

"Hima.... kau harus istirahat. Oh iya, nanti jika Kakakmu pulang malam ini tolong panaskan makanan yang sudah Ibu buat ya?"

"Ha'i...." sahutnya dibalas senyum lembut Hinata.

I LOSE YOUR SORRY [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang