09

1K 116 72
                                    


Tembus 75 komentar, aku double up besok 🤝
Ramaikan paragraf.

*Note: kunci dari setiap masalah ada pada gambar di bawah.

Mohon untuk jangan meneror aku di Instagram 🙏 mana pake bahasa Inggris lagi woy lah, ngk mungkin story ini sampai ke luar negeri kan ya 😭













Mohon untuk jangan meneror aku di Instagram 🙏 mana pake bahasa Inggris lagi woy lah, ngk mungkin story ini sampai ke luar negeri kan ya 😭

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


















Sasuke hanya diam memperhatikan Sumire yang berlari-larian dengan Nue di tengah-tengah bunga violet. Dia tidak akan memaksa gadis itu untuk bercerita lebih banyak tentang apa yang sebenarnya Sumire sembunyikan dari semua orang.

Jika boleh jujur, pria Uchiha ini sebenarnya merasa kasihan. Dulu dia memang sempat muak melihat Sumire yang terus-menerus mengakhiri hidupnya sendiri. Tetapi setelah lebih dekat dengannya, Sasuke seakan paham bagaimana perasaannya.

Dia juga pernah berada di posisi Sumire, putus asa terhadap banyak hal hingga nekat berbuat apapun termasuk merugikan desanya sendiri maupun sahabat-sahabatnya.

"Kau ingin ku tinggal disini?"

Kakei Sumire sempat berpikir sebentar, dia senang ada di tempat itu. Sepi, hanya ada matahari tanpa adanya malam. Namun....

"Bolehkah saya----langsung ke ryutan?"

"Hinata mencarimu."

"Saya tidak ingin tinggal disana, Sensei."

Jawabannya membuat Sasuke berpikir lama untuk harus memberi keputusan apa. Dia tahu istri Naruto itu sedang sibuk menangis hingga kini karena Sumire belum kunjung di temukan. Tapi apa boleh buat? Ini keputusan Sumire, dia akan mencoba memahaminya.

"Kirim surat setiap hari untuk Hinata."

"Saya pasti akan melakukannya, saya dulu sering melakukan itu setiap hari dan-----" Sumire tiba-tiba membuang pandangan. Tatapan antusiasnya berubah datar, dia benar-benar merasa di bodoh-bodohi oleh diri sendiri karena terlalu banyak bicara.

"Kau sering mengirim surat untuk Hinata?"

"Tidak, maksud saya untuk sahabat-sahabat saya."

Sasuke diam lagi, tidak apa-apa. Yang penting dia sudah memiliki satu kunci terhadap perkataan Sumire barusan.

Tanpa banyak basa-basi lagi, dia lalu mulai membentuk segel tangan hingga muncul spiral berwarna ungu kehitaman. Sumire masuk lebih dulu, dia langsung merasa lega karena Sasuke mendengar permintaannya.

"Terimakasih banyak, Sensei....." Sumire membungkukkan badan, sedangkan Sasuke langsung pergi usai mengantar gadis tersebut ke tempat kerjanya.

Hari ini sungguh melelahkan, keadaannya pun sudah berubah petang. Sumire tidak tahu sudah berapa lama dia ada di bukit hijau tadi bersama Sasuke, padahal rasanya baru sebentar, tapi ternyata sudah hampir malam disini.

I LOSE YOUR SORRY [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang