Masih semangat komentar ngk nih? Padahal aku dah nyimpen beberapa draft untuk langsung up kalau target terpenuhi🥲
Kecewa dikit ngk ngaruh🥲
Tolongggggg ramaikan paragraf dengan komentar asik kalian🙏
"Ibu, Ayah.... aku datang lagi setelah sekian lama." Sumire memperhatikan nisan kedua orangtuanya yang berdampingan.
Wajahnya tampak memendam kesedihan mendalam, ada sebuah perasaan benci, namun tidak sehebat dulu. Tidak sehebat kala Sumire sadar bahwa perbuatannya yang menyerang Konoha dengan menggunakan Nue adalah salah.
Sejak dulu gadis ini mencoba untuk melapangkan hati. Sumire tidak ingin egois lagi, dia lahir ke dunia ini berkat kedua orangtuanya, dan Sumire tidak memiliki alasan untuk menyimpan dendam pada mereka.
Kakei Sumire kini hanya termenung di antara makam kedua orangtuanya. Dia bingung mau bicara apa, rasanya... Sumire sudah enggan mengeluarkan suara. Terlalu banyak hal yang dia alami, penderitaan, luka, masa lalu kelam, Sumire bingung harus bercerita dari mana. Dia pun yakin kalau tanpa di ceritakan lagi, kedua orangtuanya sudah mengerti dari alam sana.
"Jauh sekali kau main kemari?" Gadis tersebut beranjak, ia mengambil ancang-ancang. Namun ternyata... hanya Shikadai.
"Mengagetkan saja...." Shikadai hanya menaikkan salah satu alis. Lalu dengan langkah malas ia mendekati Sumire. Duduk di dekatnya sambil mengucapkan permisi dari dalam hati pada mendiang kedua orangtua gadis tersebut.
"Tidak berencana memindahkan mereka ke pemakaman Konoha?"
Sumire tersenyum tipis, "Memang mereka mau menerima mantan pembelot desa?"
"Maaf, mulutku ini memang sering asal bicara." ujar Shikadai sementara Sumire hanya terkekeh pelan.
Dia tidak merasa sakit hati hanya karena perkataan sepele tadi, Sumire cukup sadar diri. Bahwa kedua orangtuanya merupakan bawahan Danzou yang sangat di benci oleh semua orang.
"Bagaimana kelanjutanmu dengan Boruto?"
"Shikadai-kun.... mulutmu asal bicara lagi," Sumire berujar lembut disertai tawa kecil. Meskipun kali ini perkataan Shikadai sebenarnya menusuk sampai ke hati bagian terdalam.
"Maaf lagi....."
"Aku harap kau tidak mengatakan yang aneh-aneh di hadapan kedua orangtuaku."
"Paman, Bibi... putrimu ini sudah berusia 26 tahun. Seharusnya dia menikah."
"H-hey...."
"Salah lagi?"
"Iya....."
"Baik-baik.... maaf." Shikadai tidak keberatan mengucapkan kata itu berulang-ulang. Dia memang hanya bermaksud menghibur Sumire, agar gadis itu tidak merasa kesepian. Lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
I LOSE YOUR SORRY [END]
RomanceSumire pikir ketahanan hatinya tidak akan runtuh melihat kepulangan seseorang yang telah menghancurkan hatinya sejak lama. Namun ternyata, semakin dia mencoba untuk membuat pelindung agar dirinya tak terjun semakin dalam kedalam rasa sakit itu...