Selimut

127 15 2
                                    

"Ishh kesanaan heh."

"Ga mau yank dingin tau."

Pasutri harusnya nyenyak tidur tapi salah satu dari mereka ngeluh gegara kedinginan.

Yang bikin satunya nemplok ke tembok kek cicak ga bisa ganti arah kemana mana.

"Yank bagi selimut."

"Ini udah astaga kesanaan kamunya Gi." pinta Yunho enggap dipojokkin ke tembok sama punggung suaminya.

Malam ini San ga minta tidur dikamarnya melainkan tidur sendiri dikamar bareng boneka baru yang dibeliin Yeosang.

"Ngrokkk.. Zzzzzz."

"Yailah kalah kerbau sama kamu Gi." pasrah Yunho dorong punggung Mingi pake kakinya.

"Buset berat bener." keluhnya.

Besoknya Yunho lagi bikin sarapan roti isi selai coklat yang baru buat San.

"Papi Tsan mawu celimut balu, boleh nda?" tanya San gendong boneka baru.

"Selimutnya kenapa emang? Bukannya masih bagus? Buat siapa? Buat San?"

"Nda, celimut na buat Chibel."

Yunho nampak berpikir dulu. Bukannya apa tapi itu didalam lemari ada buanyak selimut coy.

Tapi, sekali dicuci ya semuanya dan seperti yang kalian ketahui bagaimana seorang Song Mingi kalo disuruh ke laundry.

Satu toko 1 selimut terus cari toko lain terus 1 selimut juga.

Ampe gajah ngelahirin anak jerapah pun ga bakal selesai dalam seminggu buat ngumpulin semua selimutnya.

Makanya, kejadian berebutan selimut pun semalam bikin Yunho resah soalnya Yunho hanya sisain satu selimut khusus dirinya seorang sedangkan sisa selimut yang lain semua dimasuk ke laundry termasuk punya Mingi.

AC dimatiin keluhnya panas, AC dinyalain keluhnya dingin, AC dinyalain sedang keluhnya ga berasa.

Maunya ape sih?

Kipas? Kipas gantung? Kipas berbie? belum 24 jam tangan Yunho dah lepas kalo kipas berbie.

Kalo pake kipas gantung sama aja 11 12 kek AC dinyalain mode sedang.

"Gi, ambil semua selimut yang dilaundry. Kertasnya ada tuh disebelah tivi." perintah Yunho.

"Besok aja lah yank. Aku lembur."

"Ya sebelum kamu sampe kantor ambil dulu selimutnya."

"Jauh yank."

"Siapa yang nyaranin masukkin ke laundry yang di Distopia sana? Depan rumah loh ada tinggal jalan kaki, beres."

"Euyy yank situ udah langganan cari langganan yang lain lah."

"Aku ga mau ya rebutan selimut lagi kayak semalam."

"AC nya dingin yank."

"Lah aku ganti mode sedang kamu ngeluh ga berasa."

"Sama aja."

"Terus siapa yang salah?"

"Sannie." jawab Mingi dibalas pelototan San.

"Dih anaknya yang disalahin. Contoh bapak minta ditimpuk pake AC." julid Yunho masukkin roti ke tempat bekal San.

"Santoso ayo berangkat sekolah duls main sama Shiber nya nanti lagi." ajak Mingi.

"Nahh sekalian ambil selimut dilaundry. Jangan lupa."

"Iya sayanggggggku ~chup"

≧ω≦ blush

Kita tinggalkan Yunho yang diterpa kesaltingan akibat kecupan suaminya.
Lo bayangin gimana mobil rasa motor kalo dibawa sama Mingi.

Iya kayak standing, racing.

Cccitt..

Tinggal seuprit lagi itu moncong mobil ngecipok tembok aula sekolah San.

Mantap kan? Iya dong. Harus iya biar solid.

"Bye anak sipitku." mobil kembali melaju dengan cara dibelokkan sekolah Mingi terjang pake 1 roda mobil bagian depan dan belakangnya.

"Buset mantan apaan tuh" kaget satpamnya liat tingkah mobil Mingi pas dibelokkan.

Pas malam Mingi berhasil bawa sebagian selimut dari laundry karena sisanya belum ada yang kecuci kata mba laundry-nya terus abis makan dan bersihkan diri hendak tidur badannya merasakan dingin.

"Yank selimut dong."

"Itu dibangku masa ga liat." jawab Yunho lagi nyender dipapan tempat tidur sembari nonton tipi.

"Nahh pake selimut princess mermet."

Yunho menggelengkan kepalanya kembali fokus nonton sinchan. Namun, kefokusannya buyar akibat Mingi tidurnya mutar.

"Gi kakinya." tegur Yunho garuk kepalanya sendiri.

Rese juga setiap malam kalo ga ada anaknya pasti ada aja atraksi tidur suaminya.

Ga ngingau ya muter ampe jatuh dari kasur sendiri.

Yunho sih ogah bantu mending lanjut tidur pas tau suaminya nyungsep cipokan sama lantai kamar.

Bukannya ogah bantu tapi dah sering bantu tetap aja berulang.

Kalo ada San enak si Mingi ga bisa mutar dan Yunho nyenyak tidur walaupun mukanya kena tabokan tangan anaknya saking pulasnya.

"Ngrookk.. Ngrokkkk... Zzzzzzz."

Yunho sengaja kecilin AC-nya berniat agar Mingi bangun sendiri. Ga lama, datang San bawa boneka Shiber ke kamar Yunho.

"Anak papi kok belum bobo? Kenapa hm?" tanya Yunho mengangkat tubuh anaknya buat dipangku.

"Mawu bobo cama papi becok balu Tsan bobo cendili agy dikamal baleng cibel" ucapnya dicium pipinya sama Yunho akibat terlalu gemas.

"Ayankkkkkk." panggil Mingi naro kepalanya dikasur sedangkan badannya dibawah kasur.

"Ngapain duduk disitu?" Mingi kembali naik ke kasur bersamaan San yang tiduran ditengah.

"Gerah yank AC-nya dimatiin?"

"Ga, sedang kok ini."

"Ga berasa." ucap Mingi lempar selimutnya pas banget kenain muka San.

"Ishhh papa mahhh." kesal San lempar balik ke muka Mingi.

"Apa Sannie? Papa ga dingin."

Terjadilah saling lempar selimut diatas kasur buat Yunho terusik gegara mereka acara nontonnya terganggu.

"Diam ga? Siniin selimutnya. Heran ada aja drama kalo mau tidur." omel Yunho pegang selimut.

"San nya."

"Papa duluan."

Yunho memijat pelipisnya melihat anak dan suaminya kembali saling nyerang.

"Tidur ayo psst Gi kamu juga tidur." lerai Yunho puk-puk San yang tidur ke arahnya.

"Gerah yank gedein AC-nya."

Yunho gedein AC-nya apa kata Mingi dan beralih tidur sambil meluk badan anaknya yang udah lelap duluan abis tubir sama bapaknya.

"Yank dingin." Mingi naikkin selimut ampe lehernya.

"Gerah juga."

"Serba salah." batin Yunho pura-pura tidur.

Berakhir Mingi tidur dengan satu kaki yang ditutup pake selimut terus kaki satunya dibiarin.

Nahh, yang jadi pertanyaan Yunho pas tau bentuk tidur suaminya adalah fungsi buka setengah bajunya buat apaan?

Gemas.... Sampe Yunho pun cubit nipple suaminya.

Tapi, ga sadar sama si Mingi.

Usai dari kamar mandi Yunho liat badan suaminya full selimut.

"Gerah dingin gerah dingin gerah dingin." gumam Yunho kembali ke dunia mimpinya.

"Gerah juga." keluh Mingi buang selimutnya ke muka San.

Nahh, kalo kalian jadi San mo bilang apa sama Mingi pas sadar mukanya digaplok selimut?

👋 👋

Fams Yun-gi (Ateez)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang