love game

awal segalanya part 1

mungkin agak gaje akira ama yuuki lagi berantem sih

akira ( otak)......

yuuki ( hati)

jadi nikmati aja gajenya

(&_&)>

-------------------------

" aku ... namaku." Memiringkan kepalanya seolah heran dengan perkataan sera barusan. Arster tersenyum licik melihat tingkah polos pemuda yang di temuinya saat pesta. Calon mainan barunya ternyata mengemaskan dengan tingkah polosnya yang terlihat.

" iya namamu siapa? Dan kenapa aku biasa berada disini." Tanyanya tanpa dosa dan tanpa tahu pria berbahaya yang ada di hadapannya.

Arster tersenyum menawan yang membuat si polos dengan mudahnya merona. Melihat itu arster mempertahankan senyum menawannya. Dia bangun dari sofanya dan meletakkan kertas berkas yang dipegangnya diatas meja dan berjalan mendekati sera.

" kau terserempet mobilku." Majunya dengan suara berdesah serak menahan gairah. Saat ini juga dia ingin memakan mainannya. Maksudnya calon mainannya. " namaku... bukankah kita pernah bertemu sebelumnya." Duduk ditepi ranjang. Sera hanya melihat dan gugup yang dirasakanya mulai menjalar aneh di sekujur tubuhnya dengan ditambah keheranan yang menjelaskan kalimat terakhir arster.

" di-dimana kita pernah bertemu ?." Gugupnya yang canggung dengan . "apa aku mengenalmu." Tambahnya lagi.

" coba kau ingat-ingat dimana kita bertemu cantik." Goda arster. Yang membuat mata besar sera makin besar dan indah. Ekspresi terkejutnya terlihat manis yang ingin. Oh arster kau harus tahan dengan godaan polos sera yang suci.

Beberapa bulan lalu.

Sera brian hans saat ini sedang melompat-lompat dibawah pohon untuk kesekian kalinya. Apa lagi kalau bukan tasnya digantung dengan indah didahan ranting tertinggi dipohon. Berdesah untuk semua yang dialaminya. Apa tidak ada yang lebih elit lagi dari seseorang yang mengerjainya mengantung tasnya dipohon. Monyetkah itu orang atau gorilla. Ya yang meletakkan tasnya itu seorang gorilla yang suka memyiksa orang dan membuat orang susah dan suka membuat orang jadi bahan tertawaan. Seperti sera sekarang ini. Melompat-lompat seperti kelinci meraih makanan eh maksudnya tasnya.

" mau sampai kapan kau melompat kayak kodok begitu ayo ambil." Ejek si gorilla dan tertawa keras bersama teman-temannya yang lain hanya melihat saja. Menolong sama saja kau korban berikutnya. Seperti sera yang bernasib sial karena menolong temannya yang dibully mereka. sera berhenti melompat dan menatap si gorilla. Mendekati mereka entah keberanian yang nekat atau sudah tidak tahan lagi dibully dengan tidak elitnya. Sera mendekat.

" kau apa kau senang mengganggu orang hah. Apa kau suka padaku. Kata mama orang yang suka mengganggu orang itu. Dia sangat suka orang itu dan kau menggangguku apa kau suka padaku." Polosnya. Semua yang tertawa terdiam mendengar apa yang diucapkan oleh sera. Ya sera sangat polos hatinya suci bersih dia tidak tahu sekarang dia sedang dibulli. Kehidupannya hanya sekolah dan rumah. Tidak mengenal dunia luar selain rumah. Datang dan pulang selalu dijemput sopir pribadinya.

" apa dia bilang... apa tidak salah dengar." Tawa teman gorilla yang berada disamping sang gorilla.

" lantas kalau bukan. Apa ?.. kalian kurang kerjaan mengganggu orang. Kata mama mengganggu orang itu lebih pengecut dari yang kau lakukan sekarang." Polosnya. Disirat dengan wajah kesal yang imut menurut gorilla. Aish bahaya jika gorilla mulai suka pada sera.

Tak enak juga menyebut gorilla. Nama gorilla ini jhova winter tinggi 180 tegap . wajah oke punya tuampan digilai para gadis disekolah dan juga ditakuti. Mata sayu tajam menusuk. Hijau . rambut coklat kemerahan. Hidung mancung dan bibir pink tipis katanya sih seksy saat bibirnya begerak. Teman-temannya yang sering berada di sampingnya jeni si hitam manis. Arca yang tingginya hampir sama dengan jhova tapi kurus. Hedra siimut karena badannya setara dengan sera. Terakhir haster yang tadi berbicara pada sera. Mereka golongan anak populer karena itu mereka suka mengganggu atau membully. Anak-anak ya tau lah tidak populer.