Park 4 ... Playing Begin..again !!!

6.5K 313 19
                                    

selamat membaca >,,</

Park 4 ... Playing Begin..again !!!



DUAAAAR...

Ledakan pondok itu mengemparkan matanya menatap puing yang terbang akibat ledakan dan api meninggi dengan sekejap. Tubuhnya penuh dengan darah dan luka akibat perlawan yang dilakukannya. Matanya samar dan sayu saat melihat pondok itu sudah menjadi merah menyala. Panasnya bisa dia rasakan dari dirinya yang digendong bagai putri. samar-samar dia melihat seseorang yang mengendongnya. Sama dengannya menatap kobaran api melahap pondok itu, dan seketika semua mengelap.

α

α

α

SRAAAk...

" haah... haaah... haah..." bangunya dengan mendadak dengan peluh dan keringat membanjirinya.

" kau mimpi buruk..?" tanya pria yang berada disampingnya bangun dengan dada bidang yang tereksplos sempurna. Seolah terbiasa dengan dia yang terbangun dengan mimpi buruk.

" haah...em..haah.. bukan urusan mu." Desahnya ketus dan dingin. Bangun dari ranjangnya dan menuju dapur yang dekat dengan kamarnya mengambil botol didalam kulkas dan membukanya lalu meminumnya. Telapak tangannya memiliki bekas luka yang cukup jelas begitu juga denga tangan satunya.

Berdesah sejenak lalu meneguk kembali kemudian mengentakkan botol itu ke meja kecil dihadapnya.

Braak

" haah.." desahnya merasa lega..

" sudah lebih baik." Seseorang didepan pintu dapur. Dia menatap seseorang itu dengan tatapan tajam kebencian namun tak biasa benar-benar ditunjukkannya.

" bukan urusanmu." Ketusnya.

∞Ω∞

Revan duduk di kantornya dia cukup serius dengan masalah yang terjadi. Dan kini wajahnya mengkerut kesal dengan seseorang dengan tenangnya duduk menikmati kopinya. Dan terpaksa mengcencel semua rapat yang seharusnya dilakukan hari ini.

" wajah tampanmu akan jelek jika kau begitu Revan." Celetuknya santai meletakkan kopi yang sudah disesapnya tadi.

" mereka hampir membuat kesalahan besar..." ucapnya santai namun tegas berwibawah.

" hanya itu kau datang kemari... terang-terangan. Kekantorku.. dan aku harus terpaksa membatalkan semua rapat dengan kolega-kolegaku... berapa miliar aku rugi akan hal ini." ketusnya kesal.

" jika Arster yang meminta. Apa kau akan mengumpat seperti dihadapanku sekarang." lembutnya

" kesampingkan itu. apa kau sudah melihat isi kamar itu." lembutnya namun dengan ketegasan yang menakutkan.

" ya... sangat tidak bisa ku mengerti..."

" hahaha... tidak berubahkan... hanya rantai yang retak." Tawanya renyah.

Revan menaikkan alisnya. " bagaimana kau tahu rantai itu retak. Dan lagi aku tidak habis pikir bagaimana Bisa Sera dapat membuka pintu itu. bukankah?-"

" kunci?..." senyumnya. " pintu itu memang perlu kunci. Tapi bukan kunci biasa. semua berubah sejak ikatan itu hampir putus." Membenarkan duduknya.

" lalu apa... yang membuat pintu itu terbuka setelah hampir setengah abad." Desis Revan.

" sedikit sulit untuk dijelaskan. Kau tahu Sera bukan lah Sera." Revan mengangguk. " apa kau melihat lukisan pada pintu rahasia milik keluarga Baron."

love gameTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang