PRAK 2 ... TROUBBLE AND MEMORY ??!!

6.8K 374 8
                                    

SELAMAT MENIKMATI. SELAMAT MEMBACA . BOKU BUAT CERITA BARU SILAHKAN BACA JIKA SUKA JUDULNYA THE BLOODY MY MATE.

CHAPTER INI DIKIT . BOKU BENCI JIKA MEMBUAT CHAPTER INI DIKIT SEBELUMNYA JUGA BEGITU. BOKU TIDAK MAU JADI KEBIASAAN. CHAPTER DEPAN AKAN LAMA UPDATEDNYA. AGAR TIDAK SEDIKIT KAYA CHAPTER INI DAN SEBELUMNYA. GOMENE KALAU CHAPTERNYA DIKIT DAN MAKIN GAJE

SELAMAT MEMBACA.

><><><><><><><><><><><

TROUBBLE AND MEMORY ??!!

'BRUUK'

Dia terkejut akan bunyi sesuatu diruang kerja ayah, saat berjalan menuju ruang ayahnya. Dia dengan cepat berlari menuju ruang dan membuka pintu. Mendapati ayahnya tergeletak bersimbah darah dan menatap nanar siapa dihadapannya. Dengan memegang belati yang sudah ternoda darah.

" AYAAAH." Teriaknya menghampiri ayahnya yang tergeletak, sesaat dia membeku menatap kearah pembunuh ayahnya.

" KENAPA KAU LAKUKAN INI... KENAPA KAU BUNUH AYAHKU... THORIN,"

'BRAAAK'

"hem..." sentak melamun saat rapat berlangsung. Suara gebrakan menyadarkannya dan mengetahui siap yang menyadarkannya dengan tidak sopan.

" apa yang kau lamunkan baron." Ucap dingin saingannya.

" tidak ada ... baru saja hilang saat anda dengan tidak sopannya menghancurkannya." Dingin baron tajam. Saingannya mendengus. Rapat ini menangani saham yang anjlok, bukan saham baron melainkan saham saingannya. Dia menepuk mundur saingannya itu pelan-pelan. Lalu saham itu dilelang. Untuk menekan angka kerugian yang sudah melunjak.

" hah... aku tak minat sama sahammu." Desah baron bosan. Hanya dengan satu kalimat itu. Para pemegang saham lain pun tak berminat membeli saham itu. Baron tersenyum sinis dan pergi dari ruangan lelang itu. Bersama dengan hampir pemegang saham keluar lelang.

Ucapan baron terkadang abselut. Sekali dia tak minat maka semua harus mengikutinya. Jika tidak kau akan dibuat bangkrut olehnya.

Baron masuk mobilnya dan memerintahkan sopirnya membawanya kekantornya.

" bagaimana lelangnya tuan." Ucap sekertarisnya.

" membosankan. Aku tak mau dirugikan jika membeli saham itu." Keluhnya. " aku berubah pikiran kita kekantor bajingan kecil... sebelum itu ... aku mau menjemput Sera... dia akhir-akhir ini kurang semangat. " ucap baron mengkerut bibirnya.

" baik tuan." Balas sekertarisnya yang merangkap menjadi sopir.

VVVVvvvVVVV

" lepaskan... lepaskan" berontak Jhova saat tiba dikantor Arster. Jhova berusaha untuk membebaskan diri. Berontak dan berontak. Memasukkan paksa Jhova keruangan yang penuh dengan warna merah maroon. Disana Arster sedang duduk santai menikmati live sex.

" bos saya bawa barangnya." Tegas salah satu pria kekar.

" bawa dia masuk kehadapanku." Ucap Arster.

"lepaskan...lepaskan...lepaskan." Bentak Jhova. " lepaskan aku bilang." Hentaknya. " paman... apa..ap-." ucapnya terhenti saat melihat adengan ranjang dihadapanya ditengah ruangan. Jhova menelan ludahnya matanya membelalak.

" lepaskan dia dan juga ikatannya." Ucap Arster berbalik. Dua pria kekar itu menurut dan melepaskan ikatan Jhova. Jhova mendengus kesal saat tangannya bebas dan mengelus pergelangan tangannya yang sakit.

love gameTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang