Park 3.... Love or revenge 2... secret ?!!!

5K 304 25
                                    

boku tidak tahu harus berkata apa... ini kah cinta oh inikah cinta cinta pada jumpa pertama. inikah rasanya cinta cinta pada jumpa pertama dengan dirinya...#pletakkk

hehehe makin gaje... so dinikmatin aja... boku tak tahu harus berkata apa... ini-#pletaaakkk.

A; jangan nyanyi...

Y: suaranya cempereng

(- _ -''''!!)



so selamat membaca...

Park 3.... Love or revenge 2... secret ?!!!

Perpisahan sementara awal dari perpisahan yang selamanya.

Top secret.

"emmm...aaah.." erangnya saat ciuman mereka berakhir dengan sebuah suara yang menyadarkan Baron.

PLAAKKK

" haah..." matanya membelalak saat melihat ayahnya menampar Thorin.

" BERANINYA KAU MENYENTUH PUTRAKU... ANAK KURANG AJAR.... PELAYAAAN... USIR TUKANG KEBUN TIDAK TAHU DIRI INI..." marah Vincent dan memerintah pelayan.

Sion hanya menatap tak bersuara begitu juga Thorin yang pipinya ditampar keras hingga bibirnya berdarah akibat tergores giginya sendiri. Menatap tajam. Baron hanya menunduk ketakutan.

" kurung dia dikamar... dan kau jangan pernah mendekati putraku... atau kau akan rasakan akibatnya." Perintahnya pada pelayan dan menunjuk Thorin penuh ancaman.

PLAKK

" em... papa..." kejutnya dan meremas pipinya yang ditampar oleh Vincent. Sedangkan Thorin diseret keluar dengan paksa.

" jangan pernah bertemu dengannya." Tajam Vincent.. " paham."

Mengangguk lemah. " iya papa..." menahan isakan.

XxXx

Thorin menatap pagar besar itu. Dengan wajah masam, dia marah cukup menyesakkan saat melihat Vincent menampar Baron. Dia kembali kerumahnya. Dan mendapati kakeknya sudah tak bernyawa tergeletak dilantai dengan mata membelalak dan botol pecah disampingnya. Thorin menatap kematian kakeknya dengan dingin. Wajah Thorin mengkerut saat selembar kertas menarik perhatiannya. Kertas itu berada dalam genggaman kakeknya. Dia meraih kertas itu.

Thorin ... saat kau menemukanku mungkin aku sudah mati... pergilah kebawah tanah disana kau bisa tahu segalanya... penyesalanku takkan bisa dihapuskan... maka kuharap kau bisa menghapus penyesalan yang kubuat. Kunci itu saksi penyesalanku.

Thorin meremas kertas itu. Air mata dingin keluar dari pelupuk matanya, dia tersungkur dihadapan mayat kakeknya dan meringkuk tak percaya. Dia meremas kunci yang tergeletak disamping kakeknya. Lalu pria berpakaian pelayan datang dan terkejut. Thorin mendongah.

" dia pergi... dia pergi selamanya... kakek sialan itu pergi meninggalkan semuanya pada ku." Getarnya penuh emosi.

Pelayan itu menunduk.

" katakan dimana ruang bawah tanah." Tajam Thorin datar.

" akan saya tunjukkan. Setelah memakamkan kakek tuan muda." Lembutnya.

" ya..." melirik kakeknya.

***

Ombak menderu dengan angin deras menerpa. Cuaca cerah namun terlihat muram dan suram.

Suara derap langkah bergema saat satu demi satu anak tangga berbatu, bersusun turun kedalam. Lampu minyak menerangi setiap meter lorong gelap itu. Pelayan membawanya masuk lebih dalam kebawah tanah. Kakinya berhenti di sebuah pintu besar dengan ukiran sayap melilit dengan warna putih keperakan dan hitam legam. Mata Thorin menatap pintu itu. Dia memandang pelayan itu.

love gameTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang