love game

Park 3 ... love or revenge 3... secret ..??!!

em... ehm... akibat otak boku tercemar.... sekalian saja boku cemarkan... tapi boku tak yakin ini akan jadi tercemar... so tapi boku mau curhat... huaaaa... huaaaa. boku patah hati....  rasa melayang terbang tinggi ... buuuummm. dihempaskan jatuh... \ToT/ ... boku kembali jadi jones ...abadi... garrry... kudoakan kau bahagia dengan josh... #nangislebayalagintoki

selamat membaca....

Park 3 ... love or revenge 3... secret ..??!!

Sentuhan yang akan memisahkan mereka dan menjadikan sebuah cinta menjadi dendam yang takkan bisa hilang dihatinya.

Top secret

" kalau kubilang tidak... apa yang akan kau lakukan.."

" akan kubuat kau berkata iya..." bisiknya mengigit kuping Baron. Baron mengerang dan mengeliat merasakan sengatan listrik yang tak bisa... bagian sensitivenya dimanja oleh lidah dan gigi Thorin.

" emmm... aah hen-tik-an..." erangnya mengeliat dibawah Thorin.

" tidak akan... aku akan membuatmu meminta lebih... dan lebih banyak sentuhan." Bisiknya, mencium, mengecup, menjilat, merasakan setiap inci kulit lembut Baron. Baron mengerang dan mengeliat merasakan sentuhan ditubuhnya mengaliri listrik yang tak bisa dia mengerti. Ini salah... tapi tubuhnya menerima sentuhan itu dan meminta lebih. Ini salah... ini bukan sesuatu yang bisa dimengerti. Ini salah ... seharusnya dia tak bereaksi akan sentuhan itu. Ini salah... dia menatap lekat pria yang selama ini merasuki pikirannya, membuatnya mengalihkan kehidupannya. Mana yang harus dipilihnya,

" kenapa... rasanya aneh..." desahnya meremas pundak Thorin.

" itu tidak aneh... karena memang seharusnya begitu..." bisiknya meraba bagian bagian dada yang berhenti keputing Baron. Mata Baron membelalak dengan erangan yang membuatnya mengejang nikmat.

"aaakh..emmm." meremas makin kuat pundak Baron. Matanya menjadi sayu dengan bibir penuh terbuka.

" kau mengodaku... sayang..." menjilat puting Baron melumatnya dan mengigitnya, mengisapnya dan mengemutnya kemudia mempermainkannya. Baron mengejang melengkungkan tubuhnya mengerang dan berdesah meremas makin kuat pundak Thorin, mendongah hingga keningnya menyentuh kepala ranjang. Matanya berubah buram dengan sensasi nikmat yang dirasakan tubuhnya. Mau dilukisakan bagaimana pun atau diurai dengan kata-kata. Yang keluar hanya lah erangan, rintihan dan desahan panas serta nikmat. Tubuhnya dimanja dan dimanja oleh tangan , lidah dan gigi Thorin.

" emm...ahh nnhm akh.. ah.." erangnya mengeliat, kepalanya bergerak kanan kiri dengan mata terpejam. Tangannya kini meremas rambut Thorin dan satu tangannya dimulut dengan bibir mengapit jemari telunjuknya.

Thorin terus memanjakan kulit sensitivenya tanpa ampun dan Baron mengapit Thorin bagai guling diantara kakinya. Tangan Thorin meraba diam-diam melepas hampir semua pakaian yang dikenakan Baron.

" kulitmu benar-benar lembut dan enak... kau memang pengantinku." Bisiknya yang mendengar tidak bisa mendengar karena semua terasa begitu panas dan nikmat pikirannya kosong serta hanya erangan dan desahan yang dikeluarkannya.

" aakh...ahmm.. em.."

Kini tubuh indah Baron terlihat. Tanpa benang pun menutupinya. Baron menyadarinya dan wajahnya merah padam dan panas.

" sejak... kapan..." seraknya berusaha meraih selimut untuk menutup dirinya, tapi dengan cepat tangannya ditahan Thorin.

" jangan... aku ingin melihat tubuh indahmu." Bisiknya mengecup jemari Baron dan menjilatnya.

" tapi ini memalukan... aku bukan perempuan." Malunya menutup wajahnya.

" apa aku menganggap mu perempuan... yang aku sentuh dan yang ada bersamaku itu kau... bukan yang lain... aku hanya ingin menyentuh dan menjadikan mu milikku.. hanya milikku... bukan yang lain." bisiknya lirik.