Playing?......... the begin 3 !!!!!!!!!

14.1K 553 9
                                    

#bukadibuka.

A : oh minna #sokcool.

Y : #depresidipojokan.

A : #mendengus. heh.... jangan pedulikan dia.... yo... ore akira, otak dari isi cerita, so enjoy this chapter. but chapter ini yang mungkin kalian nanti-nanti. so se-

Y : selamat membaca #nyosor.lambai-lambaigaje.cengir.

A : oooomaaae.... jama shurundaro. #kesal

Y: buuuuu baka #julurlidah

#tutuptirai. dari pada berantem mending tutup tirai hehehe (OoO).>

----------------------------

Permainan? ........ dimulai 3 !!!!!!!

Sera sedang duduk dibalkon depan, matanya tak hentinya memandang kedepan, ini pengalaman pertamanya, keluar dari rumah dan sekarang disuguhkan hal baru. Lamunannya akan pemandangan dihadapanya terganggu dengan suara lengking manis kas anak-anak, dan sera menoleh benar saja seorang anak kecil dan mungkin seumur dengannya menghampirinya.

" hai kau... siapanya bos." Ucap anak kecil itu, rambutnya hitam pekat, tapi kedua matanya berbeda satu sama lain merah dan hitam. Sedangkan yang dibelakangnya dia barca.

" noah jangan menganggunya." Kikik barca, sera hanya menatap mereka aneh.

" bos?." Tanya sera heran. Bingung juga siapa yang dipanggil bos.

" itu bos!?." Tunjuk noah kearah halaman dimana arster sedang menelpon sesorang. Sera menatap arah mana bocah kecil itu menunjuk. Matanya tertuju pada sosok arster, em seksy cui, hanya mengenakan pakaian santai, celana jins dan kaus berkerah, duduk sikursi santai buat jemuaran sebadan-badan kayak dipantai. Terlihat lah tubuh kekar yang tercetak lengan keras berotot, dan tentunya perut dan dadanya tercetak em jelas dibalik kausnya. Sera menelan ludahnya tanpa sadar, dan mengigit bibirnya. Sera kan mulai kebiasaan itu, juan kan menegurnya jika melakukan itu.

" dia? ... em ... bos kalian itu orang seperti apa?." Gugup sera. noah bocah kecil itu dan barca saling pandang. Terkikik lalu menatap sera dengan senyum jahil mereka.

" bos itu, em sangat suka sekali menghukum." Ucap barca. Itu pengalaman dia sendiri. " terus suka mengantung, dan suka sekali bermain permainan yang bikin semua teriak atau mengerang. Tak ada yang pernah menang dalam permainan bos. Ah apa lagi kalau kau sudah mendapat hukumannya. Em kau akan ketagihan." Ucap barca yang mendapat pukulan dikepala oleh arster.

" kalian jangan merusak pikirannya, itu tugasku." Celetuk arster yang sudah ada dihadapan mereka. kini terlihat jelas eghit pack. 'Em sera sembunyikan pipi meronamu' memuruh hati sera.

" haaaai." ucap mereka bareng mengangkat tangan, lalu cekikikan setelah menjauh dari sera dan arster.

Sera menatap bingung penuh tanya dia kepikiran akan kata-kata barca, namun yang bersarang dikepalanya adalah kata juan ' jangan dekati pria itu'. Sera mengelengkan kepalanya. Kata-kata juan seolah peringatan buatnya.

" aku ingin tanya, siapa kau sebenarnya. Saat bertemu dan sampai sekarang aku tidak mengenalmu, maksudku aku tahu kau tapi aku lupa namamu. Aku ingat pernah bertemu denganmu tapi, aku lupa siapa namamu." Polosnya jujur, panjang lebar dan, arster tetawa gelak atau lepas.

" pffuuhahahhahhaha. Sungguh kau membuatku harus dua kali untuk tidak mungkin sudah empat kali. Ya ampun berapa kali kita bertemu kau tidak ingat namaku dan tidak bertanya namaku." Celoteh arster disela tawanya. " aku tanya apa yang kau tahu tentang dirimu, orang sekelilingmu." Tanya arster.

" em... aku baru pertama kalinya melihat pemandangan, diajak mama juga untuk pertama kalinya, em.. aku em ... kau orang pertama yang menciumku seperti itu, juan teman masa kecilku yang pertama, dia juga butlerku, em... dulu aku tak pernah keluar dari rumah, baru beberapa bulan ini saja aku keluar dari rumah itu pun, hanya disekolah. Aku tak pernah jalan-jalan kepusat-pusat perbelanjan seperti teman disekolah, atau kumpul-kumpul, yang, meurutku asyik, mama melarang semuanya. Itu syarat aku bisa sekolah disekolah umum. Em, aku hanya bisa melihat mereka kumpul disatu tempat ngobrol santai becanda, dan, aku hanya melihatnya dari balik kaca mobil, pulang pergi aku dijemput sopir. Telat sedikit mama, akan minta alasannya kenapa aku terlambat. Aku, tidak tahu apa hidupku menyenangkan atau tidak, hanya saja aku pernah berpikir sekali saja aku keluar rumah dan melihat dunia luas. Aku cukup senang disini. Hal baru untukku." Jujur sera akan dirinya, dengan suara lemah lembutnya menjelaskan betapa membosankannya dirinya, dia sendiri tidak tahu hidupnya dikekang secara halus oleh kedua orang tuanya.

love gameTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang