yoooo boku kembali dengan segudang kegalauan karena akira mengalami kebuntuan akut beberapa hari ini jadi. so sekarang akira epar kembali jadi biarkan yuuki yang kasih salam
heh?... gak mau?....... kenapa?... lagi siapin hati?... buat siapa?
aaaah ? jadi boku yang kasih salam ?.... bukan...nya kalian...? (-_-' )? ....
AY : so karena akira tepar yuuki ngambek jadi boku yang kasih salam ja...
~ selamat membaca~
#bungkukdalam-dalam
-------------------------------------------------------------
Petak umpet?..... sera dan Kira ?!!!!!
Sebuah villa dekat bahama, terpencil dan penuh dengan hutan rimbun serta tebing jurang yang penuh dengan batu karang. Rumah itu terletak ditepi tebing menghadap laut. Beberapa orang tergeletak penuh darah. Tapi mereka masih hidup, di tanah, di tangga masuk, dilantai teras, di dalam rumah bahkan lebih banyak lagi. Dan kini sisa satu orang yang berlutut dihadapanya. Kira menatap bawahan arster yang ketakutan luar biasa itu. Melihat rumah yang sudah tak berbentuk rumah. Dengan banyaknya lubang bekas tembakan, didinding, sofa, lukisan, vas pecah, meja. Semua berlubang dan berantakam.
Kira duduk dikursi bambu, kakinya menyilang dengan tangan mengacungkan pistol kekepala sang pemiliknya.
" ini sudah tempat yang kelima kudatangi. Jika kau bohong lagi kubunuh kau." Ancamnya.
" su-sungg-uh. Bos menyebarkan pesan berantai berbeda. Pada kami... kami tidak tahu dimana bos berada." Takutnya gugup namun berusaha melancarkan bicaranya.
" heh... dengar aku tahu kau bohong... jadi jujur saja dimana arster atau tempat ini menjadi kuburanmu." Dingin kira.. tak biasanya. Cukup kesal dan marah, kira pikir petak umpet kali ini akan menyenangkan, tapi tidak. Ini tempat kelima dan nihil tak menemukan targetnya.
" bos tidak memberi tahu dimana dia berada, bos memberi perintah melalu video call." Keringatnya turun.
" oh... hehehe, mana handphone mu." Seringainya. Tiba-tiba dan memerintah orang itu menyerahkan handphonenya.
" ini." serahnya. Takut gemetar terlihat ditangannya saat menyerahkan benda hitam tipis itu.
" kirim pesan pada arster sekarang. bilang aku akan datang padanya." Senyumnya. Moodnya sedikit kembali.
" baik." Kata bawahan arster.. mengetik sesuai apa yang dikatakan kira dan menambahkan sedikit kode pada bosnya.
" haaah... aku tak punya banyak waktu... dua hari lagi masa taruhan berakhir." Bangkitnya. Lalu pergi keluar kebalkon, menedang wajah bawahan yang menghalangi jalannya.
"hem...hem...hem... hem..." senandungnya mentatap sebuah benda. Dia merestas pesan itu dan mencari sinyal pesan yang masuk.
" bingo... kena kau arster. Aku tak menyangka kau akan pilih tempat itu." Senyumnya. Keluar dari villa dengan santai. Bawahan arster berjalan tergopoh-gopoh keluar dari teras. Menatap kepergian kira yang sudah menuruni tangga dermaga.
Bawahan itu menatap lekat kepergian kira dan merasa mendengar sesuatu.
'tik...tik...tik...tik...'
Bunyi tik jam yang membuatnya penasaran dan dalam sekejam matanya menatap kearah bunyi itu dan matanya makin membelalak saat tahu bunyi apa itu. Hitungan dari weker jam yang dipasang sebuah bahan peledak dan bahan uranim sikrat.
" booom..." kejutnya dan berusaha lari dari villa itu dan dalam hitungan mundur tiga... dua...
'BOOOOOM DUAAAR. SUUURYS.'
KAMU SEDANG MEMBACA
love game
AkcjaUp ulang original story by akira yuuki 5 juni 2015. cinta itu hanya mainan dan permainan itu sangat mengasyikan . maukah kau bermain denganku akan ku buat tak berdaya dalam permainanku Sera brian hans pemuda polos yang tak tahu apapun selain ruma...