PARK 2... No protective !!!

8K 390 17
                                    

selamat membaca dan nikmati kegajeannya. 

BVBVBVBVBVB

No Protective....!!!

20 tahun lalu.

'PLAK'

"SUDAH AYAH KATAKAN KAU JANGAN BERTEMU LAGI DENGANNYA." Marah sang ayah. " kau sudah ku jodohkan dengan anak gadis teman ayah. Besok acara pertemuanmu dengannya." Geramnya lalu keluar dari ruangan.

Dia hanya menatap kepergian sang ayah dan menunduk. Mengigit bibirnya,

'hahaha...'

Dia mendongah menatap cermin disampingnya cermin kecil yang tergantung cantik dengan bingkai indah berukir.

'kau ... bodoh...'

" diam kau... pergi" kesalnya.

'hahaha... mengusirku percuma... kau adalah aku.. dan aku adalah kau. Lebih tepatnya kau yang membuatku ada. Hahaha'

" pergi kau... aku tidak membuatmu" kesalnya.

' hahaha... nanti kau akan membutuhkanku...' bayangan dicermin itu hilang dengan diganti wajahnya yang manis polos tanpa noda.

"frtssss... cuuuit."

Dia mendongah kearah suara itu dan menuju balkon. Membuka pintunya dan mendapati siap yang memanggilnya. Orang yang memanggilnya duduk bersandar didahan pohon memakan apel dan tersenyum. Tapi senyumnya hilang kala melihat pipi merah di wajah dia. Orang itu pun melompat dari batang pohon dan mendarat di lantai balkon tepat dihadapan dia.

" apa ayah mu memukulmu lagi." Cemasnya membelai pipi dia.

" iya... thorin-"

'SRAAKK' BRAAAK..'

Bangun dengan mimpi masa lalu baron menatap sekeliling kamarnya dan melirik istrinya yang tertidur. Dia terjaga akan mimpi masa lalu. Senyum miris tersunging dibibirnya. Lalu turun dari ranjangnya. Meraih kimono dan memasangnya. Berjalan menuju balkon kamarnya. Sambil mengikat tali kimono dipinggangnya. Bersandar pada pagar. Menopang tangannya dan menatap pohon dihadapannya. Dan bulan purnama terang bersinar.

" aku pikir takkan memimpikan hal itu lagi, setelah bertahun-tahun." Gumamnya. " tapi thorin... dendam ini harus selesai hanya pada kita berdua. Dendam masa itu. Takkan termaafkan." Dinginnya. Pada pohon dihadapnya. Seolah membayangkan seseorang biasa duduk disana dan berbicara pada sosok itu.

VvVVvvVVVvvVVvV

Arster mengumpat sejadinya dan mendengus kesal menghempaskan pantatnya disofa dan mendengarkan music serta hingar bingar yang terjadi dihadapannya. Lantai dansa yang berpangung diatasnya menari pria dan wanita dengan pakaian 98 % tak menutup bagian tubuh. Hanya bagian intim. Menari penuh gairah dan meliuk. Club orang berduit tebal dan Arster hanya melihat pertunjukan dari para jalang. Seorang pelayan membawakan minumannya. Arster langsung menariknya kepelukannya. Pelayan itu meronta. Namun Arster tak peduli karena dia pemilik Club terkenal itu.

" tu-tuan... lepa-kan." Ronta pelayan itu. Arster tidak mabuk dia hanya kesal dan perlu melampiaskan kekesalannya sekarang. tak peduli akan perlawaan pelayan itu. Arster membuka paksa celananya dengan menariknya lepas dan membuangnya.

'tik...tik...tik.'

Jentiknya pada anak buahnya yang berjaga diluar bilik khusus dilantai dua. Dapat melihat langsung para jalang menari panas dibawah. Memerintahkan anak buahnya berjaga diluar bilik itu selama dia bermain panas dengan pelayan yang berusaha berontak.

love gameTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang