TIGABELAS

11.5K 866 14
                                    

Anna langsung bersimpuh di depan Kaisar Lazarus, ia menjatuhkan tali bra yang tersampir dibahunya. Memasang wajah se-sensual mungkin sambil menjilat bibirnya sendiri.

Anna hampir naked, payudaranya telah terpampang jelas di hadapan kaisar, namun pria itu hanya melirik tidak minat. 'Masih lebih besar milik gadisku' pikirnya malah membayangkan payudara Zetta yang tadi ia remas.

Anna kira kaisar terdiam karena bergairah, namun ia salah besar. Perlahan tangannya mengelus lembut kejantanan kaisar, terasa besar.. Anna begitu takjub.

Tiba-tiba Anna mendesah-desah, ia berharap kaisar dapat segera menjamah tubuhnya. Namun diluar dugaannya, lengan kekar kaisar menyentuh leher putihnya dan mencekiknya dengan kuat.

"Hufttt y-yang muliaahh" Anna megap-megap karena pasokan oksigen terhenti kedalam tubuhnya.

"Dengar ini jalang kecil! tubuhmu sama sekali tidak bisa menggodaku, bahkan kejantananku tidak bangun. Berhenti melakukan hal sia-sia atau aku akan menyingkirkan seluruh keluargamu" Kaisar berucap dengan kejam.

Anna tidak memiliki pilihan selain mengangguk. Tangan kekar kaisar langsung mendorong kencang tubuh Anna hingga menabrak meja. Muncul ruam kebiruan di punggung putih gadis itu, namun kaisar sama sekali tidak peduli.

"Bereskan pakaianmu dan pergi!" Anna langsung memunguti pakaiannya dan menggunakannya dengan asal. Ia berlalu pergi dengan linangan air mata merasa disakiti dan dihina oleh sikap kaisar.

'Aku akan membuatmu bertekuk lutut kaisar' batin Anna geram sembari terus mengusap air matanya yang mengalir.

******

Makan malam kali ini dirasa lebih berkesan bagi kaisar Lazarus. Di depannya terdapat Zetta yang memakan makanannya dengan anggun, sangat menunjukkan kelas bangsawan tinggi.

Zetta menyelesaikan makannya dan mengelap sudut bibirnya dengan pelan. Kaisar yang mengamati gerakan bibir Zetta dibuat salah fokus, rasanya ia ingin selalu melumat bibir merah itu.

"Yang mulia sepertinya saya hanya bisa menginap satu malam" ungkap Zetta membuat kaisar merengut tak suka.

"Kenapa?"

"Beberapa hari lagi saya akan pergi ke daerah Slaves dan Shire untuk menyelesaikan permasalahan kekeringan di desa itu,"

"Saya membutuhkan banyak persiapan sehingga tidak bisa berlama-lama disini," kaisar mengangguk paham, Zetta adalah putri duke yang memiliki tanggungjawab terhadap daerah kekuasaannya, sudah sewajarnya ia sibuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang terjadi di kekaisaran.

"Baiklah besok kau boleh kembali, aku juga akan memberikan batu ruby itu besok" Zetta tersenyum ia menunjukkan gigi putihnya yang rapih. Kaisar merasa sangat silau akan kecantikan Zetta saat tersenyum, tiba-tiba wajahnya merona.

"Sekarang beristirahatlah!" Titah kaisar menyembunyikan kegugupannya.

"Baik kaisar kalau begitu saya pamit" Zetta berlalu pergi diikuti 2 pelayan di belakangnya, kaisar Lazarus terus mengelus dadanya yang berdebar kencang, masih belum siap menerima serangan maut dari senyuman gadisnya.

Disisi lain, Zetta sedang berbincang dengan sistem. "Siapa wanita yang tadi memasukki ruang kerja kaisar Lazarus?"

"Dia lady Anna tuan, putri duke Omeron." Jawab sistem.

Zetta berpikir keras, sekarang ia ingat lady Anna yang berada di pesta teh Elina. Dari awal ia melihat lady Anna ia sudah menangkap rasa ketidaksukaannya terhadap dirinya, namun lady Anna mencoba menekannya hingga terlihat biasa saja dihadapan para lady.

I'M THE EMPRESSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang