SEMBILANBELAS

9.9K 840 79
                                    

Malam ini Zetta berencana pergi ke festival lampion, ditemani Sonia dan juga beberapa prajurit.

"Anda sepertinya sangat senang nona" ucap Sonia, pelayan pribadi Zetta.

Zetta mengangguk semangat, "ini pertama kalinya aku melihat festival lampion, Sonia."

Mendengar hal itu Sonia membatin, 'pasti kehidupan nona dulu sangat sulit' sedihnya.
Sonia tidak tahu bahwa dikehidupan sebelumnya Zetta sangat sibuk sehingga tidak memiliki waktu untuk melihat hal yang tidak berguna.

Zetta berjalan dengan tenang sembari melihat kanan kiri yang dipenuhi pedagang makanan ataupun barang. Mereka tidak mengenali Zetta karena ia memakai cadar.

"PENCURI...PENCURI HENTIKAN PENCURI ITU!!!!" Mendengar teriakan wanita paruh baya tersebut Zetta mengalihkan atensinya pada pria yang sedang berlari pontang panting.

"MINGGIR KALIAN ATAU KU BUNUH DENGAN BELATI INI!" Teriak pria itu sembari mengacungkan tangan kanannya, orang-orang yang ingin menghentikannya malah ketakutan.

Zetta sedikit mengeluarkan kemampuannya hingga pria itu jatuh tersungkur.

"Kembalikan!" Titah Zetta tepat berada dihadapan pria itu.

"Siapa kau?! Minggir atau kau kubunuh!" Ancamnya dengan menodongkan belati ke arah Zetta. Zetta hanya tersenyum miring. Ia mendekati pria tersebut, namun entah kenapa pria itu malah berjalan mundur.

"Bunuh aku jika kau bisa" tantang Zetta. Sonia yang melihat aksi nonanya meringis, ia berteriak agar Zetta mundur.

"Kau...SIALAN!!!" Pria itu dengan cepat lari ke arah Zetta ingin menusukkan belati tersebut, beberapa orang menjerit histeris.

DUGHHH bukannya berhasil melukai Zetta, pria tadi terpental sejauh 10 meter.

"Enyahlah dari gadisku bodoh!" Umpat seorang pria, ia membuka tudung wajahnya. Seketika mereka semua terbelalak,

'Kaisar Wright'
'Kaisar sebrang begitu tampan, tapi kaisar Haven juga tidak kalah tampan'
'Pahatan wajahnya seperti dewa'
'Aku tidak bisa berhenti mengagumi wajah kaisar Wright'

Pencuri tadi yang sudah terpental tidak ingin berhenti, ia kembali menyerang kaisar dan Zetta. Kaisar Wright yang sudah geram menjadikan pria itu abu.

Rakyat yang menyaksikan hal itu terbelalak kaget, mereka menggigil ketakutan. Sudah menjadi rahasia umum jika kaisar Wright memiliki ilmu sihir setingkat penyihir agung.

"Ayo pergi" ajak kaisar Wright kemudian membawa Zetta. Melihat nonanya dibawa pergi, Sonia ingin mengejar namun ditahan oleh Stev, tangan kanan duke Roland.

"Kita tidak bisa mencegah kaisar Wright, kita harus memberitahu duke" Sonia mengangguk, kemudian kembali ke dukedom.

*****

Zetta baru pertama kali menapaki daerah kekaisaran Wright, hampir sama dengan kekaisaran Haven dan Lazarus hanya saja pasar di kekaisaran Wright menjual barang-barang sihir.

Zetta terus mengikuti langkah kaisar Wright, ia sungguh lelah. Mendengar helaan nafas gadisnya, kaisar Wright beralih menggendong Zetta ala bridal style.

"Kaisar kenapa anda membawa saya kesini?" Tanya Zetta masih dalam gendongan sang kaisar.

"Aku merindukanmu" terangnya.

Kaisar Wright membawa Zetta ke istana, tepatnya kamar calon permaisuri. Kaisar mengubah gendongannya menjadi ala koala, dengan Zetta yang duduk anteng dipahanya.

"Lihat aku!" Titah kaisar Wright. Zetta langsung menatap netra emerald sang kaisar namun entah kenapa netra itu berubah menjadi merah darah. Zetta sedikit menggelengkan kepalanya kemudian kembali menatap netra kaisar yang masih berwarna emerald, 'apa aku salah lihat?' Batin Zetta bertanya-tanya.

I'M THE EMPRESSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang