DUAPULUH

10.2K 944 120
                                    

Zetta merasa hawa disekitarnya sangat dingin padahal cuaca diluar begitu panas. Ia melirik dua pria didepannya, kaisar Haven dan Kaisar Wright saling bertatapan seolah ada pedang tak kasat mata diantara mereka.

Duke Roland yang mulai merasa jengah berdehem, "maaf yang mulia kaisar Haven dan kaisar Wright, bisakah kalian menghentikan kegiatan tatap-tatapan tersebut?" duke Roland meneguk ludahnya kasar ketika mereka beralih menatapnya dengan tajam.

Duke Roland mengkode putrinya agar membebaskan ia dari situasi tidak nyaman tersebut,
"yang mulia" panggil Zetta.

Ekspresi keduanya seketika berubah menjadi tersenyum sambil menatap gadis cantik itu, "iya sayang?" jawab mereka berbarengan.

"sebaiknya kalian berdua kembali ke istana masing-masing, bukankah seorang kaisar memiliki banyak kepentingan yang harus diselesaikan?"

Teringat kriteria pria yang disukai Zetta, kaisar Haven mengganguk "baiklah, aku akan kembali ke istana, jaga dirimu baik-baik sayang," pepatah kaisar Haven kemudian mengecup lembut dahi Zetta, membuat salah satu pria terbakar api cemburu.

Setelah kepergian kaisar Haven, Zetta memandang kaisar Wright yang sama sekali tidak beranjak, "kenapa anda tidak kembali yang mulia?" kaisar Wright menggeleng, "aku tidak mau" jawabnya singkat sembari menyesap teh yang tersedia diatas meja.

"anda ha-" ucapan Zetta terpotong karena duke Roland menggeleng, terlalu berbahaya apabila membuat kaisar Wright marah.

Kaisar Wright memandang ke arah duke, tatapannya mengisyaratkan pria paruh baya itu harus pergi agar ia bisa berduaan dengan gadisnya. Paham dengan itu, duke Roland pamit dengan alasan ingin menyelesaikan pekerjaan di ruang kerja.

"pergi!" titah kaisar Wright pada prajurit dan pelayan yang berjaga disekitarnya. Mereka yang tidak ingin terkena amukan kaisar membiarkan kaisar berdua bersama Zetta. Setelah semuanya pergi, kaisar mendekati Zetta, ia memeluk lembut tubuh harum gadis itu.

"ayo menikah" celetuk kaisar tiba-tiba, membuat gadis itu refleks memukul kecil lengan kekar kaisar. "anda sembarangan yang mulia."

"aku tidak sembarangan, aku akan mendapatkanmu bagaimanapun caranya meskipun harus meruntuhkan kekaisaran." Tekad kaisar Wright. Ia memandang teduh netra amber Zetta hingga keduanya tenggelam dalam tatapan masing-masing.

Perlahan kaisar Wright mendekatkan wajahnya, ia melumat bibir ranum Zetta, menyesap dalam-dalam rasa yang dikeluarkan bibir ceri itu. Tangannya bergerilya mengusap lembut punggung Zetta kemudian perlahan turun ke pinggang rampingnya.

'aku akan menyingkirkan semua pria yang mendekatimu sayang'

Disisi lain... dua lady bangsawan tengah merencanakan kejahatan, mereka berada di perbatasan hutan kematian "Kapan kita akan melakukannya?" tanya seorang gadis pada gadis lain bersurai merah. "secepatnya, aku begitu muak melihat jalang itu mendapatkan banyak perhatian dari rakyat maupun bangasawan."

"lakukan itu diperburuan nanti, agar kita bisa menghilangkan barang bukti. Semua orang akan menyangka jalang itu dimakan binatang buas." Saran gadis bertudung biru.

"baiklah lady, apakah anda akan mengikuti perburuan tersebut?" tanya gadis bersurai merah.

"tentu saja, tetapi aku tidak akan memenangkan perburuan itu. Kau tahu tujuanku bukan? Jadi silahkan saja lady Kayla yang mendapatkannya." Kayla tersenyum cerah, gadis bersurai merah itu memeluk gadis bertudung biru.

"terima kasih lady, anda memang yang terbaik! aku senang bekerja sama dengan lady."

'bodoh! aku yang akan memenangkan perburuan itu' batin seorang gadis yang bersembunyi diantara pohon-pohon tinggi.

I'M THE EMPRESSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang