DUAPULUHTIGA

7.4K 743 20
                                    

Zetta mengerjapkan matanya, ia terbangun di sebuah kamar mewah dengan chimera di sampingnya.

"Tuan"
"Nona"
Panggil sistem dan chimera berbarengan.

Mengubah posisinya menjadi duduk, ia mengingat-ngingat apa yang terjadi. Tubuhnya terasa sangat lemas, untuk duduk saja ia harus berusaha keras.

"Jangan memaksakan diri tuan, anda telah mengeluarkan banyak energi, wajar bila anda sangat lemas" seolah tahu apa yang dirasakan Zetta, sistem menjelaskan.

"Bagaimana perburuan itu?" Tanya Zetta sembari menyeka keringat yang ada di dahinya.

"Perburuan kacau tuan, setelah anda pingsan, Kaisar Haven marah besar sehingga menghentikan perburuan itu. Terlebih ketika lady Kayla ditemukan tak sadarkan diri di tepi jurang dengan bahu yang terluka,"

"Lantas bagaimana pengumuman pemenang perburuan itu?"

"Anda tidak usah khawatir, perburuan akan di lanjutkan esok hari" Zetta mengangguk, ia mengalihkan atensinya pada chimera di sampingnya.

"Apa kaisar tahu tentang chimera ini?" Ia mengelus kepala chimera dengan perlahan, awalnya hewan itu menolak, harga dirinya merasa ternodai ketika diberi elusan manja oleh manusia, namun apa boleh buat kini ia berstatus sebagai peliharaan gadis itu.

"Tidak tuan, sistem membuat chimera itu tidak terlihat sehingga bisa sampai disini,"

"Kerja bagus sistem" puji Zetta.

Sementara itu di aula istana, para peserta perburuan dikumpul kan untuk mencari dalang atas kejadian yang menimpa Zetta dan Kayla.

"Tunjukkan senjata kalian" titah Kaisar Haven. Kaisar Lazarus dan Kaisar Wright turut mengikuti persidangan itu, mereka tidak terima atas apa yang menimpa gadisnya.

"Periksa senjata mereka, peserta yang menggunakan busur panah bawa kehadapanku!" Para prajurit langsung melaksanakan titah Kaisar Haven.

"Yang mulia, Lady Anna dan Lady Elina menggunakan busur panah dalam acara perburuan tersebut," lapor seorang prajurit.

Kaisar Haven berjalan mendekati 2 gadis itu, mengintimidasi mereka dengan tatapan tajamnya.

"Katakan, siapa yang mencelakai Lady Kayla?" Keduanya terkesiap, mereka menggeleng panik.

"Yang mulia apa maksud anda? Saya tidak mengerti? Bagaimana mungkin saya dituduh melukai Lady Kayla?" Tanya Elina dengan wajah sedihnya.

"Saya tidak mencelakainya yang mulia, tidak ada bukti bahwa Lady Kayla dicelakai oleh peserta perburuan" ungkap Anna tenang.

Memang sulit untuk menemukan dalang dari kejadian Elina karena tidak ada barang bukti, anak panah itu hilang hanya menyisakan luka di bahu yang diyakini ada campur tangan sihir hitam.

Kaisar Haven sengaja mencari dalang kejadian Kayla dengan begitu ia dapat menemukan dalang yang mengakibatkan gadisnya tak sadarkan diri.

Seolah tersadar atas ucapan Anna, Kaisar Haven tercenung. Ia dengan mudah menuduh kedua gadis itu, padahal ia tahu bahwa mereka adalah putri dari para bangsawan.

"Namun saya merasakan aura sihir hitam dari anda berdua, lady" penyihir agung tiba-tiba memasukki aula.

'Sial!' Umpat salah seorang lady.

"Silahkan tunjukkan senjata anda" tak ada pilihan lain, mereka menunjukkan senjata tepat dihadapan penyihir agung.

Penyihir agung menyentuh kedua senjata itu, membaca mantra kemudian menutup matanya dengan perlahan.

I'M THE EMPRESSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang