"Ayah!" Panggil Zetta ketika melihat Duke Roland berjalan di lorong mansion. Ia mengernyit heran karena pria paruh baya itu nampak kesal.
"Ayah ada apa?" Tanya Zetta membuat Duke Roland menghela nafas, "ayah baru saja dari istana," jawabnya.
"Lalu?" Tanya Zetta tak sabaran. Duke Roland kembali menghela nafas. "Sebetulnya ayah sedikit kesal karena bocah.. em maksud ayah yang mulia Kaisar Haven memperbolehkan Lady Anna bergabung dalam rapat hari ini."
Zetta mengernyit tak suka, apa-apaan kaisar itu? "Kenapa bisa ayah? Lady Anna bukanlah bangsawan Kekaisaran Haven. Apa Kaisar Lazarus juga hadir dalam rapat itu?" Duke Roland menggeleng pelan.
"Mereka juga datang bersama ke aula rapat, entah kenapa," mendengar pernyataan itu Zetta menggeram dalam batinnya.
"Nak jangan terlalu terbawa hati oleh sikap yang mulia kaisar, ayah takut kau kecewa dan sakit hati," pepatah Duke Roland sembari mengusap lembut surai Zetta. Zetta yang mendapati hal itu tersenyum tipis, "tidak ayah, sedari awal aku hanya menganggapnya sebagai kaisar bukan seorang pria mungkin.." ucap Zetta dengan pelan diakhir kalimat.
Duke Roland merasa lega, ia tahu bahwa seorang kaisar tidak akan cukup dengan satu wanita selalu banyak wanita disekelilingnya. Ia benar-benar tak ingin melihat putrinya berbagi dengan wanita lain. Ia akan lebih tenang apabila Zetta dapat bersanding dengan seorang pria yang benar-benar menjadikannya ratu. Persetan dengan gelar permaisuri, ia hanya ingin putrinya bahagia dan dicintai.
"Kalau begitu ayah pergi dulu nak, masih banyak hal yang harus ayah kerjakan," Zetta mengangguk sembari tersenyum tulus.
"Baiklah hati-hati ayah," Duke Roland mengangguk singkat kemudian berlalu pergi dari hadapan Zetta.
"Sistem" panggil Zetta dengan wajah datar andalannya.
"Ya tuan? Ada apa?" Tanya sistem.
"Apa Kaisar Haven memiliki perasaan kepada Lady Anna?"
"Sepertinya iya tuan, namun ia masih bimbang karena cintanya kepada anda sangat besar namun mulai tumbuh rasa cinta pada Lady Anna,"
Zetta berdecih sinis, ternyata semua pria sama saja tidak cukup dengan satu wanita!
"Baiklah, biarkan saja dulu mereka. Aku masih harus mengerjakan hal lain." Zetta kembali ke kamarnya bermaksud untuk beristirahat, waktu menunjukkan pukul 3 sore masih ada beberapa jam untuk melakukan misi nanti.
*****
"Salam penyihir agung" ucap Zetta ketika mendapati penyihir agung sudah menunggu. Awalnya pria itu membelakangi Zetta, setelah tercium aroma mawar segera ia berbalik dan mendapati wajah Zetta yang bersinar ditempa cahaya rembulan.
Keduanya bagaikan pasangan karena memakai pakaian yang senada.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'M THE EMPRESS
FantasyPerlahan mata bermanik amber itu mengerjap. Pandangannya berpendar pada ruangan bernuansa kuno, sangat berbeda dengan ruangan yang biasa ia lihat. "SELAMAT DATANG DI KEHIDUPAN KEDUAMU, LAKUKAN APA YANG KAU MAU DANJADILAH NOMOR SATU" Gadis itu terdi...