Keberangkatan Zetta ke daerah Slaves dan Shire akan dilakukan seminggu lagi, istana saat ini sedang menyiapkan bahan dan peralatan yang dibutuhkan.
Ayahnya sebagai pemegang proyek ini sangat sibuk, sehingga Zetta dapat bebas keluar masuk kastil tanpa takut mengakibatkan kegaduhan seperti sebelum-sebelumnya.
"Tuan anda harus segera pergi ke pegunungan Ladesh, pengguna sihir hitam itu sedang berkumpul untuk melakukan ritual" peringat sistem.
Zetta mengangguk, seperti biasa ia menggunakan pakaian serba hitam tak lupa cadar yang menutupi setengah wajahnya. Namun sebelum itu ia mengubah warna matanya menjadi abu dengan rambut senada, hal itu ia lakukan karena warna amber matanya akan bercahaya di kegelapan sehingga takut akan disadari orang-orang.
By: pinterest
Zetta melompat dari lantai 2 kamarnya kemudian berlari dengan gesit menerobos hutan-hutan belantara.
Zetta telah sampai di pegunungan Ladesh, udaranya begitu dingin dengan pohon-pohon yang menjulang tinggi. Hampir sama dengan hutan kematian namun di pegunungan Ladesh masih bisa dijamah oleh manusia.
"Di arah barat ada seorang pria, itu adalah salah seorang penganut sihir hitam. Anda harus mengikutinya tuan." Zetta berjalan dengan hati-hati, ia berjarak sekitar 5 meter dari seorang pria yang berjalan sambil membawa obor.
Setelah beberapa menit Zetta berhenti pada sebuah gubuk namun dikelilingi oleh cahaya obor. Zetta mendekat, dengan kemampuannya ia melompat keatas atap.
Dari celah atap tersebut Zetta dapat melihat puluhan pria berpakaian hitam, dengan kain yang diikat di kepala. Mereka berbadan besar serta memiliki tatto berbentuk elang di lengan kanannya.
Zetta mengernyitkan dahi ketika melihat siluet wanita ditengah para pria itu. Mereka memulai ritual dengan seorang wanita sebagai pemimpinnya. Zetta tidak bisa melihat wajah wanita itu karena membelakanginya.
Tiba-tiba muncul beberapa orang berpakaian hitam sambil membawa seorang wanita yang tidak sadarkan diri.
Zetta terbelalak saat pria-pria itu melemparkan wanita yang tidak sadarkan diri tersebut pada kobaran api, kemudian disambut oleh gelak tawa mereka.
Zetta terhenyak, 'gila!' pikirnya.
"Anda harus mencari tahu siapa pemimpin aliran sihir hitam itu tuan," suara sistem tiba-tiba berdengung.
"Aku akan mencari tahu sistem, hal ini tidak bisa dibiarkan. Nantinya akan banyak korban."
"Kalau begitu aku akan menghancurkan mereka malam ini!"
"Jangan tuan! Anda harus menyempurkan level elemen anda terlebih dahulu. Jika anda memaksa anda yang akan celaka." Peringat sistem.
"Baiklah kalau begitu-... " ucapan Zetta terpotong tatkala terdengar suara desahan.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'M THE EMPRESS
פנטזיהPerlahan mata bermanik amber itu mengerjap. Pandangannya berpendar pada ruangan bernuansa kuno, sangat berbeda dengan ruangan yang biasa ia lihat. "SELAMAT DATANG DI KEHIDUPAN KEDUAMU, LAKUKAN APA YANG KAU MAU DANJADILAH NOMOR SATU" Gadis itu terdi...