DUABELAS

11.6K 796 30
                                    

Zetta dan kaisar Lazarus sedang beriringan memasuki istana, dalam perjalanan Zetta bertanya, "kapan saya mendapatkan batu ruby itu yang mulia?" Ia ingin cepat-cepat mendapatkannya agar dapat memberantas kelompok penganut sihir hitam.

"Nanti saat kau pulang" singkat kaisar Lazarus. "Jalanmu sangat lambat lady" ungkap kaisar kemudian tanpa aba-aba menggendong Zetta ala bridal style.

Pipi Zetta merona, ia malu dilihat para pelayan dan prajurit. "Tidak usah malu, kau kan calon permaisuri kekaisaran ini." Ucap kaisar Lazarus sembari terkekeh. Zetta menghela nafas ia hanya menyembunyikan wajahnya di dada bidang sang kaisar.

Kaisar Lazarus membawa Zetta keruang kerjanya, sama sekali tidak ada rasa khawatir meskipun Zetta berasal dari kekaisaran yang berbeda dengannya.

"Salam yang mulia kaisar Lazarus." Ucap seorang perempuan masuk ke ruang kerja kaisar.

Masih dalam posisi gendongan kaisar, Zetta ingin menengok namun sayang kaisar menekan kepalanya ke dadanya.

"Ada apa?" Aura dingin langsung menguar, kaisar tidak suka jika ada yang menganggu waktunya dengan gadisnya, Zetta.

"Saya diminta ayah saya untuk membicarakan perluasan penguasaan wilayah pegunungan Ladesh," Zetta merasa familiar dengan suara itu.

'Sepertinya aku pernah mendengar suara perempuan itu, dan apa katanya tadi memperluas kekuasaan wilayah pegunungan Ladesh? Bukankah itu tempat dilakukannya ritual penganut sihir hitam?' Pikir Zetta.

"Katakan!" Titah kaisar dengan tatapan tajam.

Gadis itu memandang tajam seorang perempuan yang duduk anteng di pangkuan kaisar Lazarus. Rasanya ingin sekali ia menghancurkan tubuh yang berani bersentuhan dengan sang kaisar.

"Maaf yang mulia ini pembicaraan yang sangat penting, sehingga tidak boleh diketahui oleh ORANG ASING" ungkap gadis itu sambil menekan kata orang asing.

Zetta yang merasa tersindir pun agak memberontak, "dia bukan orang asing, dia permaisuriku" santai kaisar Lazarus sambil mengelus lembut surai Zetta.

Perempuan itu mengepalkan tangannya. "Ta-tapi yang mulia..." ucapan perempuan itu terpotong karena kaisar mengangkat tangannya.

"silahkan bicarakan dengan Luke, aku akan mempertimbangkannya dan melakukan rapat esok hari" dinginnya, kemudian berlalu pergi dengan Zetta yang masih berada di gendongannya.

Luke adalah tangan kanan sang kaisar, sehingga kaisar seringkali melibatkannya dalam hal apapun tentang kekaisaran.

*****

Kaisar Lazarus menurunkan Zetta pada kasur king size. "Istirahatlah nanti akan ada pelayan yang melayanimu" titah kaisar membuat Zetta mengangguk patuh.

"Yang mulia terima kasih" ucap Zetta tulus. Kaisar Lazarus mengangguk kemudian ia mendekatkan wajahnya.

"M-maaf yang mulia, kenapa?" Tanya Zetta ketika hidung mereka telah bersentuhan. Kaisar tak menjawab, ia memiringkan wajahnya kemudian mencium bibir merah itu.

'Emhh' Zetta melenguh karena kaisar Lazarus menciumnya dengan terburu-buru. Kaisar yang mendengar lenguhan itu semakin bergairah, ia membaringkan Zetta kemudian mengukungnya dengan tubuh besarnya.

'Arghh' kaisar Lazarus mendesah ketika kaki jenjang Zetta tidak sengaja menyenggol kejantanannya.

"Kenapa bibirmu sangat manis sayang, begitu candu" lirihnya dengan mata berkabut gairah. Zetta mengerjap, kenapa di dunia ini ia suka dicium.

Zetta yang turut terbawa gairah kembali menarik leher kaisar Lazarus untuk mendekat. Mengetahui hal itu, kaisar tidak ingin membuang kesempatan kemudian melumat lidah dan bibir Zetta.

Tangan kaisar tak tinggal diam, ia mengelus lembut pinggang Zetta kemudian bergerak naik tepat pada payudara gadis itu.

Kaisar meremasnya pelan, membuat Zetta mendesah tertahan. 'Besar dan lembut' batin kaisar Lazarus senang.

Ketika tangan kekarnya ingin membuka sleting gaun Zetta suara ketukan menghentikan aktivitasnya.
'Sial!' Kesal kaisar Lazarus.

"Sayang aku keluar dulu, sampai bertemu nanti malam" CUP..sebagai perpisahan kaisar Lazarus mengecup lembut dahi Zetta.

'Kenapa tanggung sekali, penganggu' dumel Zetta.

"Anda mesum ya tuan" julid sistem yang mendapatkan dengusan dari Zetta.

Kaisar keluar dari kamar Zetta dengan tatapan tajamnya, 'siapa yang berani menganggu dirinya dengan gadisnya' geram kaisar dalam batinnya.

"Yang mulia, maaf mengganggu anda" ucap Luke sembari membungkuk hormat.

"Kau memang menggangguku Luke!" Kesal kaisar. "Ada apa?" Tanyanya.

"Maaf yang mulia, putri duke Omeron tidak ingin pergi dari ruangan anda. Ia bersikukuh ingin membicarakan permasalahan wilayah pegunungan Ladesh dengan anda." Jawabnya terus terang. Jujur ia juga agak kesal dengan putri duke Omeron yang terus mengejar-ngejar kaisar.

"Kau tidak bisa mengusir satu gadis saja? Hingga menggangguku dengan kekasihku?!" Kaisar Lazarus memandang tajam Luke. Ia harus kehilangan waktu berharganya untuk meladeni gadis tak tahu diri seperti putri duke Omeron.

Luke tersentak, ternyata kaisar Lazarus yang sudah memiliki calon permaisuri bukan sekadar rumor belaka.

"Maaf yang mulia" ucapnya sembari membungkuk.

Kaisar Lazarus berdecak kemudian pergi ke ruang kerjanya dengan perasaan marah.

Ketika kaisar masuk ia dikejutkan dengan tampilan putri duke Omeron yang memakai pakaian tipis kurang bahan. Dengan santai gadis itu telentang di sofa seperti memang sengaja ingin memamerkan lekuk tubuhnya.

'Apa maksud gadis ini?' Pikir kaisar dengan mata menyorot tajam.

"Yang mulia maaf, saya pikir anda masih lama tadi, hawanya sangat panas sehingga saya membuka gaun. Sebentar yang mulia saya akan memakai gaun terlebih dahulu" ucapnya agak panik sambil memakai gaunnya dengan terburu-buru.

Tangan kaisar menghentikan pergerakan gadis itu. Ia mencengkram kuat pergelangan putri duke Omeron. Ditatap intens oleh sang kaisar membuat gadis itu merona.

"A-ada apa yang mulia?" Tanyanya dengan wajah merah padam.

"Apa yang kau lakukan lady Anna?" Tanya kaisar dengan deep voice nya.

Masih ingatkah lady Anna di pesta minum teh lady Elina? Ya dialah orang yang sama, Anna Raquel Omeron putri duke Omeron kekaisaran Lazarus.

"Saya tidak tahu anda akan cepat datang yang mulia, sekali lagi maafkan saya," ucapnya dengan mata berkaca-kaca.

"Bukankah kau bermaksud menggodaku?" Tanya kaisar Lazarus sembari mengangkat sebelah alisnya.

Anna tersentak, bagaimana kaisar tahu niatnya yang sebenarnya.

"Kalau kau bermaksud menggodaku, lakukanlah" ucap kaisar Lazarus kemudian duduk di sofa yang tadi ditiduri Anna.

Ilustrasi Anna Raquel OmeronBy: pinterest

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ilustrasi Anna Raquel Omeron
By: pinterest

See you in the next chapter

I'M THE EMPRESSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang