EMPATBELAS

11.8K 1K 29
                                    

Zetta dan kaisar Haven sepakat untuk pergi ke daerah Shire dan Slaves besok, saat ini ia bersama pelayan pribadinya sedang mengemas keperluan untuk 2 bulan kedepan.

"Nona anda istirahat saja, ini biar saya yang kerjakan" ucap pelayan itu tak enak hati, biasanya para nona bangsawan selalu berbuat seenaknya dengan menyuruh-nyuruh pelayan nya. Beda dengan Zetta yang senantiasa membantu pelayan apabila ia memiliki waktu senggang.

"Tidak apa-apa Sonia, biar cepat selesai" Sonia mengangguk pasrah, nonanya keras kepala.

Setelah selesai Sonia pamit keluar, dia akan mengerjakan tugas lain sedangkan Zetta sedang merebahkan diri di kasur empuknya.

Lama terdiam membuat Zetta berpikir, kenapa penyihir agung belum mendatangi kediamannya.

"Sistem kemana penyihir agung itu? Apa dia lupa akan perjanjiannya?" Tanya Zetta sembari mendudukkan diri kemudian mengambil cemilan diatas nakas.

"Saya tidak tahu tuan, tidak dapat mendeteksi keberadaannya" jawab sistem.

"Aku yakin dia bukan hanya sekadar penyihir, pasti dia memiliki kekuasaan lain" pikir Zetta.

"Sepertinya iya tuan" ucap sistem membenarkan.

"Oh ya ngomong-ngomong kapan ritual sihir hitam itu kembali dilakukan?"

"Ritual itu dilakukan setiap satu tahun sekali tuan" Zetta membelalakan matanya, "kenapa lama sekali?!"

"Masa untuk mengumpulkan penganut sihir hitam sangat lama tuan, terlebih dengan tumbal seorang gadis yang harus berusia 15 tahun. Ketahuilah tuan kekuatan mereka tidak bisa diremehkan, mereka memiliki berbagai mahluk mitologi serta kemampuan untuk hidup kembali."

"Tetapi sistem dulu aku pernah menyelamatkan duke Roland, dan mereka penganut sihir hitam namun aku dengan mudah mengalahkannya" terang Zetta.

"Anda benar nona, namun jasad mereka menjadi abu kemudian akan hidup kembali dengan kekuataan lebih kuat 2x lipat. Semakin sering mereka mati maka akan semakin kuat mereka ketika hidup kembali."

Zette tercenung, ternyata tidak semudah itu. "Oleh karena itu saya mengingatkan anda untuk mengoptimalkan elemen anda," tambah sistem.

"Apa kemampuan kaisar tidak dapat menghancurkan mereka?"

"Tidak, hanya anda lah orang terpilih yang memiliki takdir untuk menghancurkan mereka,"

"Ternyata hidupku disini lebih rumit" Zetta menghela nafas, ia kira hidupnya hanya sekadar misi menjadi permaisuri namun ternyata dibalik itu ia juga harus menyelamatkan kekaisaran.

"Tenang saja tuan saya selalu bersama anda" tenang sistem membuat Zetta tersenyum tipis.

"Ya terima kasih" ucapnya tulus.

"Sama-sama tuan."

Setelah mengobrol dengan sistem, Zetta memutuskan untuk segera tidur ia tahu besok akan ada banyak hal yang menantinya.

*****

Zetta dan kaisar Haven sedang dalam perjalanan menuju Slaves dan Shire. Setelah drama antara ayah dan anak akhirnya duke Roland melepas Zetta meskipun ia menitikkan air mata.

Tampak kaisar Haven yang memainkan jari lentik Zetta. Mereka berdua memang duduk bersama di kereta kuda.

Para prajurit mengernyit karena kaisar Haven biasanya menunggangi kuda sendiri dengan gagah, tapi sekarang ia memilih berada di dalam kereta kuda bersama sang pujaan hatinya.

"Saat disana kau jangan jauh-jauh dariku ya" titah kaisar sembari menggesekkan pipinya pada bahu Zetta. Zetta mengangguk pasrah 'kenapa kaisar harus ikut!' Dumelnya dalam hati.

"Zetta..." panggil kaisar dengan deep voice nya, ia kesal karena Zetta lebih memilih memperhatikan jendela dibanding dirinya.

"Ada ap-.." ucapan Zetta terpotong karena kaisar Haven mencium rakus bibirnya. Pria itu tak berhenti melumat dan menggigit kecil bibir manis Zetta.

Zetta terengah setelah ciuman itu dilepaskan, sedangkan kaisar senyum-senyum tidak jelas.

Tidak terasa perjalanan telah dilakukan setengah hari, Zetta merasa sangat mengantuk sehingga seringkali ia terpejam dan kepala tarantuk pinggir jendela.

Kaisar Haven yang merasa tidak tega membawa Zetta ke pangkuan koalanya, ia mengelus lembut punggung gadis itu. "Tidurlah" ucapnya.

Zetta yang memang mengantuk tak bisa berontak, ia lebih memilih memejamkan mata dan terlelap tidur tanpa mengkhawatirkan kaisar yang akan pegal karena terus memangku dirinya.

Rombongan Zetta dan kaisar Haven telah sampai di daerah Slaves. Ketika turun dari kereta kuda para rakyat membungkuk hormat.

"Selamat datang yang mulia kaisar Haven dan lady Zetta" ucap serempak mereka. Kaisar hanya mengangguk sedangkan Zetta tersenyum tipis.

Zetta dan kaisar Haven langsung meninjau keadaan daerah Slaves. Mereka banyak berbincang dengan rakyat setempat dan disambut baik oleh mereka semua. Sebenarnya hal ini tidak perlu dilakukan oleh seorang kaisar, tetapi mengingat Zetta yang memegang proyek ini membuat kaisar Haven tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan untuk berdua bersama gadisnya.

Setelah memahami situasi dan kondisi di daerah Slaves, Zetta dan kaisar langsung beranjak ke daerah Shire. Rakyat daerah Shire berbeda dengan Slaves. Apabila Slaves dikenal dengan daerah rakyat paling ramah di kekaisaran Haven sedangkan Shire sebaliknya, terkesan cuek. Tetapi masih menerapkan etika-etika ketika bertemu bangsawan.

" selamat datang yang mulia dan nona Zetta" ucap mereka sembari membungkuk hormat. Sama halnya dengan tadi, kaisar membalas dengan anggukan sedangkan Zetta membalas dengan senyuman.

Zetta memperhatikan setiap orang yang hadir, matanya bertubrukan dengan netra emerald seorang pria.

"Tuan dia salah satu penganut sihir hitam" ucap sistem membuat ia menatap lekat pria itu.

'Apakah benar atau halusinasiku saja pria itu tersenyum smirk kearahku,' pikir Zetta.

Guys jangan jadi silent reader ya, yu apresiasi author dengan vote, comment, dan follow🥺❤️

See you in the next chapter

I'M THE EMPRESSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang