SEMBILAN

13.7K 919 22
                                    

Zetta sedang dalam perjalanan menuju kediaman Marquess Joana, masih ingat Elina Joana yang mengundang Zetta ke pesta tehnya?

Setelah resmi menjadi putri Duke Roland, Zetta memang sangat sibuk. Ia mengurusi permasalahan wilayah duke dan menghadiri undangan pesta teh para lady untuk mencari relasi.

DUG.. kereta kuda Zetta tiba-tiba berhenti. "Ada apa?" Tanyanya pada salah satu prajurit.

"Maaf nona, di depan ada sekumpulan bandit yang menghalangi" ucap prajurit.

Zetta berdecih, "pengganggu."

Beberapa prajurit tampak kewalahan karena melawan 20 bandit. Melihat pertarungan yang alot, Zetta keluar dari kereta kudanya.

"Minggir! kalian menganggu jalanku" aura yang dikeluarkan Zetta membuat para bandit merinding. Namun mereka tidak ingin menuruti perintah gadis kecil itu.

"Gadis kecil serahkan barang bawaanmu lalu ikutlah bersenang-senang bersama kami" mereka tertawa, kapanlagi mendapatkan banyak keuntungan.

Sebuah panah melesat pada seorang bandit yang berbicara kurang ajar tadi. Zetta mengernyit ia belum melakukan apa pun.

"Beraninya kalian berucap menjijikan pada calon permaisuri!" Ungkap seorang pria gagah, mata kelamnya memandang marah sekelompok orang didepannya.

WUSHHH.. angin tiba-tiba berhembus kencang membuat para bandit terpental. Pria gagah itu membacakan sebuah mantra hingga mereka berteriak kesakitan.

'Am-ampun arghh'
'Tu-tuanh hentikan arghh'
'Ampunn'
Tak mengindahkan ucapan mereka, pria itu menjadikan mereka abu.

Zetta agak syok, ia baru melihat kekuatan asli sang kaisar. Ya yang membantu Zetta adalah kaisar Wright.

Kaisar segera turun dari kudanya, ia menghampiri Zetta dan memeluk tubuh itu dengan khawatir.

"Kau tidak apa-apa kan?" Tanya nya lembut. Zetta menggeleng pelan.

"Seharusnya saya yang bertanya yang mulia, anda tidak apa-apa?" Tanya balik Zetta membuat semburat merah muncul di wajah pria itu.

"A-aku tidak apa-apa sayang" ia kemudian mengecup pelan kening Zetta. Baik prajurit Zetta maupun prajurit kaisar tampak mengalihkan pandangannya, mereka tidak kuat melihat interaksi manis tersebut.

"Kau mau kemana sayang?" Tanya kaisar dengan setia menggenggam lembut tangan Zetta.

"Saya akan menghadiri pesta teh lady Elina, putri dari marquess Joana, yang mulia" kaisar mengangguk ia membawa Zetta kembali kedalam kereta kuda dengan dirinya duduk disampingnya.

Zetta mengernyit kenapa sang kaisar duduk bersamanya.

"Jalankan kereta kuda ini! kita lanjutkan ke kediaman marquess Joana" titahnya.

"Maaf atas ketidak sopanan saya yang mulia, tapi kenapa anda ikut bersama saya?" Tanya Zetta sambil menampilkan wajah polos.

"Aku hanya ingin mengantarmu agar tidak ada lagi yang mengganggu" senyum kaisar terbit, rasanya sangat menyenangkan bisa satu kereta degan gadis pujaannya, apalagi bisa saling berbagi kehangatan.

Kaisar Wright menggelengkan kepalanya atas pemikiran itu.

"Baiklah terima kasih yang mulia" Zetta tersenyum manis membuat jantung kaisar Wright semakin tak karuan.

Perjalanan terasa hening, Zetta yang belum terbiasa perjalanan jauh menggunakan kereta kuda mengantuk. Tanpa sadar ia jatuh tertidur dan kepalanya bersandar pada pundak kaisar Wright.

DEG DEG DEG.. 'jantung sialan! Jangan terlalu kencang bodoh aku malu' umpat kaisar Wright dalam hati.

Kaisar Wright merasa ini kesempatan yang tidak boleh ia lewatkan, langsung saja ia memangku tubuh Zetta ala koala. Ia memandang lekat gadis cantik di dekapannya.

I'M THE EMPRESSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang