Zetta saat ini berada di ruangan kerja sang ayah, hawa disekitarnya begitu suram dan gelap, sepertinya pria paruh baya itu sedang manahan amarah.
"Ayah kenapa?" Tanya Zetta sembari menyentuh pundak Duke Roland.
Duke Roland menghela nafas, "sayang, Cathia dan ibunya melarikan diri dari pengasingan," Zetta terkejut, kenapa bisa mereka kabur?
*Kalau lupa tentang Cathia bisa dibaca ulang part delapan.
"Ayah takut mereka akan kembali menyakitimu. Tapi tenang saja selama ayah masih ada, ayah akan selalu berusaha menjaga dan melindungimu putriku," ucap Duke Roland dengan sungguh-sungguh.
Zetta yang merasakan ketulusan Duke Roland tersenyum lembut, di kehidupan sebelumnya tidak ada yang melindunginya, ia hanya bisa memgandalkan diri sendiri.
"Terima kasih ayah, aku juga akan berhati-hati," Duke Roland langsung memeluk Zetta dengan sayang. Entah kenapa, meskipun Zetta bukan darah dagingnya tapi ia merasa bahwa Zetta adalah putrinya yang paling berharga dan separuh hidupnya.
"Tapi ayah.. kenapa Cathia dan bibi Melinda bisa melarikan diri? Setahuku tempat pengasingan itu dijaga ketat oleh para prajurit," Duke Roland menggeleng pelan.
"Sebetulnya ayah malu akan tingkah mereka berdua. Berdasarkan informasi, Cathia dan Melinda menggoda dua orang prajurit penjaga dengan tubuhnya, hingga akhirnya mereka lengah dan kedua wanita itu kabur melarikan diri." Jawab Duke Roland.
'Tcih Menjijikan' decih Zetta dalam batinnya.
"Saat ini mereka berdua masih belum ditemukan, entahlah mereka masih hidup atau tidak, mengingat pengasingan itu berada di dalam hutan gelap. Orang awam tidak akan mengetahui jalan keluarnya." Lanjut Duke Roland sembari mengusap lembut surai putrinya.
"Ayah tenang saja, aku akan berusaha menjaga diri. Oh iya ayah aku juga ingin mengunjungi istana kekaisaran Lazarus," mendengar penuturan putrinya Duke Roland mengernyit.
"Untuk apa kau kesana sayang?" Tanya Duke Roland.
"Ayah masih ingat bahwa aku mendapatkan pertambangan Raves?" Tanya Zetta yang mendapat anggukan dari pria paruh baya itu.
"Aku berencana akan membuat toko perhiasan di ketiga pusat kota kekaisaran. Aku dengar Kekaisaran Lazarus memiliki banyak ahli pembuat perhiasan. Aku akan membicarakannya dengan sang kaisar," jawab Zetta.
Duke Roland mengangguk, kehidupan putrinya sangat produktif. Ia melaksanakan tugas-tugas di dukedom, mengikuti berbagai rapat penting Kekaisaran Haven, menjalan proyek kekaisaran, dan sekarang.. berbisnis. Sungguh ia tidak paham dengan pemikiran putrinya, namun ia sangat bangga.
"Baiklah hati-hati sayang, silahkan pilih saja kereta kuda yang ingin kau gunakan," Zetta mengangguk semangat, ia mengucapkan salam ala bangsawan dan keluar dari ruang kerja Duke Roland.
Zetta mematut dirinya di depan cermin, menggunakan hanfu berwarna merah dengan rambut tergerai indah dan sedikit hiasan di rambutnya. Penampilan sederhana namun cantik luar biasa.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'M THE EMPRESS
FantasyPerlahan mata bermanik amber itu mengerjap. Pandangannya berpendar pada ruangan bernuansa kuno, sangat berbeda dengan ruangan yang biasa ia lihat. "SELAMAT DATANG DI KEHIDUPAN KEDUAMU, LAKUKAN APA YANG KAU MAU DANJADILAH NOMOR SATU" Gadis itu terdi...