Sila baca part 18. stay, stay with me di buku Loathe You untuk tahu keseluruhan cerita. Happy reading
***
"Bagaimana pekerjaanmu di Carlino?" tanya Molly, seorang pramusaji di kafe tempat Rosé manggung.
Rosé yang sedang duduk di kursi tinggi sambil membuat rencana kontennya angkat bahu. "Well, uangnya memang lebih banyak, tapi aku lebih suka manggung di sini."
"Orang kaya tidak mengapresiasi musik, huh?" ujar Molly.
Rosé mendengus diiringi tawa pelan. "Ya. Lagipula aku hanya seperti lagu pengiring, kau tahu? Kurasa agar obrolan penting dan rahasia mereka tidak terdengar orang lain."
Molly mencoba memberi semangat. "Hei, paling tidak uangnya menguntungkan. Ditambah aku yakin kau sering dapat makanan di sana?"
Rosé terkekeh. "Ah, ya silverlining." ujarnya mencoba tetap berpikir positif dari segala situasi yang terjadi.
Pekerjaannya di Carlino mungkin tidak semenyenangkan di kafe ini, tapi uangnya jauh lebih besar. Datang ke pernikahan kakaknya mungkin akan menjadi hal buruk, tapi paling Madeline akhirnya memperlakukan Rosé sebagai adik dan ingin agar gadis itu hadir di pernikahannya. Bahkan mungkin memaksa.
"Satu americano dan green smoothies, please." tiba-tiba Rosé mendengar suara familiar di belakang punggungnya.
You've got to be kidding me!
Meski seluruh tubuh dan otaknya menyuruh Rosé untuk diam di tempat, tapi badannya otomatis memutar ke belakang untuk melihat si pemilik suara yang tidak lain adalah Chanyeol Young!
Seakan menyadari Rosé, pria itu melirik ke arahnya dan melambai. Cepat-cepat Rosé berbalik ke posisi semula dan bersikap seakan tidak melihat Chanyeol. Namun hal itu terlambat, pria itu kini sudah berjalan menghampirinya.
"Kau mengikutiku, 'kan?" ketus Rosé bahkan sebelum Chanyeol berdiri sempurna di sampingnya.
"Sudah kubilang kantor klienku di dekat sini."
Tidak menggubris, Rosé memutar bola mata dan kembali fokus ke pekerjaannya.
"So—"
"Jangan berbasa-basi denganku, oke?" potong Rosé sebelum Chanyeol menyelesaikan kalimatnya. "Kurasa kau di sini sedang kencan. Siapa lagi wanita itu? Kuharap kau tidak mencampakkan di tengah kencan lagi seperti Clara."
"Siapa Clara?" tanya Chanyeol dengan ekspresi dibuat bingung.
"Bastard!" umpat Rosé diiringi nafasnya.
Chanyeol terkekeh. "Oh, kau cemburu, Zebra?"
"I told you not to call me that!" sela Rosé tajam.
"Zebra is a beautiful creature. And you are also beautiful. What's wrong with that?" Chanyeol membela diri.
Tarik nafas. Buang. Jangan terbawa oleh permainannya. Batin Rosé mengingatkan.
Menurunkan ego, Rosé berusaha mengalihkan topik karena pria di sampingnya ini entah mengapa malah duduk bersamanya daripada bersama teman kencannya. "Chanyeol, ada yang harus aku beritahu padamu." ujar Rosé dengan nada cemas. "Ini tentang Jennie."
"Kenapa dengan adikku?"
Untuk sesaat, Rosé menimbang apakah ia harus memberitahu tentang hubungan Jennie dan Kai atau hanya tentang kondisi Jennie beberapa hari ke belakang. Ia sendiri tidak tahu pasti apa yang terjadi dengan sahabatnya itu. Tapi luka di wajahnya dan sikapnya yang tiba-tiba menjadi tertutup membuat Rosé khawatir.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ever You | chanrose (YOU SERIES BOOK 2) ✔️
FanficYOU SERIES: [1] LOATHE YOU | jenkai [2] EVER YOU | chanrose [3] TREASURE YOU | hunlis [4] SECRET YOU | jisuho Rosé membenci Chanyeol bahkan sejak mereka kecil. Pria itu tukang bully, berantakan, sombong, tidak tegas, dan segala hal yang salah dalam...