15. make me feel alive

552 53 11
                                    

•MATURE CONTENT•

"Rosie?" suara Chanyeol memanggil Rosé. Pria itu membuka pintu kamar dan melihat sang gadis duduk terkulai di tengah karpet sambil terisak.

Chanyeol mendekat ke arah Rosé dan ikut duduk di sampingnya. "Hei, I'm sorry," ucapnya lembut.

"Go away!" seru Rosé dengan suara serak. "Aku mau sendirian."

Gadis itu mengira Chanyeol akan menuruti kemauannya. Tapi sebaliknya, pria itu malah semakin mendekatkan dirinya ke arah Rosé dan memeluknya. "Misery loves company, you know?" ujarnya merengkuh erat tubuh Rosé.

Aroma parfum Chanyeol sontak memenuhi hidung Rosé. Merasakan kehangatan dan kenyamanan yang diberikan oleh Chanyeol membuat Rosé terisak semakin keras. Pria itu semakin mengeratkan pelukannya.

"I'm sorry," ucap Rosé merasa malu. "Aku harusnya tidak seperti ini."

Chanyeol menggeleng. "Semua orang berhak merasa sedih. It's normal, even for you. Berhenti menjadi orang yang berpura-pura kuat," ujarnya. "You have me. I can be strong for both of us."

Perasaan baru menghampiri diri Rosé. Tangisnya berhenti seketika. Ia mencoba memejamkan mata, merasakan perasaan asing yang menenangkan masuk ke dalam tubuhnya. Ia tidak tahu bagaimana menyebutnya.

"Maaf aku tidak bisa menyelematkanmu lebih awal," ujar Chanyeol begitu Rosé merenggangkan pelukan mereka. "Ayahmu tidak mau melepaskanku."

Rosé terkekeh sambil setengah mencibir, "Mungkin kau adalah anak favorit barunya."

"Well, I could use new parents. Aku mulai benci orang tuaku," respon Chanyeol yang membuat Rosé tidak mengerti.

Menaikan alis sambil melihat Chanyeol dengan tatapan bingung, Rosé bertanya, "Ada apa dengan orang tuamu?"

"Bukan saat yang tepat untuk membicarakannya," ujar Chanyeol berkilah. "Aku tidak mau membahasnya."

Tapi Rosé terlanjur penasaran. Sudah dua kali Chanyeol menyinggung tentang kondisi orang tuanya. Jennie tidak pernah menceritakan tentang masalah keluarganya. Jadi Rosé beranggapan kalau Jennie tidak tahu apa pun yang Chanyeol tahu.

Tiba-tiba Rosé punya ide. "Truth or dare? Sebelum kau menjawab dare, aku menantangmu untuk menceritakan tentang orang tuamu."

Mendengar celoteh Rosé, Chanyeol terkekeh. "Bukan begitu cara mainnya," ujarnya.

Rosé angkat bahu. "Oh, aku membuat aturanku sendiri."

Bangkit dari lantai, Chanyeol berpindah duduk ke sisi ranjang. "Baiklah, aku akan bermain suportif," ucapnya. "Tapi apa yang akan aku ceritakan tidak boleh sampai kepada Jennie."

Menutur Chanyeol, Rosé ikut duduk di ranjang. Hanya saja ia duduk lebih ke tengah. "Deal,"

Sejenak, tidak ada suara di antara mereka. Rosé menunggu pria di depannya bercerita. Sementara Chanyeol sedang mengumpulkan suaranya.

"Ayahku terjerat masalah pidana," ucap Chanyeol yang membuat mata Rosé melebar.

"What?" tanya Rosé terkejut. "Kenapa?"

Ever You | chanrose (YOU SERIES BOOK 2) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang